menjelang hari olahraga nasional ini 3 permainan tradisional yang menyehatkan dan masih seru dilakukan orang dewasa - News | Good News From Indonesia 2024

Jelang Hari Olahraga Nasional, Ini 3 Permainan Tradisional yang Menyehatkan dan Menyenangkan

Jelang Hari Olahraga Nasional, Ini 3 Permainan Tradisional yang Menyehatkan dan Menyenangkan
images info

Tanggal 9 bulan September setiap tahunnya, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional. Momen ini digunakan masyarakat Indonesia untuk mengingat pentingnya gaya hidup yang sehat dan aktif.

Gaya hidup sehat dan aktif ini dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik yang dapat menjaga kesehatan. Namun, banyak dari masyarakat Indonesia menganggap bahwa berolahraga itu membosankan.

Agar aktivitas fisik untuk menyehatkan tubuh tidak terasa membosankan, beberapa permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan dapat dilakukan. Permainan tradisional ini tidak hanya dapat dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Berikut adalah 3 permainan tradisional yang menyehatkan dan masih mengasyikkan jika dilakukan oleh orang dewasa.

1. Engklek

Permainan Engklek (dibuat oleh Copilot)
info gambar

Engklek adalah permainan yang mengharuskan pemain melompat-lompat dengan satu kaki di atas kotak yang digambar di tanah atau lantai. Permainan ini sangat baik untuk melatih keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan otot kaki.

Selain itu, Engklek juga melibatkan strategi dan konsentrasi, karena pemain harus menghindari garis dan tetap menjaga keseimbangan saat melompat dengan satu kaki.

Engklek dapat dimainkan oleh minimal 2 orang. Cara bermain engklek adalah pertama pemain harus menggambar 8 sampai 10 kotak yang biasanya berbentuk huruf T. Setelah itu, pemain menyiapkan sebuah batu atau benda lainnya dengan berat yang cukup untuk dilemparkan ke kotak pertama.

Pemain kemudian melompat ke dalam kotak dengan menggunakan satu kaki tanpa menyentuh garis. Pemain juga tidak boleh melompat ke kotak yang terdapat batu.

Apabila pemain hilang keseimbangan lalu terjatuh atau menyentuh garis, dia harus mengulang lagi permainan dari awal. Pemain dianggap memenangkan engklek apabila telah melalui semua kotak.

Orang dewasa lebih baik mengenakan sepatu olahraga yang mendukung atau tidak menggunakan alas kaki apa pun saat bermain engklek di permukaan yang rata seperti lantai atau tanah untuk menghindari cedera.

Baca juga: Bleduran, Permainan Tradisional Betawi yang Sering Dimainkan Pada Malam Bulan Ramadan

2. Lompat Tali

Lompat tali dapat dilakukan sendiri atau oleh minimal 3 orang. Biasanya, tali yang digunakan dibuat dari beberapa tumpuk karet gelang yang dirangkai menjadi tali panjang.

Permainan lompat tali yang dilakukan bersama ini memiliki 2 cara bermain. Cara pertama, tali diputar-putar oleh dua pemain yang memegang kedua ujung tali. Kemudian, pemain lain harus melompat melewati tali yang berputar tanpa menyentuhnya. Tali bisa diputar dengan berbagai kecepatan dan variasi, seperti lompat satu kaki, ganda, atau berirama.

Cara berikutnya, kedua ujung tali dipegang oleh dua pemain. Kedua pemain meregangkan tali dan menyesuaikan tinggi tali dalam beberapa level rintangan. Tinggi posisi tali terdiri atas lutut, perut, dada, kening, dan ujung kepala.

Semakin tinggi posisi tali menunjukkan semakin tinggi level bermain. Pemenang ditentukan berdasarkan siapa yang berhasil melompati semua level tanpa satu kali pun gagal.

Lompat tali sangat efektif dalam meningkatkan kebugaran kardiovaskular, membakar kalori, dan memperkuat otot kaki serta bagian atas tubuh. Selain itu, permainan ini melatih kecepatan, ketepatan, dan koordinasi antara mata, tangan, dan kaki. 

Baca juga: Serok Kuali, Permainan Tradisional dari Betawi yang Sudah Mulai Jarang Dimainkan

3. Gobak Sodor

Gobak Sodor atau galah asin merupakan permainan yang tujuannya menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. Permainan dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini dimainkan oleh dua tim yang terdiri atas 3 sampai 5 orang.

Permainan gobak sodor dilakukan di lapangan atau halaman berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan menggambar garis-garis horizontal di sepanjang lebar lapangan, membentuk beberapa lorong.

Kedua tim dibagi menjadi tim penyerang dan tim penjaga. Tim penyerang harus melewati setiap garis secara berurutan hingga mencapai ujung lapangan, kemudian kembali ke garis awal tanpa tersentuh oleh penjaga.

Tugas tim penjaga adalah mencegah tim penyerang melewati garis-garis di lapangan dan mencapai ujung lapangan. Penjaga berdiri di sepanjang garis horizontal dan bisa bergerak maju mundur di sepanjang garis yang mereka jaga.

Selanjutnya, jika salah satu anggota tim penyerang berhasil melewati semua garis dan kembali ke garis awal tanpa disentuh, tim penyerang akan memenangkan ronde dan tetap menjadi penyerang di ronde berikutnya. Namun, jika salah satu penyerang tersentuh oleh penjaga, maka giliran bermain beralih ke tim lawan.

Gobak sodor adalah permainan yang memerlukan kerja sama tim, strategi, serta kecepatan dan ketangkasan. Olahraga ini merupakan aktivitas yang sempurna untuk melatih kemampuan berlari, refleks cepat, dan koordinasi tim.

Baca juga: Boy-boyan, Permainan Tradisional Indonesia yang Berasal dari Jawa Barat

Permainan tradisional seperti engklek, lompat tali, dan gobak sodor tadi bukan hanya cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu, tetapi juga memberikan berbagai manfaat kesehatan dan melatih keterampilan motorik. Dengan memainkannya, orang dewasa bisa merasakan nostalgia masa kecil sambil tetap menjaga kebugaran.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

YK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.