Tak sedikit mahasiswa yang merasa stres, tertekan, dan kehilangan gairah ketika harus menghadapi skripsi sehingga wacana lulus kuliah tanpa skripsi kerap kali terdengar menggoda.
Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan, mengerjakan skripsi memang sering kali menjadi hantu yang menakutkan bagi mahasiswa.
Namun, sebelum Kawan GNFI memutuskan untuk mengambil jalan ini, ada baiknya kamu menimbang dulu untung rugi lulus tanpa skripsi, khususnya lewat jalur publikasi karya ilmiah!
Keuntungan Lulus Kuliah Tanpa Skripsi Jalur Publikasi
Proses Lulus yang Lebih Cepat
Salah satu keuntungan paling jelas dari lulus tanpa skripsi adalah waktu kelulusan yang lebih cepat.
Tanpa harus menyelesaikan penulisan bab per bab dan membuat bagian pendahuluan yang panjang dan detail, Kawan GNFI bisa menyelesaikan studi lebih cepat.
Hal ini bisa sangat menguntungkan bagi mahasiswa yang sudah memiliki pekerjaan atau mereka yang ingin segera melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
Beban Mental yang Lebih Ringan
Tidak bisa dipungkiri, skripsi sering kali menjadi sumber stres utama bagi mahasiswa tingkat akhir.
Dengan menghilangkan skripsi dari syarat kelulusan, beban mental yang harus dipikul tentu akan berkurang. Sebab, Kawan tidak perlu lagi begadang untuk menyelesaikan bab demi bab atau pusing memikirkan jadwal bimbingan yang sangat berubah-ubah.
Terlebih untuk jalur publikasi karya ilmiah, Kawan GNFI tidak perlu takut dibantai saat sidang karena karya yang telah terbit di jurnal terakreditasi sudah jelas tidak mungkin lagi diremehkan oleh para penguji.
Lebih Fokus pada Pengalaman Praktis
Mahasiswa yang tidak harus mengerjakan skripsi mungkin dapat memfokuskan waktu dan energinya pada hal-hal praktis yang lebih sesuai dengan kebutuhan karier mereka, seperti magang, kerja paruh waktu, atau proyek-proyek yang lebih relevan dengan industri yang mereka tuju.
Jalur lulus dengan karya ilmiah juga memungkinkan mahasiswa mengerjakan suatu proyek sesuai minatnya.
Pengakuan Akademis yang Lebih Tinggi
Publikasi artikel ilmiah di jurnal terakreditasi memberikan nilai tambah pada perjalanan akademis mahasiswa.
Artikel yang diterbitkan dalam jurnal yang memiliki reputasi baik akan meningkatkan profil akademik. Ini bisa menjadi modal berharga jika Kawan GNFI berencana melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, menjadi akademisi, atau ingin terjun ke dunia riset.
Keterampilan Menulis yang Lebih Tajam
Menulis artikel ilmiah tentu memerlukan kemampuan menulis yang padat, jelas, dan tepat sasaran.
Proses ini akan mengasah kemampuan Kawan dalam menyampaikan ide-ide secara singkat, tetapi mendalam.
Keterampilan ini sangat berguna tidak hanya di dunia akademis, tetapi juga dalam karier profesional, terutama jika Kawan bekerja di bidang yang membutuhkan komunikasi tertulis yang baik.
Kerugian Lulus Kuliah Jalur Publikasi dan Riset
Tantangan Memilih Jurnal yang Tepat
Tidak semua jurnal memiliki standar yang sama. Memilih jurnal yang tepat untuk artikel pengganti skripsi adalah tantangan tersendiri.
Jika Kawan salah memilih jurnal, artikel tersebut mungkin tidak diterima, atau malah diterima di jurnal dengan reputasi rendah yang tidak memberikan banyak nilai tambah.
Memahami dan memilih jurnal yang sesuai dengan ketentuan kampus, topik, dan kualitas penelitian sangat penting dilakukan.
Kemungkinan Proses Review yang Panjang dan Ketat
Meski penulisan artikel lebih cepat, proses review di jurnal ilmiah sering kali memakan waktu lama dan sangat ketat.
Setiap artikel harus melewati penilaian dari reviewer lembaga lain yang sangat ahli dibidangnya dan objektif.
Tidak jarang, artikel justru ditolak oleh satu jurnal dan Kawan harus mengajukan kembali ke jurnal lain, yang tentu memerlukan waktu tambahan. Bisa jadi pula ketika artikel tersebut sudah diterima, ternyata revisi yang diminta reviewer cukup banyak.
Biaya Penerbitan yang Tidak Sedikit
Salah satu kerugian yang mungkin tidak banyak dibicarakan terkait lulus kuliah melalui jalur publikasi artikel ilmiah adalah biaya yang harus ditanggung oleh mahasiswa.
Dalam jalur ini, biasanya mahasiswa diwajibkan untuk menanggung biaya penerbitan artikel di jurnal ilmiah secara pribadi. Biaya tersebut bisa bervariasi, tergantung pada reputasi dan kredibilitas jurnal yang dipilih.
Jadi, Mana yang Sebaiknya Dipilih?
Memilih jalur publikasi artikel ilmiah sebagai syarat kelulusan bisa menjadi pilihan yang tepat jika Kawan GNFI ingin segera lulus dan mengasah keterampilan menulis ilmiah.
Jalur ini juga tepat bagi Kawan yang ingin membangun profil akademik untuk keperluan melanjutkan S2 atau mencari beasiswa penelitian.
Namun, Kawan juga harus siap menghadapi tantangan dalam proses review dan pemilihan jurnal yang sesuai. Jika Kawan merasa lebih nyaman dengan penelitian yang eksploratif dan ingin mendapat bimbingan intensif dari kampus, skripsi mungkin menjadi pilihan yang lebih cocok.
Penting untuk diingat bahwa keputusan ini akan mempengaruhi perjalanan akademik dan masa depan Kawan. Maka, pertimbangkan baik-baik untung rugi lulus kuliah tanpa skripsi ini sebelum memutuskan. Apakah Kawan telah menemukan jalur apa yang cocok untuk syarat kelulusan nantinya?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News