Halo, Kawan GNFI! Tahukah Kawan GNFI, bahwa di Kabupaten Banjarnegara terdapat sebuah hidden gem yang memanjakan mata? Tersembunyi di balik pegunungan Kabupaten Banjarnegara, Desa Sarwodadi yang terletak di Kecamatan Pejawaran menyuguhkan panorama alam yang memukau.
Udara sejuk khas pegunungan, aliran sungai yang jernih, serta hamparan perkebunan teh dan kopi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Keindahan alamnya yang masih alami menjadikan Desa Sarwodadi sebagai destinasi wisata yang sempurna bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk perkotaan.
Salah satu keindahan alam tersembunyi yang berhasil Tim KKN-PPM UGM Pijar Pejawaran 2024 temukan ialah Curug Panaraban. Curug Panaraban merupakan salah satu potensi wisata tersembunyi yang terletak di antara bukit-bukit di Desa Sarwodadi.
Untuk merasakan pengalaman yang tak terlupakan, Tim KKN-PPM UGM Pijar Pejawaran ingin mengajak Kawan GNFI untuk mengikuti perjalanan kami menuju Curug Panaraban.
Identifikasi Air Tanah di Desa Gantang Melalui Pemetaan Geologi Permukaan dan Geolistrik
Ada Tantangan? Asyikin Aja
Penuh tantangan, tetapi mengasyikkan. Hal tersebut lah yang kami rasakan saat kami menempuh medan terjal menuju Curug Panaraban. Curug Panaraban berlokasi sekitar 3 Km dari Dusun Tlodas, Desa Sarwodadi. Untuk menuju curug tersebut, kami memulai perjalanan dengan mengendarai sepeda motor melalui jalan setapak yang sempit, terjal, berbatu, dan berada di antara hutan-hutan.
Sayangnya, perjalanan kami menggunakan sepeda motor harus terhenti saat kami menempuh setengah perjalanan. Setelah melewati jalan sekitar 1,5 kilometer, kami memutuskan untuk berjalan kaki karena kondisi medan yang tidak memungkinkan untuk dilalui sepeda motor.
Menariknya, meskipun berjalan kaki, akan tetapi kami masih perlu ekstra berhati-hati. Semakin jauh kami berjalan, medan yang kami lalui pun semakin tidak mudah.
Kami harus melalui semak belukar dengan menembus rumput-rumput liar, berpegangan tangan satu sama lain karena tanah yang licin, hingga sesekali harus berjalan dengan posisi jongkok untuk melalui tanaman yang menjalar.
Namun, perjalanan penuh tenaga yang kami habiskan sekitar 30 menit tersebut terbayar lunas saat kami menyaksikan betapa indahnya deras air terjun mengalir dari tebing ditemani kicau burung dan udara menyejukkan.
Berada di antara hutan-hutan dan tebing-tebing tinggi, suara gemericik dari derasnya air merupakan pilihan yang tepat bagi Kawan GNFI untuk mengistirahatkan pikiran sejenak sembari menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh Curug Panaraban.
Semangat Hari Merdeka di Balik Rindangnya Hutan Pinus Desa Kutorojo
Surga yang Masih Menyimpan Banyak Catatan
Indahnya pemandangan Curug Panaraban merupakan surga yang tersembunyi yang sangat potensial untuk dijadikan tempat wisata. Terdapat berbagai keuntungan yang bisa didapatkan apabila curug tersebut dikembangkan menjadi tempat wisata.
Curug Panaraban dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar yang dalam jangka panjang juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, dibukanya Curug Panaraban menjadi tempat wisata juga berpotensi meningkatkan pendapatan desa.
Namun, ada beberapa catatan untuk mencapai kebermanfaatan tersebut. Apabila infrastukturnya dikelola dengan baik, Curug Panaraban berpotensi menjadikan Desa Sarwodadi sebagai desa wisata yang tentunya selain menambah pendapatan juga menambah exposure desa, baik secara lokal maupun global.
Dalam pengembangannya, diperlukan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat desa untuk menghadapi tantangan yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjadikan Curug Panaraban menjadi tempat wisata, pemerintah desa setempat perlu menyiapkan anggaran yang bernilai besar untuk perbaikan infrastuktur.
Selain itu, hal krusial yang perlu diperhatikan ialah kemudahan akses menuju tempat wisata. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat desa perlu memperbaiki akses perjalanan sehingga akses dapat ditempuh dengan mudah dan nyaman oleh wisatawan.
Untuk memperbaiki akses tersebut, pemerintah desa juga perlu memerhatikan analisis dampak lingkungan (AMDAL) agar tidak merusak ekosistem sekitar. Meskipun demikian, perencanaan Curug Panaraban sebagai potensi wisata di Desa Sarwodadi bukan merupakan hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.
Jadi, menurut Kawan GNFI, bagaimana cerita perjalanan kami menuju Curug Panaraban? Mengasyikkan, bukan?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News