Indonesia diberkahi dengan peninggalan kebudayaan yang melimpah. Setiap daerah memiliki identitas khas yang menunjukkan eksistensi dan keberagaman budayanya.
Salah satu warisan budaya yang selalu ada dan mengikuti perkembangan zaman adalah pakaian. Fashion dan budaya menjadi sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Di era global ini, fashion dapat mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan adat istiadat sebuah kelompok masyarakat. Bahkan, fashion juga dianggap sebagai identitas masyarakat.
Fashion dapat digunakan sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia. Salah satu cara untuk mempromosikan budaya khas Indonesia adalah dengan fashion diplomacy.
Apa itu fashion diplomacy?
Fashion diplomacy atau diplomasi fesyen merujuk pada penggunaan fesyen untuk memperkenalkan budaya lokal kepada dunia. Strategi ini sangat lumrah digunakan untuk mempromosikan fesyen kepada masyarakat internasional.
Upaya diplomasi lewat fesyen ini berguna untuk membangun citra nasional yang baik. Diplomasi fesyen juga dianggap sebagai alat untuk membentuk hubungan diplomatik dengan sebuah negara maupun kelompok masyarakatnya.
Fashion diplomacy melibatkan kolaborasi desainer antarnegara yang bertujuan untuk saling memperkenalkan budaya dan ciri khas masing-masing negara.
Kegiatan diplomasi ini tidak hanya berkutik pada promosi budaya saja, tetapi juga sebagai ajang untuk mempromosikan berbagai isu global, seperti kesadaran tentang lingkungan.
Selain itu, fashion diplomacy juga dapat menciptakan peluang ekonomi yang besar. Ajang saling pamer budaya tersebut akan memberikan ruang untuk interaksi perdagangan yang memungkinkan terjadinya ekspor dan impor barang.
Diplomasi ini dapat menjadi ajang untuk menguji pasar dan membangun identitas, serta keunggulan produk Indonesia dengan menggunakan narasi yang unik pada setiap produknya.
Baca juga: Good Storyteller dan Brand Ambassador, Ini Peran Penting Diaspora Indonesia di Luar Negeri untuk Bantu Ekonomi
Fashion diplomacy Indonesia untuk mempromosikan produk lokal
Indonesia sudah berkali-kali melakukan fashion diplomacy dengan berbagai negara. Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri menggandeng Kedutaan Besar Australia untuk melakukan kerja sama melalui fashion diplomacy.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendorong pertukaran budaya dan kolaborasi antara para desainer muda Australia dengan komunitas fesyen Indonesia.
Kegiatan tersebut berlangsung di Yogyakarta pada 11-25 Agustus 2024 lalu, dan berhasil memamerkan warisan budaya, tradisi artistik, dan dunia desain kontemporer khas Yogyakarta.
Ajang tersebut juga menjadi sarana untuk membawa batik ke ranah global. Selain itu, fashion diplomacy ini juga mengusung isu lingkungan berkelanjutan, di mana peserta diminta untuk menggunakan karya-karya dengan bahan yang ramah lingkungan.
Lebih daripada itu, dunia fesyen Indonesia juga pernah mewarnai Jepang dalam helatan Fashion World Tokyo 2024. Pada agenda tersebut, produk-produk fesyen khas Indonesia dari berbagai jenama lokal memamerkan produk-produk berbahan rotan, anyaman akar pohon bemban, dan lainnya.
Menariknya, kehadiran produk Indonesia ini justru menyasar para konsumen kelas upper-middle dan luxury Jepang. Namun, tidak hanya fokus promosi untuk pasar Jepang, produk Indonesia juga menyasar peserta-peserta dari negara lain, seperti Prancis, Italia, Swiss, hingga Korea Selatan.
Fashion diplomacy Indonesia juga pernah dilakukan dengan negara lain, di antaranya Turki, Singapura, Slovakia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan sebagainya.
Diplomasi budaya melalui fashion diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan persahabatan Indonesia dengan negara-negara lain. Selain itu, melalui fashion, diharapkan akan ada lebih banyak industri kreatif fesyen Indonesia yang melenggang di pasar internasional.
Baca juga: Trusted Partner dan Bridge Builder, Kerennya Diplomasi Indonesia yang Dihormati Dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News