ekonomi vietnam meroket tumbuh paling pesat di asia tenggara untuk 2024 2034 - News | Good News From Indonesia 2024

Ekonomi Vietnam Meroket: Tumbuh Paling Pesat di Asia Tenggara untuk 2024-2034

Ekonomi Vietnam Meroket: Tumbuh Paling Pesat di Asia Tenggara untuk 2024-2034
images info

Vietnam diperkirakan akan menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara selama dekade berikutnya, menurut laporan "Navigating High Winds: Southeast Asia Outlook 2024-34," yang dirilis awal Agustus lalu.

Laporan ini, hasil kolaborasi antara Development Bank of Singapore (DBS), Bain & Company, dan Angsana Council, memproyeksikan kinerja enam ekonomi utama di kawasan: Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Thailand.

Laporan tersebut memprediksi bahwa Asia Tenggara akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dalam dekade mendatang, dengan PDB dan investasi asing langsung (FDI) melampaui China. Pertumbuhan ini akan didorong oleh ekonomi domestik yang lebih kuat dan peningkatan investasi sebagai hasil dari pergeseran rantai pasokan "China + 1."

Kawasan ini diperkirakan akan tumbuh dengan rata-rata 5,1 persen per tahun.

Dekade Pertumbuhan

Vietnam dan Filipina diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat, dengan Vietnam tetap memimpin. Menurut laporan tersebut, Vietnam akan mempertahankan laju pertumbuhan PDB sebesar 6,6% antara 2024 dan 2034, melebihi rata-rata regional.

Selama 30 tahun terakhir, pertumbuhan PDB Asia Tenggara telah moderat, dengan Vietnam memimpin kawasan ini.

Sumber: CEIC; IMF dalam Laporan DBS
info gambar

Pertumbuhan Vietnam didorong oleh faktor positif seperti ekonomi yang berorientasi ekspor yang siap memanfaatkan peluang "China + 1," berbagai sumber FDI, persaingan antarpulau yang produktif, serta tenaga kerja dan sistem pendidikan berkualitas tinggi.

Momentum Ekonomi Terhambat

Meskipun Vietnam diperkirakan akan tetap menjadi pemimpin di Asia Tenggara, posisinya tidak sekuat yang diproyeksikan pada 2022. Dampak dari kampanye antikorupsi, ketidakpastian politik, dan kelemahan kredit telah menghambat prospeknya.

Awalnya, ekonomi Vietnam yang berorientasi ekspor dan berpusat pada kawasan industri dianggap tangguh terhadap perlambatan domestik. Namun, kampanye antikorupsi telah memperlambat pertumbuhan dengan menghambat pengembangan infrastruktur, persetujuan investasi, dan menciptakan tantangan untuk usaha patungan. Selain itu, kekurangan energi dan meningkatnya kompetisi telah semakin memperburuk tantangan Vietnam.

Tentang Laporan

Untuk mengembangkan proyeksi dalam laporan ini, DBS memanfaatkan data tentang produktivitas faktor total, pertumbuhan modal, tenaga kerja, dan modal manusia dari CEIC, IMF, dan Penn World Table, bersama dengan keahlian dari Angsana Council, Bain, dan DBS.

Penilaian pertumbuhan didasarkan pada indeks dan peringkat eksternal dari Euromonitor, OECD, Trading Economics, PBB, UNCTAD, Bank Dunia, dan WTO, serta mengintegrasikan Herfindahl-Hirschman Index.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.