dari klasik ke kontemporer modifikasi makanan tradisional yang menggugah selera - News | Good News From Indonesia 2024

Dari Klasik ke Kontemporer, Modifikasi Makanan Tradisional yang Menggugah Selera

Dari Klasik ke Kontemporer, Modifikasi Makanan Tradisional yang Menggugah Selera
images info

Makanan tradisional sering kali menyimpan cerita sejarah dan budaya yang mendalam. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi kuliner, banyak chef dan pecinta makanan yang mulai mengeksplorasi cara-cara baru untuk menghidupkan kembali resep-resep lama dengan sentuhan modern.

Konsep ini dikenal sebagai modifikasi makanan tradisional. Artikel ini akan membahas beberapa contoh menarik dari makanan tradisional yang telah dimodifikasi, serta dampaknya terhadap dunia kuliner.

Makanan Tradisional dan Modifikasi

Makanan tradisional merupakan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat di suatu daerah, yang menggambarkan citarasa khas dari daerah tersebut, seperti kekayaan rempah dan sumber daya alam nabati dan hewani yang banyak terdapat di alam sekitar.

Eksistensi makanan tradisional saat ini kian menurun, sebagian besar penikmatnya ialah kalangan orang tua. Walaupun makanan tradisional memiliki makna filosofis dan kandungan nutrisi yang baik, makanan tradisional kalah dalam segi variasi rasa, bentuk, warna, pengemasan dan umur simpan jika dibandingkan dengan makanan asing yang saat ini menjamur di pasaran.

Baca juga: Surga Seblak Puding Besar : Menikmati Lezatnya Kuliner Viral di Desa Kotawaringin

Inovasi makanan tradisional dapat dilakukan dengan mengubah bentuk dan rasa menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan ciri khas dari makanan itu sendiri. Modifikasi yang dapat dilakukan terdiri dari 3 cara, yaitu modifikasi bahan baku dengan menambah,mengurangi dan menggantikan; modifikasi dari teknik memasak; dan modifikasi dari segi jumlah porsi. Berikut contoh modifikasi dari makanan tradisional.

Contoh Makanan Tradisional yang Dimodifikasi

1. Kue Lupis

Modifikasi kue lupis dilakukan dengan membakar ketan yang telah dikukus untuk memperpanjang umur simpan. Selain itu, kue lupis yang biasa diberi topping saus gula merah, diganti dengan aneka topping seperti, cream cheese, buah manga dan buah durian.

2. Kolak biji salak

Modifikasi dilakukan dengan mengganti bahan baku yang biasa menggunakan ubi jalar berwarna kuning atau putih, dengan ubi ungu wortel dan daun pandan. Penggantian bahan tersebut membuat tampilan kolak biji salak menjadi lebih menarik.

3. Taco kari ayam

Taco merupakan makanan khas Meksiko berupa tortilla yang digulung diisi dengan berbagai bahan. Modifikasi dilakukan dengan menjadikan kari ayam variasi isian pada taco.

Baca juga: Peluang dan Tantangan Industri Boga di Era Digital, Menuju Transformasi Kuliner Indonesia

4. Kue lontar kelapa

Kue lontar memiliki bentuk seperti kue pie susu, tetapi berukuran lebih besar yang familiar di masyarakat Indonesia bagian Timur. Kue ini biasanya menjadi sajian istimewa masyarakat Papua saat menyambut hari raya idul fitri atau natal.

Memiliki rasa manis dari isiannya yang merupakan campuran antara telur dan susu kental manis, dan gurih dari kulit pienya. Modifikasi ini dapat dilakukan dengan menambahkan santan pada adonan isiannya dan penggunaan susu kental manis yang lebih sedikit.

Dampak dan Prospek

Modifikasi makanan tradisional tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang baru dan menarik, tetapi juga membantu dalam pelestarian dan penyebaran budaya makanan tradisional. Dengan mengadaptasi resep lama ke dalam format yang lebih modern, makanan tradisional dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan tetap relevan di era globalisasi ini.

Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan penghormatan terhadap asal-usul resep tradisional. Modifikasi harus dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa rasa dan nilai-nilai asli dari makanan tersebut tetap dipertahankan.

Dalam dunia kuliner yang terus berkembang, makanan tradisional yang dimodifikasi menawarkan peluang tak terbatas untuk eksplorasi rasa dan teknik memasak. Melalui kreativitas dan keberanian untuk bereksperimen, kita dapat terus menikmati warisan kuliner sambil merayakan inovasi dan perubahan.

Sumber:

https://ojs-journey.pib.ac.id/index.php/art/article/download/79/100

https://osf.io/7b6xk/download/?format=pdf

https://ojs-journey.pib.ac.id/index.php/art/article/view/78

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.