Dalam era globalisasi yang terus berkembang, Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dan beragam. Ketahanan nasional, sebagai salah satu pilar utama keberlanjutan bangsa, menjadi semakin penting untuk dipahami dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Inilah yang menjadi fokus utama dalam Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Pelatihan ini mengundang Mayjen TNI (Purn) Lumban Sianipar, S.I.P., seorang tokoh yang memiliki pengalaman panjang dalam bidang pertahanan dan ketahanan nasional, sebagai pemateri utama.
Kebijakan Terbaru SIM Indonesia: Bisa Dipakai di Mancanegara hingga NIK KTP jadi Nomor SIM
Dengan tema "Implementasi Ketahanan Nasional Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara," beliau menyampaikan pandangan kritis mengenai bagaimana konsep ketahanan nasional harus diterapkan di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan kontemporer yang kian kompleks.
Mayjen (Purn) Lumban Sianipar memulai pemaparannya dengan menegaskan bahwa ketahanan nasional bukanlah konsep yang bisa dipandang secara pragmatis atau hanya sekadar meniru kebijakan negara lain.
Ketahanan nasional Indonesia harus didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang karakteristik dan kebutuhan bangsa. Lebih dari sekadar kebijakan, ketahanan nasional adalah strategi menyeluruh yang harus dipahami, diterapkan, dan dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.
“Ketahanan nasional Indonesia tidak boleh terlihat seperti hasil dari sekadar copy-paste kebijakan negara lain,” tegas Mayjen (Purn) Lumban Sianipar. “Ketahanan ini harus menjadi suatu proses yang terus berkembang, disesuaikan dengan dinamika yang ada di dalam negeri dan tantangan yang datang dari luar.”
Konsep ketahanan nasional sendiri, menurut beliau, bertujuan untuk memastikan rakyat Indonesia bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Tantangan dan Prospek Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Menangani Tindakan Kriminalitas
Ketahanan nasional bukan hanya urusan militer atau pertahanan fisik semata, melainkan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup.
Dalam pemaparannya, Mayjen (Purn) Lumban Sianipar menekankan bahwa ketahanan nasional dan pembangunan nasional memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Ketahanan yang kuat akan mendukung proses pembangunan nasional yang berkelanjutan, sementara pembangunan yang baik akan memperkuat ketahanan nasional.
Dengan kata lain, setiap kebijakan pembangunan harus dirancang sedemikian rupa untuk mendukung ketahanan nasional, dan sebaliknya, kebijakan ketahanan nasional harus memperhatikan kebutuhan pembangunan.
“Tidak ada ketahanan nasional tanpa pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya. “Pembangunan nasional yang adil dan merata akan menciptakan stabilitas sosial yang kuat, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan nasional.”
Pendekatan ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Dalam konteks Indonesia, pendekatan ini diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan program yang mengintegrasikan ketahanan nasional dengan pembangunan, seperti Program Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Namun, Mayjen (Purn) Lumban Sianipar juga mengingatkan bahwa tantangan dalam membangun ketahanan nasional saat ini tidaklah sederhana. Setiap gatra atau aspek ketahanan nasional menghadapi tantangannya masing-masing, yang memerlukan kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengatasinya.
Tantangan ini semakin diperparah oleh dinamika global yang semakin cepat berubah, terutama di era digital dan globalisasi yang semakin mendalam.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah ancaman cyber dan keamanan digital. Di tengah revolusi industri 4.0, ketergantungan pada teknologi digital semakin meningkat. Hal ini membuka celah bagi berbagai ancaman baru, seperti serangan siber, disinformasi, dan kejahatan siber lainnya.
Dinamika Politik Identitas Gender, Pengaruh Budaya dalam Bentuk Masyarakat dan Kebijakan
Pemerintah harus memperkuat infrastruktur keamanan siber dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan digital sebagai bagian dari upaya mempertahankan kedaulatan nasional.
Selain itu, ketahanan pangan juga menjadi isu yang semakin mendesak, terutama dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada ketersediaan dan distribusi sumber daya alam.
Indonesia, sebagai negara agraris dengan populasi besar, harus memastikan bahwa kebijakan ketahanan pangan tidak hanya berfokus pada kuantitas produksi. Namun, juga pada aspek keberlanjutan dan aksesibilitas pangan bagi seluruh rakyat.
Mayjen (Purn) Lumban Sianipar juga menyoroti pentingnya ketahanan energi sebagai salah satu elemen penting dalam ketahanan nasional. Di tengah ketergantungan pada energi fosil yang tinggi, Indonesia harus mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan.
Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Mayjen (Purn) Lumban Sianipar mengusulkan pendekatan holistik dalam membangun ketahanan nasional. Pendekatan ini mencakup penguatan di setiap gatra ketahanan nasional, baik yang bersifat alamiah (seperti geografi, demografi, dan sumber daya alam) maupun sosial (seperti ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya).
“Permasalahan ada pada setiap gatra, namun kekuatan juga ada pada setiap gatra,” ungkapnya. “Tinggal bagaimana kita merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat untuk memaksimalkan kekuatan tersebut dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada.”
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda, melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional 2024 ini adalah salah satu contoh konkret dari upaya tersebut.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para pemimpin muda dapat memahami konsep ketahanan nasional secara mendalam dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pengambilan keputusan strategis di masa depan.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil juga sangat penting dalam membangun ketahanan nasional. Semua elemen bangsa harus bekerja sama untuk mencapai tujuan nasional yang telah ditetapkan, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan semangat kebersamaan.
Relevansi Undang - Undang dalam Ketahanan Nasional
Dalam pembahasan mengenai ketahanan nasional, Mayjen (Purn) Lumban Sianipar juga menekankan pentingnya landasan hukum yang kuat. Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 memberikan landasan hukum yang jelas dan tegas dalam membangun ketahanan nasional.
Kedua undang - undang tersebut menegaskan bahwa ketahanan nasional harus dibangun secara menyeluruh, mencakup aspek pertahanan, keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Selain itu, RPJPN juga mengamanatkan bahwa pembangunan nasional harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Dalam konteks ini, pemerintah harus memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil sejalan dengan amanat undang-undang tersebut, dan tetap berorientasi pada tujuan akhir yaitu kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Ketahanan nasional bukanlah sesuatu yang bisa dicapai secara instan. Ini adalah proses yang memerlukan kerja keras, dedikasi, dan komitmen dari seluruh elemen bangsa. Dalam menghadapi berbagai tantangan masa kini, Indonesia harus terus memperkuat ketahanan nasionalnya agar mampu bertahan dan berkembang dalam dinamika global yang terus berubah.
Pelatihan Kader Pemimpin Muda Nasional 2024 ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang penting dalam membentuk pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh, visioner, dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, Indonesia dapat menghadapi segala tantangan dan menjadi bangsa yang lebih kuat, berdaulat, dan sejahtera.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News