Kondisi geografis dapat mempengaruhi keberagaman alam, sumber daya alam hingga budaya dari suatu wilayah. Keberagaman kondisi geografis dari provinsi Jawa Tengah, meliputi daerah pesisir, dataran hingga pegunungan, menjadikan provinsi ini memiliki budaya yang berbeda ditiap daerahnya. Jawa Tengah terkenal akan keindahan alam dan budayanya, termasuk budaya kuliner.
Makanan tradisional Jawa Tengah mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya, dengan berbagai cita rasa yang menggugah selera. Dari hidangan utama yang lezat hingga camilan yang menggigit, mari kita eksplorasi beberapa makanan tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah.
Faktor Keberagaman Kuliner di Jawa Tengah
Kondisi geografis menjadi salah satu faktor keberagaman kuliner daerah, sehingga sumber daya alam yang dihasilkan tiap wilayah tentunya akan berbeda. Daerah dengan kondisi geografis yang tandus, biasanya akan ditanami singkong karena tanaman ini tidak memerlukan banyak air dalam proses pertumbuhannya.
Makanan tradisional yang menggunakan ikan sebagai bahan baku, umumnya dilakukan oleh masyarakat pesisir. Ikan memiliki bau amis yang cukup mengganggu, untuk mengatasi hal tersebut biasanya masyarakat akan mencucinya dengan menggunakan jeruk nipis dan rempah unggulan di daerah tersebut, seperti lengkuas, jahe, sereh dan daun jeruk.
Di daerah pedalaman, biasanya kuliner yang dihasilkan menggunakan bahan baku utama berupa sayuran hasil perkebunan di daerahnya.
Baca juga: Pemandian Air Panas Ngunut: Destinasi Wisata Alami di Jetis, Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah
Kebudayaan yang terbentuk di masyarakat juga mempengaruhi ragam kuliner yang ada di suatu daerah, contohnya sop senerek dari Kabupaten Magelang. Sop kacang merah dengan isian daging dan berkuah encer ini, memiliki pengaruh dari budaya bangsa Belanda yaitu bruine bonen soep.
Berdasarkan sejarah budaya masa lalu di Kudus, toleransi beragama dengan agama Hindu menghasilkan masakan dengan bahan utama daging kerbau bukan daging sapi.
Ragam Makanan Tradisional Jawa Tengah
- Ganjel rel
Ganjel rel merupakan roti manis berwarna coklat berbentuk balok dengan taburan wijen di atasnya. Roti ini terbuat dari rempah-rempah seperti, cengkih, kayu manis, kembang lawang dan ditambah dengan gula merah dan tepung. Diberi nama ganjel rel karena roti ini memiliki tekstur yang agak alot dan bentuknya yang besar menyerupai bantalan rel kereta api.
- Soto kudus
Soto kudus merupakan salah satu kuliner populer di Jawa Tengah. Soto ini menggunakan kuah santan dengan isian daging kerbau atau ayam, tauge, seledri dan daun bawang. Penggunaan daging kerbau pada makanan khas Kudus ini dilatar belakangi oleh dakwah yang dilakukan Sunan Kudus.
Pesan toleransi beragama dengan penganut agama Hindu di Kudus dengan menganjurkan pengikutnya mengganti sapi yang akan disembelih dengan hewan ternak lainnya seperti kerbau.
- Garang asem kudus
Garang asem adalah makanan tradisional khas masyarakat pesisir Utara Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, Demak, Kudus dan Pati. Berbahan dasar ayam yang berkuah santan dan dibungkus dengan daun pisang. Campuran dari asamnya belimbing wuluh dan pedasnya cabai menjadikan makanan ini memiliki rasa yang segar.
- Lumpia Semarang
Lumpia Semarang merupakan camilan populer di Jawa Tengah. Makanan ini diadaptasi dari budaya Tionghoa dan dikembangkan dengan isian cita rasa lokal. Lumpia ini berisi rebung, daging ayam cincang, dan telur yang digoreng hingga renyah. Biasanya, disajikan dengan saus cocol yang menambah kelezatannya.
Baca juga: Menikmati Wedang Ronde di Salatiga, Kota Transit Pariwisata Jawa Tengah
- Sayur becek
Masyarakat Purwodadi pedesaan dulunya menyajikan sayur becek sebagai jamuan untuk tamu undangan di acara hajatan. Namun, saat ini masakan ini dapat ditemui di menu masakan rumah makan.
Sayur becek berisi daging sapi balungan atau tetelan yang dicampur dengan rempah-rempah dan daun kedondong. Rasanya yang gurih dan kaya akan kaldu menjadikan hidangan ini cocok disantap dengan nasi hangat.
Kuliner Jawa Tengah menawarkan berbagai macam hidangan yang menggugah selera, masing-masing daerah memiliki keunikan rasa dan cara penyajian tersendiri. Setiap hidangan mencerminkan kekayaan tradisi dan budaya Jawa Tengah. Menikmati kuliner Jawa Tengah bukan hanya tentang merasakan makanan, tetapi juga tentang meresapi warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Sumber:
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/55579
https://www.indonesia.travel/content/dam/indtravelrevamp/Microsite/landingpage-mudik/wisata-kuliner-jateng.pdf
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News