Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) 2024 unit JT-067 berhasil membuat inovasi cadangan air dengan media tanam hidrogel (waterbeads) ke ladang warga di Dusun Gadung, Kabupaten Magelang. Proyek yang inovatif ini diinisiasi oleh Muhammad Hanif Aulia Pradana dari jurusan Teknik Sipil, dan melibatkan enam anggota lainnya.
- Albertus Dillon Aristo (Teknik Kimia)
- Eka Putri Mayra Natasya Kusumaningtyas (Peternakan)
- Karen Prakasiwi Sujadi (Elektronika dan Instrumentasi)
- Larissa Dewi Anggraeni (Manajemen Kebijakan Publik)
- Najla Ega Amalia (Psikologi)
- Yudistira Adyatma WIyoto (Teknik Fisika)
Waterbeads, atau biasa dikenal sebagai kristal polimer hidrogel, adalah butiran kecil yang mampu menyerap dan menyimpan air hingga ratusan kali lipat dari volume aslinya. Butiran waterbeads memiliki ukuran yang beragam, mulai dari berdiameter 2.5 mm hingga 10 mm, ukuran waterbeads akan mempengaruhi banyak air yang dapat ditampung.
Waterbeads pada awalnya sering digunakan untuk dekorasi dan keperluan hortikultura, tetapi kini penggunaannya diperluas dalam sektor pertanian sebagai solusi inovatif untuk cadangan air.
Upaya KKN UGM dalam Pengelolaan Sampah dan Permasalahan Pertanian di Dusun Gebang, Jetis
Ketika tanah kering, waterbeads melepaskan air yang telah diserap, sehingga menyediakan kelembaban bagi tanaman secara perlahan. Mengetahui fungsi waterbeads, mahasiswa KKN-PPM UGM unit JT-067 berinisiatif untuk memanfaatkan waterbeads sebagai alternatif cadangan air.
Survei Ladang dan Penentuan Lokasi Strategis
Setelah memperoleh dukungan penuh dari masyarakat, Tim KKN-PPM UGM unit JT-067 melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi strategis pemasangan pemasangan waterbeads. Survei ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap ladang warga dengan fokus pada identifikasi area yang paling membutuhkan cadangan air.
Pada tahap pertama, tim melakukan uji coba awal untuk memastikan waterbeads mengembang dengan baik. Proses ini dilakukan dengan merendamnya dengan air hingga volume waterbeads meningkat sebanyak 15-20 kali lipat dari volume awalnya.
Proses Implementasi Waterbeads di Ladang Pertanian
Proses implementasi waterbeads di Dusun Gadung melibatkan beberapa masyarakat, salah satunya kepala dusun gadung. Mahasiswa dan petani bekerja sama dalam menerapkan waterbeads pada lahan percobaan.
Sejumlah waterbeads dimasukkan ke dalam kain dan dikubur di sekitar tanaman. Kain digunakan untuk menjaga waterbeads tidak tercecer di dalam tanah. Hal ini dapat memudahkan petani untuk mengganti waterbeads ketika sudah kering.
Mahasiswa KKN-PPM Sungai Kakap UGM 2024 Adakan Pemeriksaan Kesehatan kepada Masyarakat
Dampak Aplikasi Waterbeads pada Lahan Pertanian Warga
Dari lampiran di atas, dapat diketahui bahwa waterbeads atau hidrogel memiliki dampak positif dalam penyimpanan dan pelepasan air secara bertahap, yang berperan penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air pada tanaman. Selain itu, waterbeads yang berbahan dasar berasal dari polimer alami tidak berpotensi mencemari lingkungan karena sifatnya yang lebih mudah terurai secara alami jika pecah.
Penggunaan waterbeads juga menawarkan keuntungan dalam hal pemeliharaan kelembapan tanah dan pengurangan kebutuhan irigasi, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada konservasi air dalam praktik pertanian berkelanjutan.
Kesimpulan
Inovasi penggunaan waterbeads sebagai cadangan air di lahan pertanian Dusun Gadung telah memberikan dampak positif yang signifikan. Melalui kontribusi mahasiswa KKN UGM, petani lokal kini memiliki solusi baru untuk mengatasi masalah kekeringan dan meningkatkan produktivitas tanaman mereka.
Program ini tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga menunjukkan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menciptakan lingkungan pertanian yang lebih berkelanjutan. Dengan keberhasilan awal ini, diharapkan penggunaan waterbeads dapat diperluas ke daerah lain yang menghadapi tantangan serupa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News