hari radio nasional 7 fakta unik radio republik indonesia radio tertua milik indonesia - News | Good News From Indonesia 2024

Hari Radio Nasional: 7 Fakta Unik Radio Republik Indonesia, Radio Tertua Milik Indonesia

Hari Radio Nasional: 7 Fakta Unik Radio Republik Indonesia, Radio Tertua Milik Indonesia
images info

Hari Radio Nasional diperingati setiap tanggal 11 September. Hari Radio Nasional berkaitan dengan lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI). RRI merupakan radio pertama milik Indonesia pasca kemerdekaan.

Pembentukan RRI tidak lepas dari dimatikannya siaran radio Jepang, Hoso Kanri Kyoku pada 1945 silam. Pusat radio ini berkedudukan di Jakarta, dan memiliki cabang bernama Hoso Kyoku di beberapa kota, seperti Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang.

Namun, siaran itu berhenti pada 19 Agustus 1945, buntut dari kalahnya Jepang atas sekutu. Satu bulan kemudian, bekas perwakilan delapan radio Hosu Kyoku mengadakan pertemuan di Jakarta. Ini yang menjadi cikal bakal lahirnya RRI.

Fakta unik Radio Republik Indonesia (RRI)

Kawan GNFI, terlepas dari sejarahnya yang panjang, Radio Republik Indonesia memiliki beberapa fakta yang menarik. Apa saja fakta unik Radio Republik Indonesia ini? Berikut tujuh fakta unik Radio Republik Indonesia yang dirangkum oleh GNFI:

1. Satu-satunya radio yang menyandang nama negara

Radio Republik Indonesia menjadi satu-satunya radio di Indonesia yang menyandang nama negara di dalamnya. Adanya nama Indonesia di dalam RRI mengindikasikan bahwa siaran yang dilakukan RRI dilakukan untuk kepentingan negara.

RRI bertugas sebagai radio perjuangan Indonesia. RRI juga sangat berjasa untuk menyiarkan semangat perjuangan rakyat demi mempertahankan kemerdekaan.

2. Sebagian pegawai RRI merupakan PNS

Sebagian pegawai RRI merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Tidak hanya RRI, beberapa pegawai Televisi Republik Indonesia (TVRI), juga merupakan PNS.

Dengan demikian, karyawan yang memiliki status PNS akan diberi gaji pokok dan tunjangan sesuai dengan golongan dan aturan yang berlaku.

Baca juga: Riwayat Radio Pemberontakan, Media Bung Tomo Gelorakan Semangat Arek Suroboyo

3. Radio tertua dan media tertua kedua di Indonesia yang terlibat dalam perjuangan rakyat

RRI berperan sebagai media untuk menyebarkan informasi gerakan perlawanan rakyat Indonesia. Pasca kemerdekaan, RRI menjadi sumber informasi nomor satu untuk menghidupkan semangat perjuangan rakyat yang saat itu buta dengan informasi.

Menariknya, RRI juga merupakan media tertua kedua di Indonesia setelah LKBN ANTARA. Dua media ini merupakan perusahaan atau lembaga khusus media yang sampai detik ini masih beroperasi di Indonesia.

4. Punya slogan unik

RRI memiliki motto “Sekali di Udara Tetap di Udara”. Slogan ini diciptakan oleh Jusuf Ronodipuro. Beliau adalah tokoh yang pertama kali menyebarluaskan informasi soal kemerdekaan Indonesia setelah membajak radio milik pemerintah Jepang. Sampai saat ini, slogan tersebut masih digunakan oleh RRI.

Sebagai tambahan, RRI saat ini berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP), di mana sebagai media publik, RRI berkewajiban untuk menjadi jembatan informasi yang akurat dan mempersatukan masyarakat Indonesia.

5. Punya banyak stasiun penyiaran dalam negeri dan luar negeri

RRI mempunyai 105 stasiun penyiaran radio yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Dari ratusan stasiun penyiaran tersebut, 37 di antaranya berada di area perbatasan.

Selain itu, RRI juga memiliki stasiun luar negeri yang bernama Voice of Indonesia (VOI). VOI menjadi stasiun radio penyiaran internasional yang menyebarkan kebudayaan dan pengetahuan seputar Indonesia ke luar negeri.

Baca juga: Sejarah Hari Ini (1 April 1933) - Berdirinya SRV, Radio Pertama Orang Indonesia

6. Sempat dikuasai oleh Letkol Untung Syamsuri saat peristiwa G30S/PKI

RRI sempat diambil alih oleh Gerakan 30 September pada 1 Oktober 1965. Letkol Untung memerintahkan sejumlah pasukannya untuk menguasai RRI.

Bahkan, terdapat penyiar dan operator RRI Jakarta yang dipaksa untuk menyiarkan berita yang menyalahi prosedur. Namun, RRI yang dikuasai oleh Letkol untung dan anak buahnya ini hanya bertahan sebentar, karena pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), berhasil merebut kembali RRI.

7. Rekaman suara proklamasi Soekarno direkam di RRI

Kawan, banyak yang belum tahu bahwa audio rekaman proklamasi oleh Soekarno yang sering diperdengarkan saat kemerdekaan, sebenarnya tidak direkam pada 17 Agustus 1945. Audio tersebut merupakan hasil rekaman Presiden Soekarno di Studio RRI Jakarta pada 1951.

Awalnya, Bapak Proklamator RI ini tidak mau merekam suaranya, karena menurutnya, proklamasi hanya dapat dibacakan sekali dan itu merupakan hal yang sangat sakral.

Namun, karena dibujuk oleh Jusuf Ronodipuro, Bung Karno akhirnya mau merekam ulang pembacaan teks proklamasi tersebut. Menurut Jusuf, rekaman ini sangat penting sebagai dokumentasi bagi generasi mendatang.

Itu tadi 7 fakta unik Radio Republik Indonesia. Selamat Hari Radio Nasional, Kawan GNFI!

Baca juga: Sejarah Hari Ini (11 September 1945) - Lahirnya Radio Republik Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.