Pekebun/petani kelapa sawit dan karet serta peternak sapi, ayam, dan kambing menjadi dua pekerjaan yang berkontribusi sangat penting dalam roda perekonomian Desa Fajar Baru, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara.
Kelompok Tani Tunas Harapan, sebuah komunitas petani beranggotakan 191 orang dengan fokus kegiatan yaitu peremajaan lahan kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas lahan baik dari aspek produksi hasil pertanian maupun stabilitas harga komoditas kelapa sawit.
Selain itu, cukup banyak anggota kelompok tani yang mengusahakan ternak sebagai salah satu tambahan pendapatan rumah tangga tani. Sejauh ini, komunitas ini sudah terbentuk dengan baik, dilengkapi dengan sistem kepengurusan yang lengkap dan efektif.
Pak Suparno sebagai sekretaris Kelompok Tani Tunas Harapan bersama dengan pengurus lainnya banyak bercerita tentang perjalanan mereka dari awal merintis kelompok tani di Desa Fajar Baru, khususnya bagian peternakan, serta berbagai macam rintangan yang membuat mereka harus mengorbankan banyak hal mulai dari energi, waktu, hingga materi.
Di balik antusiasme anggota Kelompok Tani yang tidak kenal lelah, mereka terus dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan dalam memperjuangkan hak petani serta perkembangan usaha tani dan ternak mereka.
Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang sebagai Pestisida Organik: Program Kerja KKN di Desa Tulakan
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh Pak Suparno dan anggota Kelompok Tani Tunas Harapan lainnya adalah tidak adanya pasar ternak di Provinsi Bengkulu. Meskipun pemerintah daerah sudah membangun area untuk pasar ternak, tetapi tidak ada aktivitas jual-beli yang berlangsung di lokasi tersebut.
Hal ini membuat para peternak terpaksa bergantung pada harga jual-beli yang ditentukan oleh toke atau tengkulak. Sistem jual-beli yang bergantung pada tengkulak ini menyebabkan kenaikan dan penurunan harga jual ternak yang tidak pasti sehingga seringkali merugikan para peternak sehingga para peternak terpaksa menjual ternak mereka di harga yang sangat rendah dan seadanya karena mereka membutuhkan biaya.
Kelompok tani bidang peternakan juga dilanda masalah dalam hal pakan. Desa Fajar Baru sedang kekurangan pakan ternak yang memadai sehingga gizi ternak kurang optimal dan memengaruhi kualitas ternak serta harga jual per ekornya.
Berbagai macam jenis rintangan juga dihadapi oleh Kelompok Tani Tunas Harapan yang fokus bekerja dalam bidang perkebunan khususnya untuk kelapa sawit.
Sampai saat ini, para petani kebun kelapa sawit masih mengusahakan ISPO (International Strandarization Palm Oil) atau standar mutu pengelolaan bisnis kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Tujuan dari standarisasi lahan kelapa sawit tersebut yaitu agar petani dapat tergabung dalam APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) sehingga para petani dapat terlibat langsung dalam penentuan harga jual kelapa sawit ke pabrik pengolahan kelapa sawit.
Standarisasi ISPO mulai diusahakan oleh petani kelapa sawit di Desa Fajar Baru dilatarbelakangi oleh ketentuan pemerintah terkait perubahan harga maksimal dilakukan sekali dalam rentang waktu satu bulan dan ditetapkan oleh pemerintah, perusahaan, dan APKASINDO dalam satu forum yang sama sehingga terdapat titik temu harga yang berkeadilan untuk semua pihak.
Akan tetapi keadaan lapangan tidak seperti keadaan ideal yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Perubahan harga jual kelapa sawit masih berubah bahkan setiap harinya sehingga tidak ada kepastian harga ketika petani melakukan panen sawit.
Selain itu, dalam proses penentuan harga jual kelapa sawit dinilai kurang adanya representasi dari pihak petani kelapa sawit sehingga harga yang ditetapkan kurang cukup rendah jika dibandingkan dengan harga jual tandan buah segar kelapa sawit di provinsi lain.
Cerita usaha anggota kelompok tani yang besar beserta harapannya terhadap kondisi sosial ekonomi pertanian dan peternakan yang lebih baik di Desa Fajar Baru cukup menginspirasi dan patut dijadikan contoh kepada petani-petani lainnya.
Suaseikakap Lakukan Inovasi dan Perbaikan Infrastruktur Desa
Berbagai cara dan usaha sudah dilakukan salah satunya dengan membentuk kelompok re-planting kelapa sawit sebagai upaya pemenuhan hak atas harga jual tandan buah segar kelapa sawit yang lebih berkeadilan. Selain itu, kelompok tani tersebut juga menjadi sarana diskusi bagi peternak di Desa Fajar Baru dalam mencari solusi atas kurangnya pasar ternak di Provinsi Bengkulu.
Semangat para petani tersebut sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani khususnya petani kelapa sawit dan peternak di Desa Fajar Baru untuk dapat berdikari dan menjalankan usahataninya secara berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News