sukses melaksanakan tiga program kerja inovatif di desa dangiang mahasiswa ipb university gelar acara penutupan - News | Good News From Indonesia 2024

Sukses Laksanakan 3 Program Kerja Inovatif di Desa Dangiang, Mahasiswa IPB University Gelar Acara Penutupan

Sukses Laksanakan 3 Program Kerja Inovatif di Desa Dangiang, Mahasiswa IPB University Gelar Acara Penutupan
images info

Mahasiswa IPB University menggelar acara penutupan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut pada 4 Agustus 2024. Acara ini menandai berakhirnya kegiatan KKNT yang telah dilaksanakan selama 43 hari dengan sukses. Kegiatan tersebut fokus pada tiga program kerja unggulan yang dirancang untuk mewujudkan Desa Dangiang sebagai desa yang berdaya dan sejahtera. 

Acara penutupan ini berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Desa Dangiang dan dihadiri oleh berbagai pihak penting dalam komunitas setempat, termasuk Ketua Adat, Kepala Desa, Kelompok Tani Hutan (KTH), Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kepala Sekolah SDN 01 Dangiang, Kepala Madrasah MI Miftahul Faizin, dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Dangiang.

Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya acara ini dalam rangka menjalin sinergi antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Selain itu, sejumlah mahasiswa dari Universitas Garut (Uniga) juga turut serta hadir, menunjukkan adanya kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dalam upaya memajukan desa.

Koordinator KKNT Desa Dangiang, Rafi Chaidir Kusumo Prastiono, menyampaikan bahwa acara penutupan ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan juga sebagai ajang untuk menyampaikan hasil dari program-program yang telah mereka jalankan kepada masyarakat.

Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan bahwa apa yang telah dilakukan oleh mahasiswa dapat dipahami dan diapresiasi oleh masyarakat, serta membuka ruang bagi adanya umpan balik yang konstruktif.

“Kami telah sukses melaksanakan tiga program unggulan, yakni pendampingan pengajuan Surat Keputusan Perhutanan Sosial (SKPS), sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pembuatan Sistem Informasi Jagoan Desa Dangiang (Siujang). Kami sangat optimis bahwa tiga program tersebut dapat menjadi batu loncatan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di Desa Dangiang,” ujar Rafi.

Program pendampingan pengajuan SKPS menjadi salah satu program yang paling signifikan, mengingat Desa Dangiang memiliki potensi besar dalam pengelolaan hutan melalui skema perhutanan sosial.

Dengan bantuan mahasiswa, desa ini telah mengajukan pengelolaan perhutanan sosial dengan skema hutan kemasyarakatan. Tahap berikutnya adalah menunggu verifikasi yang akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Jika pengajuan ini diterima, maka SKPS akan diterbitkan, yang berarti masyarakat Desa Dangiang akan memiliki hak legal untuk mengelola hutan tersebut.

Selain itu, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilakukan oleh mahasiswa juga telah menunjukkan hasil yang positif. Salah satu indikator keberhasilan dari program ini adalah peningkatan pemahaman siswa mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat.

Program tersebut dilaksanakan melalui pendekatan yang menarik dan interaktif, termasuk pembuatan kerajinan tangan berupa tempat sampah dari kaleng bekas. Inisiatif ini tidak hanya mendorong kreativitas anak-anak, tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang positif, yaitu mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.

Program unggulan ketiga, yaitu pembuatan Sistem Informasi Jagoan Desa Dangiang (Siujang), juga telah selesai dan siap digunakan oleh masyarakat. Sistem informasi ini dirancang untuk memberikan akses mudah kepada masyarakat, baik di dalam maupun di luar desa, terhadap berbagai informasi penting mengenai Desa Dangiang.

Informasi yang disediakan mencakup data demografis, geografis, serta sosial budaya desa, yang semuanya dapat diakses secara digital. Kehadiran Siujang diharapkan akan membantu masyarakat dalam mengenal dan mengoptimalkan potensi yang ada di desa mereka, baik untuk keperluan pembangunan, investasi, maupun kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan desa.

Rafi Chaidir menekankan bahwa meskipun program-program tersebut telah terlaksana dengan baik, mereka masih memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa keberlanjutan program ini dapat terjaga.

Untuk itulah, mahasiswa IPB University menggandeng mahasiswa Universitas Garut (Uniga) untuk turut berpartisipasi dalam acara penutupan ini. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan bekal informasi dan pengetahuan yang cukup bagi mahasiswa Uniga yang baru tiba di Desa Dangiang untuk melanjutkan program kerja yang telah dimulai.

“Mahasiswa Uniga tersebut memang baru tiba dua hari di Desa Dangiang. Kami telah berdiskusi, dan mereka mengakui membutuhkan banyak informasi soal permasalahan dan juga program yang telah berjalan di desa. Pemaparan yang kami lakukan dapat menjadi sumber informasi yang berharga bagi mereka dalam menjalankan program kerja untuk mewujudkan Desa Dangiang yang berdaya dan sejahtera,” imbuh Rafi.

Keberhasilan program KKNT ini tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama yang erat antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Dalam setiap tahapan pelaksanaan program, mahasiswa senantiasa melibatkan masyarakat untuk memastikan bahwa apa yang mereka kerjakan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di desa.

Sebagai contoh, dalam program pendampingan pengajuan SKPS, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai pendamping yang aktif mendengarkan aspirasi dan kekhawatiran masyarakat terkait pengelolaan hutan.

Begitu pula dalam program PHBS, keberhasilan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat tidak akan tercapai tanpa adanya partisipasi aktif dari pihak sekolah dan orang tua.

Dalam sosialisasi yang dilakukan di sekolah-sekolah, mahasiswa melibatkan guru dan orang tua untuk bersama-sama mendampingi anak-anak dalam memahami pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. 

Sementara itu, pembuatan Siujang juga melibatkan partisipasi dari berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pemuda desa, tokoh adat, hingga perangkat desa. Partisipasi mereka sangat penting dalam menyusun konten yang akan dimuat dalam sistem informasi ini, sehingga informasi yang tersedia benar-benar akurat, relevan, dan bermanfaat bagi pengguna.

Selain itu, dengan melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan, mereka juga merasa memiliki sistem ini dan lebih berkomitmen untuk memanfaatkannya secara optimal.

Acara penutupan ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang yang telah dilalui oleh mahasiswa selama menjalani KKNT di Desa Dangiang. Bagi mahasiswa, pengalaman tersebut bukan hanya tentang mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus, tetapi juga tentang belajar dari masyarakat.

Mereka belajar bagaimana memahami dan merespons kebutuhan masyarakat dengan cara yang inklusif dan partisipatif. Mereka juga belajar tentang arti pentingnya gotong royong dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.

Acara penutupan KKNT Inovasi Desa Dangiang ini diakhiri dengan penampilan kesenian dari warga setempat sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan desa.

Kesenian yang ditampilkan mencerminkan kekayaan budaya lokal yang menjadi salah satu potensi besar Desa Dangiang. Suasana haru dan bangga menyelimuti acara penutupan ini, menandakan bahwa meskipun masa bakti mahasiswa telah usai, hasil karya dan kontribusi mereka akan terus dikenang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Desa Dangiang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HG
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.