mengenal 4 tokoh pencipta lagu nasional yang sering dinyanyikan saat sekolah - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal 4 Tokoh Pencipta Lagu Nasional yang Sering Dinyanyikan saat Sekolah

Mengenal 4 Tokoh Pencipta Lagu Nasional yang Sering Dinyanyikan saat Sekolah
images info

Kawan GNFI, kita seringkali menyanyikan lagu-lagu nasional saat upacara bendera atau pelajaran seni budaya semasa sekolah. Namun, apakah Kawan mengetahui siapa saja yang menciptakan lagu-lagu itu? Kalau belum tahu, mari kita mengenal 4 tokoh pencipta lagu nasional.

W.R. Supratman

Gambar W.R. Supratman dalam Uang Kertas 50000 Edisi Lama
info gambar

W.R. Supratman lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada tanggal 19 Maret 1903. Kepiawaiannya dalam bermain musik terutama biola berasal dari pengaruh kakak sulungnya, Roekijem Soepratijah, dan kakak iparnya, W.M. van Eldick.

Setelah sempat bermusik di grup jazz Black and White, W.R. Supratman mengajar di sekolah desa di Singkang. Namun, ia memutuskan untuk berhenti dan pindah ke Bandung untuk meniti karier sebagai wartawan.

Dalam kariernya sebagai wartawan, ia selalu berpindah-pindah kantor berita. Ketika bekerja di surat kabar Sin Po, ia mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional. Inilah awal keterlibatan W.R. Supratman dalam pergerakan nasional.

Kontribusinya dalam pergerakan itu adalah lagu Indonesia Raya yang pertama kali ia mainkan pada penutupan Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Kelak, karyanya ini menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang dinyanyikan saat upacara dan acara-acara resmi.

Baca Juga: 10 Fakta Unik Tentang Lagu Indonesia Raya

W.R. Supratman mengembuskan napas terakhir di Surabaya pada tanggal 17 Agustus 1938 di usia 35 tahun. Sakit jantung menjadi penyebab wafatnya pencipta lagu Indonesia Raya ini.

Ismail Marzuki

Ismail Marzuki lahir di Kampung Kwitang, Jakarta Pusat pada tanggal 11 Mei 1914. Bapaknya yang amat menggemari musik dan aktif dalam kelompok rebana membuatnya akrab dengan musik sejak kecil. Ketika bersekolah di MULO, ia bahkan sudah mempelajari beragam alat musik.

Sempat bekerja sebagai verkoper (tenaga pemasaran) alat musik, ia kemudian bergabung dengan orkes musik Lief Java yang terkenal saat itu. Di orkes ini, Ismail memainkan beberapa macam alat musik dan mengaransemen lagu.

Ismail Marzuki amat produktif dalam menghasilkan lagu. Dalam kurun waktu 1930—1950, ia disebut-sebut telah menciptakan 118 lagu. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Rayuan Pulau Kelapa, Gugur Bunga, dan Halo-Halo Bandung.

Sayangnya, musisi produktif Indonesia ini tak berumur panjang. Ia wafat pada tanggal 25 Mei 1958 di Jakarta pada usia 44 tahun akibat penyakit paru-paru yang dideritanya.

Atas dedikasinya dalam bermusik dan memajukan seni di Indonesia, Ismail Marzuki dianugerahi beberapa penghargaan. Namanya diabadikan menjadi nama pusat kesenian di Jakarta. Pada tahun 2004, Ismail Marzuki diangkat sebagai pahlawan nasional.

Baca Juga: Nasionalisme Lewat Musik ala Ismail Marzuki

Cornel Simanjuntak

Cornel Simanjuntak lahir di Pematangsiantar pada tahun 1921. Ia mulai mendalami seni musik ketika bersekolah di HIK Xaverius College di Muntilan, Jawa Tengah. Kegiatannya ini ditunjang dengan peralatan musik yang lengkap dan bimbingan pastor J. Scouten yang antusias dalam bermusik.

Ketika Jepang menduduki Indonesia, ia bergabung dengan pusat kebudayaan Keimin Bunka Shidosho. Di sini, ia menciptakan lagu-lagu patriotik. Salah satu lagunya yang terkenal adalah Maju Tak Gentar.

Ketika Perang Kemerdekaan pecah, Cornel Simanjuntak bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) dalam melawan sekutu. Malangnya, pahanya tertembak dalam pertempuran.

Tak lama dari kejadian itu, ia juga diketahui mengidap sakit paru-paru. Ia akhirnya tutup usia di Yogyakarta tanggal 15 September 1946 di usia yang masih terhitung muda.

Saridjah Niung (Ibu Sud)

Perangko Bergambar Ibu Sud
info gambar

Saridjah Niung atau yang akrab dipanggil Ibu Sud lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 26 Maret 1908. Karena ayahnya adalah pengawal pribadi Mr. Dr. J.F. Kramer, seorang jaksa tinggi Kota Jakarta, ia mendapatkan bantuan untuk bersekolah di Kweekschool di Bandung.

Setelah lulus dari Kweekschool, Ibu Sud mendapat pekerjaan sebagai guru di HIS Jaga Monyet dan Kartini yang bertempat di Jakarta. Di sini, ia merasakan kegelisahan yang mendorongnya untuk memberikan sumbangsih bagi musik Indonesia.

Selama menjadi guru, Ibu Sud mendapati anak-anak didiknya sulit belajar bernyanyi dengan lagu-lagu Belanda karena isinya yang asing bagi mereka. Berangkat dari masalah itu, ia menciptakan lagu anak-anak berbahasa Indonesia yang terilhami dari keindahan alam dan kegiatan masyarkat Indonesia.

Di kemudian hari, Ibu Sud dikenal sebagai pencipta lagu anak-anak. Banyak sekali lagu yang ia ciptakan untuk anak-anak Indonesia. Namun, ia juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu nasional seperti Tanah Airku dan Berkibarlah Benderaku.

Ibu Sud tutup usia pada tanggal 26 Mei 1993 di Jakarta di usia 85 tahun.

Demikian biografi singkat dari 4 tokoh pencipta lagu nasional. Mereka semua telah menggubah lagu-lagu yang menggugah semangat kebangsaan rakyat Indonesia. Dengan mengenal mereka, semoga kita bisa lebih menghargai jasa dan karya-karya mereka.

Sumber:

  • https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Wage_Rudolf_Soepratman
  • https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Ismail_Marzuki
  • https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Cornel_Simanjuntak
  • https://budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1234-sarijah-bintang-sudibyo-ibu-sud-pengabdian-sarijah-dalam-dunia-pendidikan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.