7 oleh oleh khas jogja selain bakpia - News | Good News From Indonesia 2024

7 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia, Apa Saja?

7 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia, Apa Saja?
images info

Jogja sebagai kota budaya dan kota wisata menyimpan banyak sekali warisan budaya dalam berbagai wujud mulai dari pakaian, kesenian, hingga tentu saja kuliner.

Menggeledah kulinernya, Jogja memiliki banyak jenis makanan, mulai dari yang sifatnya mengenyangkan sampai dengan camilan yang memuaskan lidah penikmatnya.

Membawa pulang bakpia menjadi hal yang lumrah sepulang dari Jogja, tetapi Kawan GNFI bisa berburu 7 makanan ini jika ingin mencoba variasi oleh-oleh makanan selain bakpia.

Nah, berikut daftar rekomendasi makanan khas Jogja selain bakpia yang bisa Kawan dapatkan untuk oleh-oleh saat berlibur atau sekadar mampir sejenak di Jogja!

Baca juga: 4 Makanan Indonesia Favorit Member Grup K-Pop ENHYPEN

Gudeg

Gambar Gudeg Makanan Khas Jogja | Sumber: Unsplash @Inna Safa
info gambar

Belum lengkap rasanya jika tidak menyantap gudeg saat menginjakkan kaki di Kota Gudeg.

Gudeg adalah makanan khas Jogja bersantan dengan cita rasa manis berwarna cokelat tua dan kemerahan. Masakan ini dibuat dengan bahan dasar nangka muda atau dalam bahasa Jawa disebut gori juga rebung sebagai opsi bahan lain.

Ada dua jenis gudeg, yaitu basah dan kering. Gudeg bisa dimakan bersama lauk pelengkap yang dimasak bacem misalnya ayam, telur, tahu atau tempe didampingi sambal goreng krecek dan areh (kebudayaan.jogjakota.go.id).

Sentra gudeg ada di Wijilan, tetapi gudeg juga dapat dengan mudah ditemukan di setiap penjuru Jogja. Harganya bervariasi mulai dari Rp10.000-an disesuaikan lauk yang Kawan pilih. Tersedia juga gudeg model kalengan untuk Kawan yang ingin menjadikannya oleh-oleh untuk keluarga, misalnya Gudeg Yu Narni dan Gudeg Bu Tjitro 1925 (Kompas.com, 2023).

Cokelat Monggo

Gambar Produk Cokelat Bars Cokelat Monggo | Sumber: Twitter @Cokelatmonggo
info gambar

Bagi Kawan pecinta manis dan mencari oleh-oleh Jogja kekinian untuk diberikan kepada sahabat atau teman kantor, Cokelat Monggo bisa menjadi pilihan.

Cokelat Monggo adalah pelopor cokelat Artisan di Kota Jogja. Kata monggo dalam bahasa Jawa berarti silakan. Cokelat ini diklaim sehat, lezat, dan dibuat dengan bahan alami. Kemasannya pun diklaim ramah lingkungan karena menggunakan kertas daur ulang. Cokelat Monggo punya banyak produk selain cokelat, dengan harga yang dibanderol mulai Rp 27.000,00 dan bisa disesuaikan kebutuhan juga budget Kawan (Chocolatemoggo.com).

Cokelat Monggo memiliki beberapa store resmi di Jogja, tetapi dapat dengan mudah ditemukan di swalayan atau minimarket terdekat.

Geblek

Geblek adalah makanan khas Kulon Progo yang terbuat dari pati singkong. Rasanya gurih juga punya sensasi renyah di luar, tapi kenyal di dalam apalagi jika dimakan saat hangat.

Selain disajikan dalam bentuk masak, geblek juga terkadang dijual dalam bentuk mentah dengan umur simpan 3—4 hari dan bisa lebih awet apabila disimpan di kulkas. Geblek biasanya dihargai satuan mulai dari Rp 500,00 (warisanbudaya.kemdikbud.go.id). Kawan bisa siapkan uang 5.000-an dan geblek gurih nan hangat sudah bisa dinikmati.

Baca juga: Serba-Serbi Geblek Makanan Tradisional Kulon Progo yang Mampu menjadi Ikon Budaya Baru

Pangsit Tulang dan Kepala Ikan Nila

PAKIS Produk Pangsit Tulang dan Kepala Ikan Karya Poklahsar Minataruna | Sumber: Website Resmi sibakuljogja.jogjaprov.go.id
info gambar

Pangsit menjadi opsi lain untuk kawan GNFI yang mencari oleh-oleh khas Jogja yang kekinian, murah, dan tahan lama. Seperti namanya, makanan ini terbuat dari olahan tulang dan duri ikan nila, dikembangkan oleh kelompok PKK Minataruna Sleman.

