imajinasi tinggi pembentuk dan pemaknaan lambang garuda pancasila - News | Good News From Indonesia 2024

Imajinasi Tinggi Pembentuk dan Pemaknaan Lambang Garuda Pancasila

Imajinasi Tinggi Pembentuk dan Pemaknaan Lambang Garuda Pancasila
images info

Lambang negara memiliki peran penting dalam hal mempersatukan budaya, kepercayaan, ideologi, dan sejarah atas masyarakat negara tersebut. Tidak heran banyak negara menempatkan konseptual yang kompleks dalam lambang negaranya.

Lambang negara yang konseptual dan kompleks ini seringkali dibangun dengan simbol-simbol dan wujud yang imajinatif (makhluk hidup dan bahkan mitologi yang berkembang). Simbol sangat merepresentasikan hadirnya sebuah ideologi atau dapat dikatakan sebagai ekspresi visual dalam rangka mewujudkan kepentingan ideologi.

Kemerdekaan Indonesia ke 79 pada tahun 2024 ini sangat memberikan uforia yang besar, terlebih lagi pemindahan ibu kota negara terus dilakukan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Patung siluet Garuda yang membentang di istana negara membuat nostalgia kembali terulang tentang bagaimana Garuda menjadi simbol yang dipilih dalam merepresentasikan bangsa Indonesia.

Melihat hal tersebut Indonesia juga memiliki lambang kenegaraan yang terinspirasi dari peradaban Nusantara. Terutama dalam hal mitologi yang berkembang masa kerajaan saat itu. Hal ini membuat konseptualnya mengandung wujud imajinatif yang sangat kental di dalamnya bagi Indonesia.

Awal mula imajinasi terbentuknya Garuda Pancasila

Transformasi lambang Garuda Pancasila (Awal hingga akhir dimulai dari kiri ke kanan) | Sumber gambar: Jurnal Pendidikan Transformatif/Gunawan Santoso dkk 2023
info gambar

Tentunya Kawan mengenal lambang negara Indonesia yakni burung Garuda Pancasila. Ciri yang paling dikenal adalah dengan burung Garuda yang menghadap ke kanan (sudut pandang Garuda), memiliki bulu berwarna emas, lambang Pancasila yang berbentuk perisai, dan kaki yang mencengkram pita dengan bertuliskan “Bhineka Tunggal Ika”. Ikonik lambang ini memiliki sejarah yang sangat rumit dalam pembuatannya.

Baca juga: Mempelajari Lagu Garuda Pancasila dalam Seni Musik

Tanggal 15 Februari 1950 dikenang sebagai lahirnya lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila. Akan tetapi sebulan sebelumnya, rancangan ini sudah dilakukan.

Tepat pada 10 Januari 1950 dan dibentuknya Panitia Lencana Negara dengan Muhammad Yamin sebagai ketua (Panitia ini nantinya juga akan memberikan simbol-simbol dalam Pancasila).

Sayembara dilakukan dan didapatkan dua rancangan lambang negara terbaik yaitu dari Sultan Hamid II dan M Yamin. Rancangan yang akhirnya diterima oleh pemerintah dan DPR adalah rancangan milik Sultan Hamid II, karena rancangan M Yamin terdapat cahaya matahari yang dianggap menampakkan pengaruh penjajahan Jepang.

Rancangan terus dilakukan dan dikoordinasikan dengan Presiden RIS Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta. Penyempurnaan lambang dilakukan mulai dari warna pita putih bertuliskan Bhineka Tunggal Ika.

Setelah penyempurnaan pertama, Sultan Hamid II mengajukan lagi dan dirasa terlalu mitologis karena menggambarkan manusia dengan hewan menurut Partai Masyumi, akhirnya tangan garuda memegang perisai Pancasila diganti dengan tanpa tangan dan perisai Pancasila tergantung di dada Garuda hingga berbentuk burung Rajawali-Garuda Pancasila.

Rancangan tersebut mencapai tahap akhir dan diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS 11 Februari 1950 tulis AG Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila”.

Datanglah tanggal 15 Februari 1950, Presiden akhirnya memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang negara Indonesia ke khalayak umum di Hotel De Indes Jakarta. Penyempurnaan kedua pun terjadi, kali ini Presiden memperbaiki bentuk lambang negara ini dan akhirnya meminta pelukis istana yaitu Dullah untuk melukis rancangan baru tersebut pada 20 Maret 1950.

