panduan olahraga untuk penderita maag - News | Good News From Indonesia 2024

Panduan Olahraga untuk Penderita Maag

Panduan Olahraga untuk Penderita Maag
images info

Maag, atau dikenal juga sebagai gastritis, adalah kondisi dimana lapisan lambung mengalami peradangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri, penggunaan obat-obatan tertentu, atau pola makan yang tidak sehat.

Bagi penderita maag, penting untuk tetap menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar olahraga tidak memperburuk kondisi maag.

1. Manfaat Olahraga bagi Penderita Maag

Olahraga memiliki berbagai manfaat, termasuk bagi penderita maag. Beberapa manfaat tersebut meliputi:

  • Meningkatkan Sirkulasi Darah: Olahraga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke area lambung. Hal ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi peradangan.
  • Mengurangi Stres: Stres dapat memperburuk gejala maag. Dengan berolahraga secara teratur, tubuh melepaskan endorfin yang dapat membantu mengurangi tingkat stres.
  • Meningkatkan Pencernaan: Aktivitas fisik dapat merangsang sistem pencernaan dan membantu pergerakan makanan melalui saluran pencernaan lebih efisien, sehingga mengurangi risiko gejala maag.

2. Jenis Olahraga yang Aman untuk Penderita Maag

Tidak semua jenis olahraga aman bagi penderita maag. Beberapa jenis olahraga yang disarankan adalah:

  • Berjalan Kaki: Berjalan kaki adalah salah satu olahraga paling sederhana dan aman untuk penderita maag. Berjalan kaki selama 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki pencernaan tanpa memberikan tekanan berlebihan pada perut.
  • Yoga: Yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, serta mengurangi stres yang dapat memicu gejala maag. Beberapa pose yoga seperti pose anak (Balasana) atau pose kucing-sapi (Marjariasana-Bitilasana) dapat membantu meredakan ketegangan di area perut.
  • Bersepeda: Bersepeda dengan intensitas rendah hingga sedang dapat menjadi pilihan yang baik. Bersepeda membantu melancarkan peredaran darah dan memperbaiki sistem pencernaan tanpa memberikan tekanan berlebihan pada lambung.
  • Renang: Berenang adalah olahraga yang melibatkan seluruh tubuh dan tidak memberikan dampak langsung pada perut. Renang dapat membantu memperbaiki sirkulasi dan mengurangi stres.
  • Tai Chi: Tai Chi merupakan bentuk latihan yang melibatkan gerakan lambat dan pernapasan dalam. Latihan ini dapat membantu menenangkan sistem saraf dan meningkatkan sirkulasi tanpa memberikan beban berlebihan pada tubuh.

Baca juga :Jenis Olahraga yang Tepat untuk Menambah Tinggi Badan Anak

3. Olahraga yang Harus Dihindari oleh Penderita Maag

Beberapa jenis olahraga dapat memperburuk gejala maag dan sebaiknya dihindari oleh penderita:

  • Angkat Beban Berat: Angkat beban berat dapat memberikan tekanan berlebihan pada perut, yang dapat memperburuk gejala maag.
  • Lari dengan Intensitas Tinggi: Lari dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan gejala maag semakin parah. Jika ingin berlari, sebaiknya lakukan dengan intensitas rendah hingga sedang.
  • Olahraga dengan Gerakan Melompat atau Mengguncang Perut: Olahraga seperti aerobik dengan gerakan melompat-lompat atau olahraga yang melibatkan banyak guncangan di area perut sebaiknya dihindari.

4. Tips Berolahraga bagi Penderita Maag

Untuk memastikan olahraga yang dilakukan tidak memperburuk kondisi maag, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  • Lakukan Pemanasan dan Pendinginan: Selalu mulai dan akhiri sesi olahraga dengan pemanasan dan pendinginan. Ini dapat membantu tubuh beradaptasi dengan aktivitas fisik dan mengurangi risiko cedera atau ketegangan pada perut.
  • Pilih Waktu yang Tepat: Hindari berolahraga segera setelah makan, karena ini dapat memicu produksi asam lambung yang berlebihan. Tunggu setidaknya 1—2 jam setelah makan sebelum memulai olahraga.
  • Hindari Olahraga dalam Keadaan Lapar: Berolahraga dalam keadaan perut kosong juga dapat memicu gejala maag. Konsumsi camilan ringan yang mudah dicerna sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum berolahraga.
  • Tetap Terhidrasi: Dehidrasi dapat memicu gejala maag, jadi pastikan untuk minum cukup air sebelum, selama dan setelah berolahraga.
  • Perhatikan Sinyal Tubuh: Jika saat berolahraga Kawan GNFI merasa tidak nyaman di area perut atau merasakan gejala maag seperti nyeri ulu hati, segera hentikan olahraga dan beristirahat.

5. Pola Makan dan Gaya Hidup yang Mendukung

Selain olahraga, pola makan dan gaya hidup juga memainkan peran penting dalam mengelola maag. Beberapa tips berikut bisa diikuti:

  • Makan dalam Porsi Kecil tetapi Sering: Makan dalam porsi besar dapat meningkatkan produksi asam lambung. Makanlah dalam porsi kecil tetapi lebih sering sepanjang hari.
  • Hindari Makanan Pemicu: Beberapa makanan seperti makanan pedas, asam dan berlemak tinggi dapat memicu gejala maag. Sebaiknya hindari atau batasi konsumsi makanan tersebut.
  • Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol: Merokok dan alkohol dapat merusak lapisan lambung dan memperburuk gejala maag.
  • Kelola Stres: Stres adalah salah satu faktor yang dapat memperburuk maag. Selain olahraga, teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam juga dapat membantu mengelola stres.

Baca juga :5 Jenis Olahraga untuk Mengecilkan Paha Wanita

Olahraga dapat memberikan banyak manfaat bagi penderita maag, namun penting untuk memilih jenis olahraga yang tepat dan mengikuti beberapa tips untuk memastikan bahwa olahraga yang dilakukan tidak memperburuk kondisi.

Dengan berolahraga secara teratur, menjaga pola makan yang sehat dan mengelola stres, penderita maag dapat hidup lebih sehat dan mengurangi gejala yang mereka alami.

Daftar Referensi

  1. Malfertheiner, P., Chan, F.K., & McColl, K.E. (2009). Peptic ulcer disease. Lancet, 374(9699), 1449-1461. 
  2. Talley, N.J., & Ford, A.C. (2015). Functional Dyspepsia. New England Journal of Medicine, 373(19), 1853-1863. 
  3. Moayyedi, P., Lacy, B.E., Andrews, C.N., Enns, R.A., Howden, C.W., & Vakil, N. (2017). ACG and CAG Clinical Guideline: Management of Dyspepsia. American Journal of Gastroenterology, 112(7), 988-1013. 
  4. Egan, B., & Zierath, J.R. (2013). Exercise metabolism and the molecular regulation of skeletal muscle adaptation. Cell Metabolism, 17(2), 162-184. 
  5. Riehl, M.E., & Keefer, L. (2020). Behavioral Interventions in Gastroenterology: The Role of Mind-Body Therapies in Chronic GI Disorders. Clinical and Translational Gastroenterology, 11(2), e00151. 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.