Belangkas/ kepiting tapal kuda/ horseshoe crab merupakan salah satu hewan tertua di bumi. Mengutip dari laman dnr.sc.gov., belangkas telah hidup lebih dari 400 juta tahun yang lalu dan berhasil bertahan hidup melewati masa kepunahan dinosaurus, zaman es, serta masa pembentukan benua-benua. Apakah Kawan GNFI ingin tahu lebih lanjut seputar belangkas? Yuk, simak beberapa fakta di bawah ini!
Belangkas Hidup dengan Baik di Asia Tenggara, Salah Satunya Indonesia
Menurut informasi yang diperoleh dari myfwc.com, terdapat 4 spesies belangkas yang tersisa di dunia. Limulus polyphemus menjadi satu-satunya spesies yang ditemukan di Amerika Utara, tepatnya di sepanjang pesisir Atlantic dan pesisir Gulf, mulai dari Maine hingga Meksiko.
Di sisi lain, 3 spesies belangkas banyak ditemukan di wilayah perairan Indonesia, yaitu belangkas besar (Tachypleus gigas), belangkas tiga duri (Tachypleus tridentatus), dan belangkas padi (Carcinospius rotundicauda).
Kendati demikian, status belangkas saat ini merupakan hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2018.
Belangkas Bukan Kepiting
Meskipun dinamakan kepiting tapal kuda, tetapi belangkas sebenarnya berbeda dari kepiting. Anatomi kepiting yang membedakan dengan belangkas adalah adanya antena dan mandibula (dikenal sebagai rahang bawah, digunakan untuk mengunyah makanan). Sedangkan anatomi belangkas lebih mirip dengan kalajengking, laba-laba, maupun filum arthropoda lainnya, yaitu memiliki sepasang chelicerae dan tidak memiliki antena.
Mengenal Belangkas, Satwa Purba Berdarah Biru yang Bisa Deteksi Bakteri
Keunikan Anatomi Belangkas
Meskipun belangkas terlihat seperti hewan yang menakutkan, nyatanya hewan ini cenderung kikuk dan sensitif. Bentuk ekornya yang ramping dan panjang bukan berfungsi untuk memukul atau menyakiti seperti yang mungkin Kawan bayangkan. Namun, ekor ini berfungsi untuk membantu belangkas kembali ke posisi semula ketika tubuhnya terbalik.
Selain itu, walaupun cangkangnya sangat keras, bagian ini membuat belangkas sangat sensitif terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya pada cahaya. Pada bagian cangkang depan yang berbentuk seperti helm (prosoma), terdapat sepasang lateral compound eyes dengan lebih dari 1.000 reseptor cahaya (ommatidia) yang berfungsi untuk membantu belangkas dalam mencari pasangannya ketika musim kawin.
Tidak hanya itu, belangkas sebenarnya memiliki 8 mata lain yang tersebar di seluruh bagian tubuhnya, memungkinkan belangkas untuk melihat dengan jelas saat malam hari, sama seperti melihat pada siang hari.
Mengapa Darah Belangkas Berwarna Biru?
Darah belangkas memiliki keunikan pada warnanya, yaitu berwarna biru cerah. Hal ini disebabkan karena darah belangkas kaya akan pigmen respiratorik. Tubuh manusia memiliki pigmen respiratorik yang disebut dengan hemoglobin, sedangkan belangkas memiliki pigmen respiratorik hemocyanin.
Di dalam hemoglobin, zat besi yang berikatan dengan oksigen akan menyerap banyak sinar biru, sehingga darah manusia akan tampak berwarna merah. Lain halnya dengan hemocyanin, ikatan antara copper dengan oksigen akan menyerap banyak sinar merah, sehingga darah belangkas tampak berwarna biru.
Kepiting Tapal Kuda, Diburu karena Darah Biru yang Mahal Kini Populasinya Merosot
Fungsi Darah Belangkas
Darah belangkas memiliki sebuah komponen protein, yakni Limulus Amebocyte Lysate atau LAL, yang dapat mendeteksi endotoksin bakteri dalam jumlah sekecil apapun, terutama pada obat-obat injeksi, cairan intravena, maupun untuk sterilisasi peralatan medis.
Bahkan, terdapat sebuah penelitian di tahun 2022 bahwa biomolekul pada darah belangkas yaitu lectin memiliki efek yang potensial dalam menangani kanker usus besar pada manusia. Biomolekul lainnya, yaitu Tachyplesin I (TPI), juga diketahui memiliki potensi dalam menghentikan pertumbuhan sel-sel tumor, termasuk pada penekanan pertumbuhan kanker prostat dan kanker paru-paru.
Referensi:
- https://www.acs.org/content/dam/acsorg/education/resources/highschool/chemmatters/issues/best-of-chemmatters/sample-lesson-plan-the-many-colors-of-blood.pdf
- https://balaiksdasumsel.org/kupas-tuntas-belangkas
- https://dnr.maryland.gov/ccs/Pages/horseshoecrab-anatomy.aspx
- https://myfwc.com/research/saltwater/crustaceans/horseshoe-crabs/facts/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1155/2022/3381162
- https://www.dnr.sc.gov/marine/pub/seascience/pdf/horseshoecrab.pdf
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News