Maluku, terletak di daerah timur Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dengan pemandangan alamnya yang indah dan sejarah kulinernya yang kaya akan rempah. Sejak dahulu, pulau-pulau di Maluku telah menjadi pusat perdagangan rempah dari berbagai belahan dunia.
Makanan tradisional Maluku memanfaatkan rempah-rempah yang tersedia sehingga menciptakan rasa yang khas dan menggugah selera.
Sejarah dan Pengaruh Rempah di Maluku
Maluku dikenal sebagai "Kepulauan Rempah" yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah internasional. Rempah-rempah dari Maluku antara lain, pala, cengkih, dan kayu manis. Awalnya rempah di Maluku dibeli bangsa lain untuk digunakan sebagai bahan obat, kosmetik, pengawet dan barang dagangan yang sangat berharga. Penggunaan pala sebagai bahan makanan tradisional pertama kali dikenalkan orang Banda kepada orang Eropa.
Saat penjelajah Portugis datang ke Banda Naira pada tahun 1512 Masehi, mereka melihat orang Banda memasak ikan dan daging rusa dengan rempah-rempah pala. Pengaruh ini masih terasa hingga kini dalam kuliner Maluku yang memanfaatkan rempah-rempah untuk menciptakan hidangan yang kaya rasa.
Baca juga: Kuliner Khas Provinsi Maluku, Colo-Colo Jadi Teman Makan Nasi Kelapa
Rempah-Rempah Khas Maluku
- Pala
Pala adalah salah satu rempah utama yang berasal dari Maluku. Rempah ini digunakan dalam berbagai masakan tradisional, baik dalam bentuk bubuk maupun dalam bentuk biji utuh. Pala memberikan aroma dan rasa yang khas, yang sering digunakan dalam hidangan daging dan kuah.
- Cengkih
Cengkih merupakan rempah yang juga banyak digunakan dalam kuliner Maluku. Cengkih memiliki rasa dan aroma yang tajam dan sering dipakai dalam bumbu rendang, sup, dan hidangan berbasis daging lainnya.
- Kayu Manis
Kayu manis sering digunakan dalam masakan Maluku untuk memberikan rasa manis dan pedas. Rempah ini tidak hanya ditambahkan dalam hidangan daging, tetapi juga dalam minuman tradisional dan kue-kue.
Baca juga: Menggali Potensi Ekonomi dari Ikan Terbang bagi Nelayan di Pulau Maluku
Olahan Rempah Maluku
- Papeda
Papeda adalah makanan pokok khas Maluku yang terbuat dari sagu. Teksturnya yang kenyal dan agak lengket, sering kali disajikan dengan kuah ikan atau gulai. Papeda dibuat dengan memanaskan larutan sagu dan sedikit air (suhu ruang). Larutan sagu disiram dengan air panas dan diaduk searah sampai transparan dan berwarna keabu-abuan.
- Ikan kuah pala
Ikan kuah pala adalah masakan berbahan dasar ikan dengan kuah putih asam pala. Bumbu yang digunakan antara lain, bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas dan buah pala. Pengaruh budaya Cina, menjadikan olahan ikan kuah pala lebih modern dengan adanya proses penggorengan.
- Kue yahudi
Kue yahudi, warisan dari Ibu Nur Bargeis yang merupakan keturunan Ambon-Arab, bentuknya seperti kue bolu berwarna kuning pucat berpadu dengan cokelat. Kue ini bebahan dasar terigu, telur, mentega, gula, vanila, cokelat bubuk dan kapulaga. Langkah pertama pembuatannya dengen menghaluskan kapulaga.
Baca juga: Festival Legu Gam sebagai Pelestarian Seni Budaya Khas Maluku Utara
Kue ini terdiri dari dua adonan, pertama terdiri dari tepung terigu, susu krim, mentega, telur dan gula. Adonan kedua terdiri dari telur, susu krim, gula dan terigu.
Adonan pertama dimasak dengan air matang di atas api kecil dan diinapkan semalaman hingga kalis. Setelah itu campurkan kedua adonan dan dimasukkan ke loyang, lalu panggang di oven dengan api kecil hingga matang.
Kuliner rempah Maluku menawarkan pengalaman rasa yang unik dan kompleks, berkat penggunaan rempah-rempah berkualitas yang menjadi bagian dari budaya dan sejarah daerah ini.
Setiap hidangan menceritakan kisah panjang perdagangan dan pengaruh rempah-rempah yang telah membentuk kuliner Maluku. Menikmati hidangan tradisional Maluku adalah cara terbaik untuk merasakan kekayaan warisan budaya dan kekuatan rempah-rempah yang telah lama menjadi bagian dari sejarah kuliner dunia.
Sumber:
https://josths.id/ojs3/index.php/jshs/article/view/284
https://www.neliti.com/id/publications/236282/sagu-sebagai-makanan-rakyat-dan-sumber-informasi-budaya-masyarakat-inanwatan-kaj
https://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/175
https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/2735/sensasi-kapulaga-kue-yahudi?lang=1
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News