Kampung Kopen Lama yang terdapat di Wonogiri terkenal sebagai kampung mati. Dahulu kampung yang berada di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri memiliki 35 kepala keluarga.
Tetapi pada tahun 2013, terjadi bencana tanah longsor yang membuat sejumlah rumah di kampung itu terkubur. Warga yang selamat kemudian direlokasi ke tempat lain. Hal ini agar warga bisa beraktivitas kembali.
Mengenal Encekan, Tradisi Bersih Desa Warga Wonogori untuk Mengucapkan Rasa Syukur
Saimin, salah seorang warga setempat bercerita bahwa dulu sebelum longsor terjadi sudah muncul beberapa tanda seperti tanah yang bergerak hingga retak. Karena itu kondisi kampung itu cukup berbahaya bila ditempati.
“Tanah di atas itu turun sekitar satu meter, regang sekitar meter, panjangnya sekitar 50 meter ke utara,” ujar Saimin yang dikutip dari kanal YouTube Wonogiren.
Sempat potong kambing
Supaya hal buruk tidak terjadi, warga setempat kemudian mencarikan seekor kambing yang orang setempat menyebutnya “Wedus Kendit” Lewat suatu proses upacara, kambing itu disembelih dan kepalanya ditanam di perempatan jalan.
Sementara kulitnya dibagi-bagi ke setiap warga dan kemudian dipaku di atas pintu. Tetapi bencana longsor yang tidak diharapkan itu terjadi juga. Hal inilah yang masih membekas dalam ingatan warga.
Cerita Kukuh Haryanto, Caleg Pengamen Asal Wonogiri dengan Modal Rp100 Ribu
Misalnya Satrio, pemuda Dusun Kopen Lama mengatakan waktu itu malam hari hujan turun dengan lebatnya. Sebelum longsor terjadi, sebenarnya sudah ada aba-aba dari pemerintah setempat agar warga segera mengungsi ke tempat relokasi yang sudah disiapkan.
Satrio menyebut longsor itu terjadi keesokan harinya sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu warga terbangun oleh suara gemuruh dari atas bukit. Mereka langsung berlarian mencari tempat yang lebih aman.
“Namun ada salah seorang warga yang tak bisa menghindar dari longsoran dan meninggal dunia dalam peristiwa itu,” jelasnya.
Jejak longsor terekam
Bekas reruntuhan bangunan yang tertimpa longsor masih dapat ditemukan di sana. Batu-batu besar material longsoran juga masih bisa ditemukan di lokasi. Bekas jalur longsoran 11 tahun lalu sudah ditumbuhi rerumputan.
Ketika bencana terjadi, ada dua bangunan yang tertimpa longsor. Agar bencana serupa tidak terjadi, warga dipindah ke Kampung Kopen Baru. Sekarang Kampung Kopen Lama menjadi kampung mati.
Kisah Bukit Tunggangan Wonogiri, Jalan Ekstrem yang Dihindari Para Pengendara
Banyak bangunan yang ditinggalkan. Salah satunya sebuah bangunan tua yang kini sudah tak digunakan lagi. Di bangunan itu, tersimpan sebuah gamelan yang bagiannya masih utuh. Tapi sekarang gamelan itu tak digunakan lagi sehingga dibiarkan saja dimakan rayap.
Di kampung ini juga masih terdapat sebuah sumber mata air yang digunakan dan disalurkan dengan mesin ke Dusun Kopen Baru. Ada pula sebuah masjid yang kini telah sepi tetapi masih bisa digunakan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News