Belakangan ini, pariwisata Indonesia terus didorong agar bisa memberikan dampak positif dan daya tarik baru yang harapannya bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan ekonomi.
Salah satunya adalah pembangunan Bakauheni Harbour City (BHC) yang merupakan proyek strategis yang sedang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), BHC bertujuan untuk mengubah kawasan di sekitar Pelabuhan Bakauheni menjadi destinasi wisata terintegrasi sekaligus pusat ekonomi baru di Lampung Selatan.
Mengenal Bali Maritim Tourism Hub, Digadang-gadang Jadi Pendorong Baru Pariwisata dan Ekonomi Nasional?
Apa itu Bakauheni Harbour City?
Bakauheni Harbour City adalah kawasan yang mengintegrasikan berbagai sektor, seperti pariwisata, pelabuhan, dan hiburan.
Proyek ini merupakan hasil sinergi antara ASDP, Pemerintah Provinsi Lampung, dan berbagai mitra kerja lainnya. Dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan pemerintah pusat menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
ASDP juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di kawasan BHC, dengan fokus pada empat pilar utama: proses bisnis, pengetahuan produk, infrastruktur, dan hospitality.
Terletak di pintu gerbang utama antara Pulau Jawa dan Sumatra, proyek ini diharapkan menjadi pusat pariwisata maritim unggulan di Indonesia. Dengan luas pengembangan yang mencapai 160 hektare, BHC akan mencakup fasilitas modern seperti pelabuhan penyeberangan, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan area komersial.
ASEAN Semakin Terhubung, AirAsia Buka Rute Baru Penerbangan Baru dari Bali
Beri manfaat ekonomi dan pariwisata
Pada tahun 2024, proyek ini telah menyerap lebih dari 870 tenaga kerja, dengan proyeksi penyerapan tambahan hingga 2028 mencapai lebih dari 150 tenaga kerja operasional dan ratusan UMKM pendukung.
Pengembangan BHC diharapkan mampu memberikan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar. Kawasan ini dirancang untuk menarik wisatawan domestik dan internasional, sekaligus meningkatkan konektivitas antar wilayah di Sumatra.
Selain itu, BHC juga akan membuka peluang kerja baru dan mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lampung.
Data terbaru mencatat bahwa Siger Park, salah satu bagian dari BHC, telah menerima lebih dari 117.000 unit kendaraan hingga Agustus 2024.
Sementara itu, Krakatau Park mencatat hampir 38.000 pengunjung pada periode Januari-Juli 2024. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh Bakauheni Harbour City sebagai destinasi wisata yang menarik.
Menjelajahi Taman Nasional Lore Lindu, Surga Wisata Tersembunyi di Sulawesi Tengah
Sekilas tahapan pengembangan Bakauheni Harbour City
Pembangunan Bakauheni Harbour City akan dilakukan dalam tiga tahap besar:
- Tahap I (2022-2025): Fokus pada pengembangan fungsi utama seperti theme park dan area komersial UMKM di lahan seluas 41,9 hektare.
- Tahap II (2026-2030): Pengembangan hotel dan area komersial di Distrik 3 seluas 22,8 hektare.
- Tahap III (2041-2061): Peningkatan pelayanan dan diversifikasi pembangunan di lahan seluas 31,2 hektare, menjadikan BHC sebagai kawasan kota mandiri.
Dengan total investasi yang diperkirakan mencapai Rp4,7 triliun, proyek ini akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Lampung dan Sumatra secara keseluruhan.
Kapal Wisata Bakal Lebih Mudah Beroperasi di Indonesia, Tingkatkan Potensi untuk Wisata Bahari
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
