nutrisi parenteral pendekatan gizi untuk pasien dengan gangguan pencernaan - News | Good News From Indonesia 2024

Nutrisi Parenteral: Pendekatan Gizi untuk Pasien dengan Gangguan Pencernaan

Nutrisi Parenteral: Pendekatan Gizi untuk Pasien dengan Gangguan Pencernaan
images info

Nutrisi parenteral adalah metode pemberian nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah, digunakan untuk pasien yang tidak dapat memperoleh nutrisi yang cukup melalui saluran pencernaan. Kondisi seperti gangguan penyerapan usus, sindrom usus pendek, atau kondisi kritis lainnya sering kali memerlukan pemberian nutrisi parenteral.

Nutrisi parenteral bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar tubuh, termasuk karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta cairan yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan fungsi-fungsi vital.

Konsep dan Komposisi Nutrisi Parenteral

Nutrisi parenteral terdiri dari komponen utama seperti karbohidrat (dalam bentuk glukosa), asam amino, lemak (trigliserida rantai panjang atau sedang), elektrolit, vitamin, dan elemen jejak. Komposisi ini disesuaikan dengan kebutuhan individu pasien berdasarkan kondisi klinis, usia, berat badan, dan tingkat aktivitas metabolik.

  1. Karbohidrat: Karbohidrat biasanya diberikan dalam bentuk larutan dekstrosa dengan konsentrasi yang bervariasi. Dekstrosa merupakan sumber energi utama dan menyediakan kalori untuk mencegah katabolisme protein dan lemak tubuh.
  2. Protein: Protein diberikan dalam bentuk asam amino yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan anabolisme tubuh. Asam amino esensial dan non-esensial diberikan untuk mendukung sintesis protein dan perbaikan jaringan.
  3. Lemak: Lemak diberikan sebagai emulsi lipid yang mengandung trigliserida rantai panjang atau sedang. Lemak berfungsi sebagai sumber energi padat kalori dan membantu dalam penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K).
  4. Vitamin dan Mineral: Vitamin dan mineral ditambahkan untuk mencegah defisiensi mikronutrien yang dapat terjadi pada pasien dengan nutrisi parenteral jangka panjang. Vitamin B, vitamin C, serta elemen jejak seperti seng, selenium, dan kromium merupakan bagian penting dari formula nutrisi parenteral.

Baca juga : https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2024/09/02/apa-yang-ingin-diketahui-tentang-nutrisi

Indikasi Nutrisi Parenteral

Nutrisi parenteral digunakan pada pasien yang tidak dapat memperoleh nutrisi adekuat melalui jalur enteral (oral atau melalui selang) karena kondisi medis tertentu, seperti:

  1. Sindrom Usus Pendek: Kondisi ini terjadi setelah reseksi usus besar, di mana penyerapan nutrisi melalui saluran pencernaan sangat terbatas.
  2. Pankreatitis Akut Berat: Pada pasien dengan pankreatitis akut berat, pemberian nutrisi enteral dapat memicu nyeri perut yang parah dan memperburuk kondisi pasien.
  3. Ileus atau Obstruksi Usus: Pasien dengan ileus atau obstruksi usus mungkin memerlukan nutrisi parenteral hingga kondisi mereka membaik dan memungkinkan pemberian nutrisi melalui jalur enteral.
  4. Kondisi Kritis dan Pasca Operasi Besar: Pasien dalam kondisi kritis atau pasca operasi besar yang tidak dapat makan atau mengalami malabsorpsi memerlukan nutrisi parenteral untuk mencegah malnutrisi.

Metode Pemberian Nutrisi Parenteral

Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan melalui dua metode utama:

  1. Nutrisi Parenteral Total: NPT diberikan melalui kateter vena sentral, biasanya melalui vena subklavia atau vena jugularis interna. NPT cocok untuk pemberian nutrisi jangka panjang dan digunakan pada pasien dengan kebutuhan nutrisi tinggi atau pada kondisi klinis yang kompleks.
  2. Nutrisi Parenteral Parsial: NPP diberikan melalui vena perifer, biasanya pada pasien dengan kebutuhan nutrisi yang lebih rendah atau sebagai tambahan untuk asupan enteral yang tidak mencukupi.
Baca juga :https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2024/09/03/kebutuhan-nutrisi-ibu-hamil-pentingnya-pemenuhan-gizi-seimbang

Manajemen dan Pengawasan

Manajemen nutrisi parenteral memerlukan pengawasan ketat untuk menghindari komplikasi. Pemantauan meliputi:

  1. Pengawasan Laboratorium: Pemeriksaan rutin terhadap kadar elektrolit, glukosa, fungsi hati, dan fungsi ginjal penting untuk menilai respons tubuh terhadap nutrisi parenteral dan mencegah komplikasi.
  2. Pemantauan Klinis: Pemantauan berat badan, tanda vital, dan tanda-tanda klinis lainnya membantu dalam menilai efektivitas dan toleransi nutrisi parenteral.
  3. Pencegahan Infeksi: Infeksi pada tempat masuk kateter adalah salah satu komplikasi serius dari nutrisi parenteral. Sterilisasi yang tepat dan teknik aseptik selama pemasangan dan perawatan kateter sangat penting.

Komplikasi Nutrisi Parenteral

Meskipun nutrisi parenteral sangat bermanfaat, terdapat beberapa risiko dan komplikasi yang perlu diwaspadai:

  1. Infeksi: Risiko infeksi pada kateter vena sentral merupakan salah satu komplikasi serius yang dapat mengancam nyawa.
  2. Hiperglikemia: Pasien yang menerima nutrisi parenteral, terutama dengan larutan dekstrosa tinggi, berisiko mengalami hiperglikemia (gula darah lebih tinggi dari normal).
  3. Gangguan Elektrolit: Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi akibat pemberian nutrisi yang tidak tepat atau perubahan kebutuhan tubuh.
  4. Penyakit Hati Terkait Nutrisi Parenteral : Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit hati, terutama pada pasien dengan dukungan nutrisi parenteral lebih dari beberapa minggu.

Kesimpulan

Nutrisi parenteral merupakan intervensi yang sangat penting untuk pasien yang tidak dapat menerima nutrisi melalui jalur saluran cerna. Dengan perencanaan dan pengawasan yang tepat, nutrisi parenteral dapat mencegah malnutrisi dan mendukung pemulihan pasien dengan kondisi medis yang kompleks.

Namun, penting untuk menyadari risiko dan komplikasi yang terkait dengan nutrisi parenteral dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkannya.

Daftar Referensi:

  1. Arief, S. (2018). Nutrisi Parenteral: Teori dan Aplikasi Klinik. Jakarta: Penerbit Kesehatan Indonesia.
  2. Mulyono, A. (2019). Praktik Nutrisi Klinik. Yogyakarta: Pustaka Medika.
  3. Suhardi, H., & Purnomo, S. (2021). Panduan Praktis Nutrisi Parenteral. Bandung: Alfabeta.
  4. Widyastuti, L., & Putri, R. (2022). "Manajemen Nutrisi pada Pasien Kritikal". Jurnal Kesehatan, 14(2), 98-105.
  5. Yulianti, S. (2020). Nutrisi pada Pasien dengan Gangguan Pencernaan. Surabaya: Kencana Media.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.