produk inovasi rufi crunchy dari beras merah sebagai sarana pengenalan komoditas unggulan desa saing kecamatan puding besar kepulauan bangka belitung - News | Good News From Indonesia 2024

Produk Inovasi “Rufi Crunchy” dari Beras Merah Sebagai Sarana Pengenalan Komoditas Unggulan Desa Saing, Kecamatan Puding Besar, Kepulauan Bangka Belitung

Produk Inovasi “Rufi Crunchy” dari Beras Merah Sebagai Sarana Pengenalan Komoditas Unggulan Desa Saing, Kecamatan Puding Besar, Kepulauan Bangka Belitung
images info

Mahasiswa KKN-PPM UGM melakukan kegiatan asik dan menarik bersama pengurus PKK Desa Saing pada hari Sabtu, 13 Juli 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Kantor Desa Saing.

Sebagai upaya pengayaan komoditas pertanian unggulan daerah, Faiqoh mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Aura mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM sebagai pionir produk “Rufi Crunchy” mengusung inovasi cemilan enak berupa kue kering berbahan dasar tepung beras merah. 

Setelah melakukan wawancara dan observasi selama satu minggu bersama warga Desa Saing. Faiqoh dan Aura berupaya untuk memperkenalkan beras merah ke dalam inovasi yang menarik. Beras merah yang hanya bisa dipanen setahun sekali juga menjadi tantangan untuk melakukan inovasi menarik dari beras merah.

Nama “Rufi Crunchy” diambil dari nama latin beras merah, yakni Oryza rufipogon dan tekstur renyah (crunchy) dari kue kering tersebut.

Produk Rufi Crunchy (Copyright : Tim Media KKN-PPM UGM Puding Besar Desa Saing)
info gambar

Produk inovasi dari beras merah tersebut akan dikenalkan kepada warga Desa Saing sebagai salah satu potensi yang bisa diunggulkan oleh desa. Kegiatan berupa demo memasak berlangsung sangat seru, apalagi beserta berasal dari kalangan ibu rumah tangga, sekaligus pengurus PKK Desa Saing.

Peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan, bahkan ingin mencoba praktik pembuatan adonan dan persiapan bahan bersama rekan-rekan KKN-PPM UGM. Ibu PKK dipilih sebagai sasaran utama pengenalan produk inovasi beras merah karena dinilai memiliki kesempatan lebih untuk melanjutkan produksi kue kering dari beras merah secara mandiri di rumah masing-masing.

Harapan berikutnya dari tim KKN-PPM UGM adalah para peserta demo memasak dapat menjadikan ini sebagai usaha yang dapat mereka manfaatkan.

Tidak hanya melakukan inovasi, Aura dan Faiqoh juga fokus terhadap diversifikasi pangan. Mereka berharap bahwa beras merah juga bisa dikembangkan menjadi makanan pokok warga desa, selain beras putih atau beras aruk (beras berbahan dasar singkong).

Selain melakukan pembuatan produk inovasi, mereka juga mendesain label kemasan dan memperkenalkan produk kepada pengurus PKK dalam bentuk sudah terkemas, memiliki label, dan siap dipasarkan secara luas.

Produk Rufi Crunchy (Copyright : Tim Media KKN-PPM UGM Puding Besar Desa Saing)
info gambar

Tidak hanya fokus pada pembuatan produk inovasi, tim KKN-PPM UGM juga memiliki tujuan pemberdayaan perempuan, khususnya ibu rumah tangga. Tujuan tersebut direalisasikan dengan berbagai pelatihan pemasaran produk secara daring, sehingga mempermudah ibu rumah tangga melakukan usaha secara mandiri.

Pelatihan terdiri dari pengenalan dan motivasi memulai bisnis, pembuatan dan pemasaran di aplikasi daring Shopee, dan pelatihan foto produk dengan media dan properti sederhana yang bisa ditemukan di rumah agar pemasaran produk lebih menarik.

Tim KKN-PPM Puding Besar Unit Desa Saing berharap agar ibu rumah tangga di Desa Saing mendapat pengetahuan baru dan dapat mengisi waktu luang dengan produktif, bahkan bisa memulai bisnis dari rumah melalui pemasaran dan penjualan daring.

Rangkaian kegiatan tersebut berakar dari analisis mahasiswa mengenai kehidupan masyarakat di desa. Kebanyakan perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, mendorong rekan-rekan KKN-PPM UGM melakukan pengenalan produk inovasi disertai dengan pelatihan pembuatan produk serta tata cara pemasaran, pengambilan foto produk, copy writing pemasaran, dan motivasi memulai bisnis.

Produk ”Rufi Crunchy” tidak hanya sebagai produk inovasi berbasis komoditas unggulan desa pada bidang pertanian. Akan tetapi, juga sebagai bekal masyarakat Desa Saing memulai usaha dari rumah.

Program inovasi dari beras merah dan rangkaian pelatihan perencanaan usaha tersebut merupakan kolaborasi dari Klaster Agro dan Sosial Humaniora.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.