Malang merupakan sebuah kota di Jawa Timur yang dikenal dengan udara sejuk dan panorama alam yang memukau. Oleh karena itu, kota ini tidak heran apabila mendapat julukan kawasan agropolitan, yaitu kawasan dengan hamparan lahan pertanian yang luas dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai seorang petani.
Kawasan agropolitan Malang, Jawa Timur sudah sejak lama dikenal dan identik dengan hasil buah apelnya. Bahkan tak jarang pohon buah apel banyak ditemui di pekarangan rumah warga, sehingga apabila menyebut buah apel pasti selalu identik dengan nama apel malang. Buah apel malang memiliki ciri khasnya sendiri.
Di mana ciri khas apel malang terletak pada rasanya yang manis sedikit asam, berwarna hijau hingga kekuningan, teksturnya agak renyah dan sedikit keras, serta berkulit tebal. Pada umumnya, apel malang menjadi oleh-oleh khas Kota Malang. Bahkan, karena kelimpahan produksinya, apel malang juga dijadikan sebagai keripik buah.
Namun, ternyata pengalaman berbeda ditemukan oleh tim KKN-PPM UGM di Desa Wringinanom, Poncokusumo, Malang, Jawa Timur. Alih-alih menemukan apel, justru tim Bromo Bestari banyak menemukan perkebunan jeruk di Desa Wringinanom, sedangkan perkebunan apel sudah sangat jarang ditemukan.
Menurut penuturan para petani di Desa Wringinanom, biaya perawatan jeruk cenderung lebih murah dan mudah. Berbeda dengan apel yang memerlukan perawatan lebih intens dibanding jeruk. Jeruk juga memiliki potensi hasil produksi yang lebih besar, sehingga dapat memaksimalkan pendapatan para petani maupun pelaku wisata.
Faktor-faktor tersebut yang akhirnya menjadikan para pelaku wisata petik apel mulai bergeser ke wisata petik jeruk. Wisata petik jeruk mulai menjamur di daerah-daerah wisata Malang tak terkecuali Desa Wisata Wringinanom yang terletak di Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pengalaman Wisata Petik Jeruk di Desa Wisata Wringinanom
Desa Wringinanom merupakan desa wisata yang terletak di kawasan bromo dan tentunya memiliki banyak destinasi wisata menarik untuk dikunjungi. Wisata petik jeruk di desa ini sering menjadi salah satu destinasi paket wisata Bromo. Selain mengunjungi Bromo, agrowisata petik jeruk dapat menjadi destinasi baru yang menambah daftar panjang kegiatan wisatawan.
Keberadaan agrowisata petik jeruk ini tidak hanya menambah daftar panjang kegiatan yang bisa dilakukan di Malang, tetapi juga memberikan alternatif segar bagi mereka yang mencari pengalaman berbeda. Wisatawan bisa langsung menikmati berbagai olahan jeruk hasil petikan mereka maupun buah jeruk secara langsung.
Berbeda dengan apel yang memerlukan perlakuan lebih khusus dalam memakan maupun mengolahnya.
Selain itu, wisata petik jeruk juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk belajar tentang teknik budidaya dan perawatan jeruk, sekaligus menikmati keindahan pemandangan kota Malang dari ketinggian.
Pengalaman ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif, menjadikan wisata petik jeruk di Malang sebuah kegiatan yang patut kawan GNFI coba.
Harga Tiket Wisata Petik Jeruk di Desa Wringinanom
Harga tiket yang ditawarkan kepada wisatawan untuk menikmati wisata petik jeruk sangatlah terjangkau. Hanya dengan membayar Rp25 ribu, wisatawan dapat memetik buah jeruk madu siam sepuasnya. Bahkan, apabila ingin membawa pulang jeruk siam sebagai oleh-oleh, wisatawan hanya perlu menambah Rp25 ribu untuk per kilogramnya.
Galuh menjelaskan bahwa wisatawan yang ingin melakukan wisata petik jeruk di Desa Wisata Wringinanom ini hanya perlu membayar Rp25 ribu lalu bisa memetik buah jeruk madu siam dengan sepuasnya.
Namun, jika ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh wisatawan dikenakan Rp25 ribu untuk per kilogramnya. Informasi terkait dengan paket wisata petik jeruk dapat diakses melalui akun media sosial Dewi Anom, yaitu desawisata_wringinanom.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News