Perbaikan lainnya seperti penambahan jambul di kepala Garuda Pancasila dan mengubah posisi cakar kaki yang awalnya mencengkram di belakang pita menjadi mencengkram di depan pita.

Menurut Gunawan Santoso dan kawan-kawan (dkk) dalam jurnalnya yang berjudul “Memahami Asal Usul Lambang Negara Indonesia dan Burung Garuda” terbitan tahun 2023, alasan Presiden menambahkan jambul di kepala Garuda karena tidak ingin terlihat sama dengan Bald Eagle, lambang Amerika Serikat. Desain ini akhirnya di atur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nmr 109, TLN 5035). Lambang Garuda Pancasila ini yang akhirnya bertahan hingga hari ini tanpa penyempurnaan lainnya.

“Terciptanya lambang Garuda Pancasila ini mendrong banyak sekali daerah yang awalnya menggunakan lambang peninggalan kolonial kemudian menggantinya menjadi lambang visual daerah mereka yang baru dan berlaku hingga saat ini” tulis Arif Johari dalam jurnalnya Myth Meaning on Garuda Pancasila Indonesian State Symbol terbit tahun 2018.

Retorika postif terus berkembang seiring majunya zaman, hal ini membuahkan banyak pemikiran-pemikiran tentang konsep yang membentuk lambang Garuda Pancasila ini. Dilistone dalam bukunya The Power of Symbol tahun terbit 2002 menulis simbol memiliki cakupan pemahaman yang luas dan harus memahami bentuk dan visualnya, selain itu juga yang penting adalah nilai dan pesan di dalam simbol tersebut.

Simbol juga melahirkan makna-makna yang berhubungan dengan objek dunia nyata ataupun magis yang membawa imajinasi ke alam pikiran. Tentu hal ini sangat tertuang dari lambang Garuda Pancasila yang membawa mitologi dan objek dunia nyata.

Pemaknaan ini datang dari Gunawan Santoso dkk yang memaparkan makna tersurat dan tersirat dari lambang Garuda Pancasila sebagai berikut:

  • Burung Garuda berwarna emas: melambangkan kekuatan dan kemegahan dari mitologi Hindu dan Budha tentang Dewa Garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu.
  • Jumlah 17 bulu sayap Garuda: tanggal kemerdekaan negara tanggal 17.
  • Jumlah 8 bulu ekor: bulan kemerdekaan negara yaitu Agustus (bulan ke-8).
  • Jumlah 19 Bulu di pangkal ekor dan 45 bulu di leher: tahun kemerdekaan negara yaitu 1945.
  • Kepala burung Garuda menghadap kanan: Pemikiran orang zaman dahulu agar Indonesia menjadi negara yang benar dengan asumsi jalan ke kanan adalah jalan yang benar.
  • Kepakan sayap Garuda: melambangkan dinamika dan semangat untuk menjunjung nama baik bangsa.
  • Kaki yang mencengkram pita bertuliskan Bhineka Tunggal Ika: Menunjukkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
  • Arti Bhineka Tunggal Ika: Berbeda-beda tetapi tetap satu jua (inspirasi dari buku Sutasoma karya Empu Tantular).
  • Persai berbentuk jantung: lambang prlindungan atas perjuangan bangsa.
  • Garis melintang di tengah perisai: garis khatulistiwa atau ekuator, yang berarti Indonesia terbentang di sekitar garis khatlistiwa.
  • Lima ruangan perisai terdapat simbol dasar negara (Pancasila).

Pemaknaan ini akhirnya membentuk suatu keutuhan ideologi untuk negara Indonesia dan asas-asas yang dipengang indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Referensi:

  • Santoso, G., Ghozali, S., Ramadanti, A.Z., Handayani, L., Apriliani, V.D., Gunarsih, L., Meiliza, S. 2023. Memahami Asal Usul Lambang Negara Indonesia dan Burung Garuda. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra). Vol. 02. Hal 161 – 173.
  • Johari, Arief. 2018. Myth Meaning on Garuda Pancasila Indonesian State Symbol. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 255. Hal 323 - 326
  • Dilistone, The Power of Symbol. Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.