sulit mengelola emosi negatif mendaki mungkin bisa jadi solusi - News | Good News From Indonesia 2024

Sulit Mengelola Emosi Negatif? Mendaki Mungkin Bisa jadi Solusi!

Sulit Mengelola Emosi Negatif? Mendaki Mungkin Bisa jadi Solusi!
images info

Emosi merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang mengalami suatu peristiwa atau kondisi tertentu. Meskipun emosi memiliki berbagai jenis dan bentuk, seringkali emosi hanya terdengar sebagai perasaan negatif seperti marah, benci dan sebagainya.

Hal tersebut dapat terjadi sebab emosi-emosi tersebut lebih sering muncul dan membekas pada seseorang. Emosi negatif juga cenderung lebih sulit dikendalikan oleh seseorang sehingga memberikan dampak yang buruk kepada diri sendiri maupun orang lain. Kemampuan untuk mengendalikan emosi pada diri disebut dengan regulasi emosi.

Regulasi emosi merupakan istilah yang menjelaskan bagaimana seseorang dapat merubah respon emosinya sesuai dengan situasi yang dihadapi (Thompson, 1994).

Mengapa Mendaki?

Dalam upaya mengendalikan emosi negatif, mendaki gunung dapat menjadi salah satu solusi atau alternatif kegiatan yang dapat dilakukan. Pasalnya, Sebelum memanjakan mata lewat pemandangan-pemandangan yang eksotis, pendaki perlu melalui perjalanan yang begitu panjang dan juga melelahkan.

Arti Tunalaras, Gangguan Emosi dan Perilaku pada ABK

Untuk dapat tiba di puncak gunung yang didaki, pendaki perlu untuk mengerahkan tenaga yang dimiliki serta sabar dalam meniti jalur yang berliku-liku. Selain itu, pendaki perlu mempertimbangkan waktu yang dimiliki agar tidak terlambat tiba di pos pendakian.

Cuaca yang kurang bersahabat seringkali juga membuat proses pendakian semakin sulit untuk dilakukan. Apabila pendaki tidak mampu menghadapi tekanan dan kondisi tersebut, maka akan timbul perasaan stress sepanjang perjalanan.

Ketika pendaki berada pada situasi yang sulit dan melelahkan, maka emosi negatif seperti marah dan perasaan putus asa akan cenderung timbul sebagai respon dari situasi tersebut. Emosi negatif yang timbul secara terus menerus akan membuat daya tahan dan energi yang dimiliki menjadi berkurang.

Emosi yang negatif juga dapat menyebabkan keyakinan diri menjadi lemah sehingga memperkecil kesempatan untuk bisa menyelesaikan pendakian. Secara tidak sadar, pendaki yang memutuskan untuk melanjutkan pendakian telah berhasil melawan rasa ragu serta kekesalan yang timbul ketika berada pada kondisi yang tidak nyaman dan melelahkan.

Pendaki yang melanjutkan perjalanan akan mengabaikan emosi negatif dalam diri dan fokus dengan energi yang dimiliki. Secara tidak langsung, pendaki merasa bahwa emosi negatif yang timbul tidak akan menyelesaikan permasalahan dan hanya akan memperburuk keadaan.

Emosi negatif seringkali timbul dalam situasi yang tidak dapat dikendalikan. Dalam situasi pendakian tertentu, beberapa faktor seperti jalur pendakian dan dapat menjadi sebuah stressor yang mempersulit proses pendakian.

Lukisan Harimau dan Pergulatan Emosi Raden Saleh Melihat Alam Nusantara

Dengan memahami sumber masalah yang tidak dapat dikendalikan, maka regulasi emosi akan menjadi lebih baik dan terkendali. Sebab mengelola emosi bukan berarti serta merta meniadakan emosi yang timbul di dalam diri, melainkan mengetahui penyebab timbulnya emosi serta bagaimana emosi tersebut memberikan dampak kepada diri dan lingkungan sekitar. Misalnya, ketika berada dalam pendakian bersama orang lain, pendaki akan merasakan empati dengan para pendaki lainnya serta mempertimbangkan dampak yang timbul jika Ia tidak mengendalikan emosinya.

Hal ini dapat terjadi karena para pendaki berada pada situasi yang sama sehingga masing-masing dari mereka tidak ingin mempersulit keadaan. 

Apa Manfaat Mengelola Emosi Negatif?

Pengelolaan emosi negatif yang timbul dalam diri akan meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu. Dalam situasi mendaki, setelah emosi negatif berhasil dikendalikan, emosi positif seperti rasa senang dan percaya diri atau self efficacy pendaki akan semakin meningkat.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Novella dkk pada tahun 2024. Penelitian tersebut memberikan hasil bahwa semakin tinggi regulasi emosi yang dimiliki pendaki pemula, maka semakin tinggi juga kepercayaan diri yang dimiliki.

Pada akhirnya, melatih pengelolaan emosi negatif dalam situasi yang sulit akan membantu seseorang dalam menyikapi emosi yang timbul di permasalahan sehari-hari.

Sumber:

Thompson, R. A. (1994). Emotion Regulation: A Theme in Search of Definition. Monographs of the Society for Research in Child Development.
Rifkatyani, N. (2024). Keterkaitan Regulasi Emosi Dengan Self Efficacy: Kunci Keberhasilan Pendaki Gunung Pemula. JIWA: Jurnal Psikologi Indonesia2(1).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HG
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.