Meski bahan dasarnya diambil dari tulang dan duri ikan nila, makanan ini aman untuk dikonsumsi anak-anak dan orang tua kok, Kawan. Sebab tulang dan duri ikan nila itu sudah dipresto terlebih dahulu.

Makanan ini dibanderol dengan harga Rp 20.000,00 untuk satu bungkusnya dan tersedia dalam berbagai rasa, mulai original, barbeque, balado, hingga rumput laut. Produk ini juga punya masa simpan sampai 6 bulan, jadi Kawan tidak perlu khawatir oleh-oleh yang dibawa kadaluwarsa begitu sampai tempat tujuan.

Kawan bisa membeli produk ini sembari berburu salak pondoh di kawasan Sleman!

Salak Pondoh

Ilustrasi Buah Salak | Sumber: Unsplash @Heri Susilo
info gambar

Salak pondoh dikenal dengan nama snake fruit dalam bahasa Inggris karena kulitnya yang menyerupai sisik ular—semacam buah naga yang kulitnya seperti naga.

Salak pondoh menjadi identitas flora kebanggaan Kabupaten Sleman. Buah ini sendiri memiliki rasa yang manis dan renyah (slemankab.go.id).

Namun, untuk Kawan yang berencana memberikan oleh-oleh ini kepada orang tua bisa memilih yang sedikit lebih tua dan besar karena teksturnya akan lebih lembut dan mudah dikunyah orang tua.

1 Kg salak pondoh biasanya dapat didapatkan dengan harga Rp 5.000,00 saja. Olahan salak juga sudah mulai variatif seperti dibuat buah kaleng atau minuman sari buah.

Geplak

Kawan GNFI yang ada di area dekat Bantul, bisa coba berburu geplak untuk oleh-oleh.

Geplak merupakan makanan oleh-oleh khas Bantul yang berbentuk bulat dan hadir dalam banyak warna cantik. Geplak dibuat dengan bahan dasar campuran gula dan kelapa parut sehingga memiliki rasa yang manis dan lunak (Kompas.com).

Tiwul

Ilustrasi Nasi Tiwul Bersama Makanan Pendampingnya | Sumber: Unsplash @Inna Safa
info gambar

Tiwul adalah makanan khas Gunung Kidul yang dibuat dengan bahan dasar singkong. Makanan rumah ini tadinya merupakan makanan pengganti nasi, tetapi kini berkembang menjadi lebih variatif misalnya ditambah perisa gula jawa, pandan, cokelat serta keju dengan tujuan menggaet target market anak muda (Putri, Permana, & Subhan, 2021).

Omah Tiwul Bunga Ayu menjadi salah satu destinasi kuliner penyedia tiwul yang bisa dituju Kawan GNFI.

Baca juga: Bubur Merah Putih sebagai Warisan Budaya Indonesia

 

Sumber

https://chocolatemonggo.com/id/tentang-monggo/

https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/gudeg

https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/detail/produk-detail/57119

https://slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/identitas-dan-lambang-daerah/identitas-flora/

https://unsplash.com/photos/a-basket-of-fruit-bmaj0LxR6g8

https://unsplash.com/photos/a-close-up-of-a-plate-of-food-on-a-banana-leaf-c0JWj9qrAB4

https://unsplash.com/photos/a-table-topped-with-plates-of-food-and-bowls-of-soup-zegCloTG4po

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=712

https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2021/09/10/mengubah-stigma-tiwul-dari-makanan-ndeso-jadi-sajian-kekinian

https://www.idntimes.com/food/dining-guide/reza-iqbal/oleh-oleh-khas-yogyakarta-simpel-dan-rasanya-enak?page=all

https://www.kompas.com/food/read/2023/05/27/080700775/20-tempat-makan-gudeg-enak-di-yogyakarta-cocok-untuk-wisata-kuliner

https://x.com/Cokelatmonggo/status/1414551814414815234/photo/1

Putri, N. A., Permana, E., & Subhan, M. N. (2021). Strategi Pemasaran makanan tradisional Tiwul sebagai Destinasi wisata kuliner di Gunung Kidul Jogja. Jurnal Pemasaran Kompetitif4(3), 340-356.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.