Indonesia memperkuat hubungan dagang dengan Korea Selatan melalui perjanjian perdagangan bebas yang strategis. Perjanjian yang baru-baru ini disepakati antara kedua negara adalah Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang menjadi dasar kerjasama perdagangan dan investasi.
Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan menyebutkan perjanjian-perjanjian dagang seperti IK-CEPA, ASEAN-Korea Free Trade Agreement (AKFTA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) berperan penting dalam membuka peluang perdagangan dan investasi yang lebih luas.
Perjanjian ini mencakup sektor-sektor utama seperti pertanian, industri, tekstil, elektronik, dan jasa, yang memberikan dampak positif bagi ekonomi kedua negara.
"Perjanjian-perjanjian ini tidak hanya memperdalam kolaborasi ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan," ujar Jerry dalam sebuah forum yang digelar di Jakarta pada 28 Agustus 2024.
Jerry juga mengajak Korea Selatan untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai tujuan perdagangan dan investasi yang prospektif
"Diskusi antara pelaku usaha kedua negara penting untuk membangun koneksi yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran bersama," tambah Jerry.
Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Polandia untuk Pengembangan Industri Gim Lokal
Kemitraan ekonomi jadi kunci tengah tantangan global
Pada 2023, Indonesia dan Korea Selatan merayakan 50 tahun hubungan bilateral. Korea Selatan telah menjadi salah satu mitra strategis Indonesia, terutama dalam sektor investasi dan perdagangan.
Sejak 2017, Indonesia telah menjalin kemitraan strategis yang sangat penting dengan Korea Selatan, khususnya di bawah kerangka Special Strategic Partnership dan New Southern Policy.
Indonesia menjadi target utama perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang tertarik berinvestasi dalam proyek-proyek besar seperti pengembangan infrastruktur, energi terbarukan, kesehatan dan biofarmasi, smart city, teknologi digital, serta industri pangan.
Berdasarkan laporan Global Economic Prospects dari Bank Dunia, proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2024 akan melambat menjadi 2,4 persen. Sementara itu, negara-negara maju hanya diprediksi tumbuh sebesar 1,2 persen, sedangkan negara berkembang diperkirakan akan tumbuh lebih cepat, mencapai 3,9 persen.
Seiring dengan upaya Indonesia untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045, kemitraan dengan Korea Selatan diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan transformasi Indonesia menjadi negara maju.
Kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan juga jadi upaya untuk mempertahankan ekonomi di tengah tantangan global akibat pandemi COVID-19.
Meskipun ekonomi global diproyeksikan melambat pada 2024, Indonesia terus mencatat pertumbuhan positif. Pada kuartal pertama 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Neraca perdagangan Indonesia juga mencatat surplus selama 51 bulan berturut-turut hingga Juli 2024. Meskipun surplus pada Juli 2024 lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini tetap mencerminkan stabilitas dan kondisi positif perekonomian Indonesia.
"Saya memahami bahwa sebagian besar pembuat keputusan cenderung menunggu arah kebijakan pemerintahan baru Indonesia. Namun, kerja sama Indonesia dan Korea diharapkan dapat terus berjalan. Forum ekonomi seperti ini adalah kesempatan untuk berdiskusi, bertukar ide, membangun koneksi, dan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih besar antara kedua negara," tambah Jerry.
Ekonomi Hijau dan Energi Bersih, Fokus Baru Kemitraan Indonesia-Australia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News