Citra diri seseorang sangat berpengaruh pada wibawa, dominasi, serta harga diri orang tersebut dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Hal itulah yang disebut sebagai personal branding. Pembentukan cita diri ini dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana dan nantinya akan berguna dalam dunia profesional.
Nah, GNFI telah merangkum berbagai informasi untuk mengetahui lebih jelas mengenai personal branding. Simak, yuk!
Apa Itu Personal Branding?
Personal branding berkaitan erat dengan promosi yang dibangun melalui penampilan diri, perkataan, tindakan, keahlian, hingga cara berinteraksi. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesan atau persepsi tertentu yang sesuai dengan nilai dan keterampilan yang dimiliki.
Untuk bisa membangun personal branding, seorang individu harus memahami diri sendiri mulai dari keunggulan hingga kelemahannya.
Setiap keunggulan harus tetap dipertahankan dan diasah agar semakin mumpuni. Kekurangan yang ada diatasi dengan berbagai cara dan memastikan kekurangan tersebut tidak memberi pengaruh buruk pada keunggulan yang sudah dimiliki.
Manfaat Personal Branding
Personal branding menjadi hal terpenting dalam dunia profesional maupun pribadi karena menjadi alat pembeda dari individu lainnya sehingga lingkungan kerja yang kompetitif pun tercipta. Selain itu, personal branding juga berkaitan dengan reputasi dan kredibiltas seseorang di bidangnya.
Koneksi yang luas, daya saing yang tinggi, peluang karier yang terbuka, potensi karier jangka panjang, hingga peningkatan kepercayaan diri adalah dampak lain yang ditimbulkan dari pembangunan personal branding oleh seorang individu.
Otoritas dan pengaruh seseorang dalam suatu lingkungan juga dipengaruhi dari personal branding yang dibangun. Orang-orang di sekitar akan memiliki rasa hormat yang tinggi melalui wawasan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki.
Langkah-langkah Membangun Personal Branding
- Kenali diri sendiri. Ini menjadi langkah utama dan paling penting agar Kawan GNFI bisa menganalisis kelemahan, keunggulan, keterampilan, nilai, dan passion yang ada pada diri masing-masing. Jika sudah mengetahui seluruh aspek tersebut, tentukan nilai-nilai utama yang nantinya akan menjadi fondasi dari personal branding.
- Rancang tujuan. Perencanaan tujuan jangka panjang sangat penting untuk mencapai karier atau posisi tertentu. Perencanaan ini dapat membantu Kawan GNFI menentukan arah dari personal branding yang dibentuk.
- Asah skill yang dimiliki. Setelah merancang tujuan, mulailah terjun secara langsung pada bidang yang ingin ditekuni dan lakukan dengan konsisten. Keterlibatan Kawan GNFI dalam bidang yang ditekuni menunjukkan kesungguhan dan dedikasi.
- Bangun relasi dan koneksi. Tumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi dan belajar dengan orang-orang yang sudah lama menekuni bidang tersebut. Koneksi yang terbangun secara tak langsung dapat memperkuat personal branding.
- Jadilah diri sendiri. Dalam proses membangun citra diri, jagalah keotentikan yang Kawan GNFI miliki. Setiap orang mempunyai keunikannya masing-masing dan keunikan itulah yang menjadi pembeda dengan yang lain dan mudah diingat.
- Evaluasi. Bagian tak kalah penting dari pembangunan personal branding adalah evaluasi untuk melihat apa saja kesalahan yang pernah dilakukan, penilaian terhadap tujuan yang ditetapkan, hingga umpan balik dari orang-orang di sekitar.
Kesalahan Dalam Membangun Personal Branding
Konsistensi dan fokus merupakan dua hal terpenting dalam membangun personal branding. Kesalahan dapat terjadi jika kedua hal itu tidak dijalani dengan benar. Kesalahan tersebut meliputi:
- Tidak menjadi diri sendiri dan berusaha menjadi ahli dalam bidang yang tidak biasa ditekuni untuk menarik perhatian banyak orang.
- Cenderung ingin meniru orang lain.
- Tidak jujur tentang keterampilan dan pengalaman.
- Antikritik dan menutup telinga terhadap saran maupun kritik dari orang lain.
- Terlalu membanggakan diri dibandingkan membagi pengalaman yang pernah dilewati.
- Mengabaikan pentingnya relasi dan koneksi.
- Tidak memiliki target, rencana, atau tujuan.
- Abai terhadap kekuatan media sosial.
- Menutup diri untuk mempelajari hal baru.
- Cepat merasa puas dan tidak ingin berkembang.
Contoh Kasus Personal Branding
Media sosial Tiktok belakangan ini diramaikan dengan tren “Gaya Hidup Tak Sesuai Pekerjaan” yang menampilkan pekerjaan sehari-hari dengan penampilan atau style saat hang out.
Tren tersebut sangat menghibur karena orang-orang tidak malu atau gengsi untuk menunjukkan pekerjaan mereka yang terkadang berbanding jauh dengan gaya hidupnya. Hal ini dapat disebut sebagai personal branding.
Personal branding yang berhasil ditunjukkan oleh Oprah Winfrey, seorang pembawa acara, produser, dan filantropis terkenal. Citra positif ditunjukkan Oprah melalui dukungan terhadap pentingnya kesehatan mental, pendidikan, dan pemberdayaan individu.
Dia berhasil membangun personal branding dengan menjadi dirinya sendiri yang dikenal hangat, penuh empati, kemampuan berkomunikasi yang baik, serta konsisten dalam menjalankan sesuatu. Selain itu, dia juga dikenal sebagai motivator yang dapat diandalkan.
Personal branding dalam tren tersebut dapat dibilang berhasil, tetapi kegagalan dalam personal branding juga sering terjadi. Salah satunya adalah Elon Musk.
CEO dari perusahaan antariksa, otomotif, dan aplikasi itu beberapa kali menciptakan personal branding yang salah lewat tindakannya. Selama mengambil alih X, Elon Musk membagikan tweetnya yang bernada kontroversial dan mengundang perdebatan dari berbagai pihak.
Hal ini pun berpengaruh pada citranya di mata publik yang dianggap tidak konsisten dan memihak pihak tertentu tanpa memikirkan dampak yang mungkin terjadi di masa depan.
Nah, itulah informasi mengenai personal branding yang wajib Kawan GNFI ketahui. Melalui artikel ini, diharapkan Kawan GNFI bisa membangun personal branding dengan baik dan benar serta memperhatikan kesalahan yang berpotensi terjadi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News