Jetis, Sragen – Mahasiswa PKKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembuatan Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) di Desa Jetis, Sragen, Jawa Tengah.
Aktivitas ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa KKN UGM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui program pemberdayaan berbasis sumber daya lokal.
Kegiatan sosialisasi yang diadakan pada Jumat, 01 Agustus 2024 ini dihadiri oleh warga Desa Jetis dari berbagai kalangan, termasuk petani, ibu rumah tangga, dan pemuda desa.
Dalam aksinya, mahasiswa KKN UGM memberikan penjelasan mengenai konsep BUDIKDAMBER, yang merupakan metode budidaya ikan dan sayuran secara bersamaan dalam ember yang sederhana dan hemat tempat. Metode ini sangat cocok diterapkan di pekarangan rumah sebagai upaya melestarikan dan memanfaatkan pekarangan rumah.
Koordinator program kerja, Maya Enggar Pangestu, mahasiswa Fakultas Pertanian, menjelaskan bahwa program BUDIKDAMBER ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat desa dan juga menunjang terciptanya agroedukasi jika dikembangkan dengan lebih lanjut. Namun, juga memberikan solusi atas permasalahan ekonomi yang sering dihadapi oleh warga.
"Dengan BUDIKDAMBER, warga bisa memanfaatkan lahan terbatas untuk memproduksi ikan dan sayuran secara mandiri, memanfaatkan barang-barang dan perlengkapan yang ada, dan yang tentunya akan sangat membantu dalam menambah pendapatan keluarga," ujarnya.
Ditambahkan oleh Alifia Zahra Khoirunnisa salah satu anggota KKN PPM UGM dari Fakultas Pertanian, Departemen Perikanan, ikan yang digunakan dalam BUDIKDAMBER ini yaitu ikan lele. Alasannya karena ikan tersebut mampu bertahan hidup pada perairan yang memiliki kadar oksigen rendah.
“Ikan yang digunakan untuk pembuatan BUDIKDAMBER adalah ikan lele, sebab mudah dibudidayakan,” sebutnya dalam wawancara.
Selain sosialisasi, mahasiswa KKN UGM juga langsung mempraktikkan pembuatan BUDIKDAMBER bersama warga. Dengan menggunakan ember berukuran 40 liter, warga diajarkan cara memasang sistem sirkulasi air sederhana dan menanam sayuran yaitu kangkung di bagian atas ember.
Ikan yang dibudidayakan dalam BUDIKDAMBER ini adalah ikan lele sebanyak 200 ekor, yang dikenal mudah dirawat dan memiliki nilai jual tinggi. Bahan tanam yang digunakan juga bahan tanam yang mudah didapatkan, yaitu arang sekam.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari warga Desa Jetis. "Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Sekarang, kami bisa mulai memanfaatkan halaman rumah untuk budidaya ikan dan sayuran. Semoga hasilnya nanti bisa membantu perekonomian keluarga kami," ujar salah satu peserta.
Program BUDIKDAMBER ini diharapkan dapat terus dikembangkan dan menjadi salah satu solusi praktis bagi masyarakat Desa Jetis dalam menghadapi tantangan ekonomi dan ketahanan pangan.
Mahasiswa KKN UGM juga berkomitmen untuk terus mendampingi warga dalam proses pemeliharaan dan pengembangan BUDIKDAMBER ke depannya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan hubungan antara UGM dan masyarakat Desa Jetis semakin erat, serta membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat setempat.
Penulis: Muhammad Farid, Muhammad Firman Al-Khawarismi, Alifia Zahra Khoirunnisa, Maya Enggar
Fotografer: Bramudyanta Bintang Pradivsa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News