Menyampaikan kritik tidak harus selalu dalam suasana serius yang menegangkan. Puisi satire membuktikan bahwa kritik bisa disampaikan dengan cara yang menghibur dan menggelitik.
Melalui kata yang penuh sindiran dan imaji yang jenaka, puisi satire mengajak pembaca untuk peka terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi oleh sekitarnya. Dengan begitu, pembaca dapat berpikir kritis dan merenungkan berbagai persoalan yang sedang terjadi.
Kritik yang dikemas dalam bentuk puisi satire akan lebih mudah diterima oleh khalayak umum. Unsur sindiran tajam yang juga dibalut dengan humor mampu meluluhkan ketegangan sehingga memudahkan pembaca untuk menerima perspektif yang berbeda.
Hingga kini, puisi satire masih relevan dan terus berkembang mengikuti zaman yang berubah terus-menerus. Yuk, belajar lebih dalam tentang puisi satire dan bersama-sama melestarikannya!
Baca Juga: 20+ Puisi Hari Pahlawan 10 November Singkat-Menyentuh, Bisa untuk Anak SD
Pengertian Puisi Satire
Puisi satire merupakan salah satu jenis puisi baru yang berisi sindiran atau kritik terhadap kondisi sosial tertentu. Bentuk puisi ini menunjukkan bahwa puisi tak hanya mengekspresikan estetika saja, tetapi juga sebagai media kritik untuk mendorong perubahan.
Secara khusus, puisi satire memanfaatkan unsur estetika dalam puisi untuk menyampaikan kritik dengan sindiran yang lembut maupun keras. Para penyair legendaris seperti W.S. Rendra dan Taufiq Ismail menghasilkan puisi satire untuk menyuarakan kritik sosial dan politik sejak dulu.
Walaupun mengandung sindiran, puisi ini tetap dikaji dengan menggunakan bahasa kiasan dan bunyi rima khas puisi. Dengan demikian, puisi satire tidak hanya menghibur, tetapi juga mampu menggugah kesadaran masyarakat dan mendorong perubahan sosial.
Kata-kata sindiran dalam puisi satire mampu memicu berbagai reaksi emosional, mulai dari tawa, kemarahan, hingga mendorong pembaca untuk merenungkan kondisi sosial yang ada. Maka dari itu, puisi satire digunakan sebagai wadah untuk menyuarakan kritik terhadap berbagai permasalahan masyarakat.
Ciri-Ciri Puisi Satire
Puisi satire memiliki struktur yang sama seperti puisi lainnya, yaitu menggunakan pilihan kata kiasan atau majas, diakhiri dengan bunyi rima, dan terdiri dari bait-bait. Namun, untuk mengidentifikasi puisi satire dapat melihat ciri-ciri sebagai berikut.
- Mengandung sindiran yang halus maupun keras.
- Digunakan untuk mengkritik tokoh-tokoh penting dan menyoroti masalah sosial, budaya maupun politik.
- Bertujuan untuk mendorong perubahan sosial dengan menyadarkan masyarakat tentang masalah yang terjadi.
Contoh Puisi Satire
Berikut ini adalah beberapa contoh puisi satire agar mendapatkan pemahaman lebih dalam.
1. Syair Orang Lapar Karya Taufiq Ismail
Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
2. Aku Bertanya Karya WS Rendra
Aku bertanya...
tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur
jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di
sampingnya, dan delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan, termangu-mangu dalam
kaki dewi kesenian.
3. Negeriku Karya Mustofa Bisri (Gus Mus)
Mana ada negeri sesubur negeriku?
Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya di dunia.
Dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku.
Ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku.
Emas dan perak perhiasan mereka
digali dari tambangku.
Air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku.
Mana ada negeri sekaya negeriku?
Majikan-majikan bangsaku
memiliki buruh-buruh mancanegara
brankas-brankas ternama di mana-mana
menyimpan harta-hartaku.
Negeriku menumbuhkan konglomerat
dan mengikis habis kaum melarat
rata-rata pemimpin negeriku
dan handai taulannya
terkaya di dunia.
Mana ada negeri semakmur negeriku
penganggur-penganggur diberi perumahan
gaji dan pensiun setiap bulan
rakyat-rakyat kecil menyumbang
negara tanpa imbalan
rampok-rampok diberi rekomendasi
dengan kop sakti instansi
maling-maling diberi konsesi
tikus dan kucing
dengan asyik berkolusi.
Baca juga: 10 Contoh Puisi tentang Pendidikan 2-4 Bait, Sarat Akan Makna
Itulah informasi singkat mengenai puisi satire. Sampaikan kritik dan pandanganmu sebagai upaya dalam perubahan dunia yang lebih baik dengan puisi satire!
Sumber:
Erlangga, Christopher Yudha., dkk. (2023). Makna Satire Dalam Film Naga Naga Naga. JIKA: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(1), 55–62.https://doi.org/10.31294/jika
Farikhah, M. I., & Fuadhiyah, U. (2024). Gaya Bahasa Satire Dalam Antologi Gurit Saidu Karya Yusuf Susilo Hartono. Jurnal Kelitbangan, 12(2), 143–156. https://doi.org/10.35450/jip.v12i02.532
https://www.sepenuhnya.com/1995/01/puisi-negeriku-karya-mustofa-bisri.html
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News