Jumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut, saat ini WNI yang berada di luar negeri diprediksi mencapai 8 juta jiwa yang tersebar di seluruh dunia.
Mengejar pendidikan dan bekerja, adalah alasan yang umum ditemukan bagi para WNI yang tinggal di luar negeri. Namun, ada juga WNI yang sudah lama menetap di negara lain sejak lahir, bahkan berkeluarga dengan warga negara setempat.
WNI yang tinggal di luar negeri disebut dengan diaspora. Konteks diaspora merujuk pada dua hal, yaitu, Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing yang merupakan anak dari WNI, eks WNI, maupun anak dari eks WNI yang menetap di negara lain.
Menariknya, ternyata diaspora memiliki peran penting bagi Indonesia. Apa saja peran para pemegang paspor Garuda ini di luar negeri yang diklaim dapat membantu ekonomi negara?
Diaspora sebagai good storyteller dan brand ambassador
Diaspora memainkan peran besar dalam diplomasi, khususnya bidang ekonomi. Bagaimana tidak, WNI di luar negeri 'mengemban tugas' sebagai promotor Indonesia.
Dalam bidang ekonomi, para diaspora ini bertindak sebagai good storyteller atau sosok yang memberikan narasi-narasi baik tentang Indonesia.
Mereka berperan untuk memberikan citra positif Indonesia di mata dunia. Melalui citra baik yang dibangun, bukan tidak mungkin jika mereka akan dapat menarik peluang investasi, modal, bakat, dan lainnya dari luar negeri.
Baca juga: Trusted Partner dan Bridge Builder, Kerennya Diplomasi Indonesia yang Dihormati Dunia
Selain itu, diaspora juga berperan besar sebagai brand ambassador atau duta. Berbeda dengan duta besar yang berjuang melalui jalur diplomasi politik, duta di kalangan diaspora berfokus untuk membantu mempromosikan potensi ekonomi Indonesia.
Dengan peran serta mereka, narasi-narasi negatif dan diskriminatif yang tidak benar terhadap produk-produk Indonesia dapat ditekan.
Diaspora juga dapat membantu menaikkan engagement pada tujuan wisata yang potensial. Ditambah lagi, Indonesia yang berada di daerah tropis memiliki jutaan wisata alam yang dapat menarik minat masyarakat luar negeri untuk berkunjung.
Di sisi lain, diaspora Indonesia turut berpotensi untuk mengisi kesenjangan talenta, utamanya di sektor-sektor yang strategis, seperti kesehatan, energi, dan manufaktur di negara-negara OECD.
OECD sendiri merupakan forum internasional yang fokus pada bidang ekonomi dan pembangunan. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara aksesi OECD, bersama dengan enam negara lainnya.
Melalui laman resmi OECD, Indonesia sudah menjadi mitra utama forum tersebut sejak 2007, dan merupakan kandidat aksesi pertama dari Asia Tenggara. Indonesia juga termasuk sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Apabila jumlah diaspora Indonesia yang terlibat dalam sektor-sektor vital tersebut semakin meningkat, akses pada pendidikan, teknologi, dan pengembangan kapasitas akan ikut meningkat. Tentu saja ini akan menambah international trust atau kepercayaan global terhadap talenta lokal.
Promosi-promosi positif pada lini kebudayaan, produk, komoditas, sampai wisata tersebut akan membantu Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak investor.
Baca juga: Situasi Global Tak Menentu, ASEAN Tetap Damai bersama Indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
