Kawan GNFI, bulan Agustus ini kita akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79. Hari ini penting untuk diperingati agar kita selalu mengingat dan menghormati perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan bangsa ini serta mensyukuri kemerdekaan yang telah negara kita raih.
Omong-omong soal hari kemerdekaan, ada banyak cara untuk memperingatinya. Salah satunya bisa dengan jalan-jalan, lho. Di Kota Bandung, ada banyak monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa-peristiwa kemerdekaan.
So, bagi Kawan GNFI yang senang jalan-jalan, ini dia 4 monumen di Kota Bandung yang bisa Kawan kunjungi untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
Monumen Bandung Lautan Api
Di Taman Tegallega yang ramai oleh aktivitas warga, sebuah tugu yang menjulang tinggi berdiri kokoh di atas sepetak area seluas 16 hektare. Tugu dengan rupa tiga batang bambu yang terbakar api di atasnya ini adalah Monumen Bandung Lautan Api.
Dikutip dari buku Wisata Parijs van Java karya Her Suganda, Monumen Bandung Lautan Api didirikan pada tahun 1983. Perancangnya adalah Sunaryo, seorang seniman terkenal di Indonesia yang karya-karyanya mengisi berbagai pameran seni baik dalam maupun luar nengeri.
Monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 24 Maret 1946. Dikutip dari Kompaspedia, Kota Bandung pada saat itu dibumihanguskan oleh para tentara dan rakyat Indonesia sebagai respons atas ultimatum Sekutu. Aksi itu dilakukan agar Sekutu tidak dapat menggunakan Kota Bandung sebagai markas militer.
Baca Juga: Bandung Lautan Api, Cermin Bangsa yang Berani
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat
Jika Kawan GNFI berjalan lurus sekitar 1 km dari Gedung Sate, Kawan akan menemukan sebuah monumen putih dengan patung Garuda Pancasila terpasang di tengahnya. Monumen yang berdiri di Jalan Dipati Ukur ini dinamakan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau disebut juga Monju.
Dikutip dari Website Resmi Kota Bandung, monumen ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Raden Nana Nuriana, pada tanggal 23 Agustus 1995 setelah dibangun selama 4 tahun. Perancangnya adalah Slamet Wirasonjaya, seorang arsitek, yang bekerja sama dengan Sunaryo, seorang seniman.
Keunikan monumen ini adalah bentuknya yang menyerupai bambu runcing. Bentuk ini menggambarkan bambu yang menjadi bagian dari kehidupan orang Bandung dan senjata rakyat Indonesia untuk melawan penjajah. Selain itu, sisi kiri dan kanan monumen juga dihiasi relief sejarah rakyat Jawa Barat dari masa kerajaan hingga kemerdekaan.
Di bawah monumen ini, terdapat museum yang dapat diakses melalui pintu di ujung relief. Museum ini berisi barang-barang koleksi yang menceritakan peristiwa dan tokoh-tokoh di Jawa Barat. Museum ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang auditorium, dokumenter, diorama, pameran, dan perpustakaan.
Baca Juga: Sering Ramai oleh Wisatawan, Apa Daya Tarik Wisata Kota Bandung?
Monumen Tentara Pelajar
Di dekat Viaduct, tepatnya di antara Jalan Perintis Kemerdekaan dan Kebon Jukut, berdiri sebuah patung berwarna merah tembaga berbentuk seorang remaja laki-laki berseragam kemeja dan celana pendek. Bahu kirinya memanggul senapan sementara tangan kanannya memegang sebuah buku.
Patung yang dinamakan Monumen Tentara Pejuang ini diresmikan tanggal 10 November 1981 oleh Walikota Bandung, R. Husein Wangsaatmadja. Perancangnya adalah seniman yang juga merancang dua monumen sebelumnya, Sunaryo. Monumen ini dibangun untuk mengenang jasa Tentara Pelajar dalam mempertahankan kemerdekaan.
Dikutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia, Tentara Pelajar adalah korps militer yang beranggotakan pelajar SMP dan SMA serta mahasiswa yang turut serta dalam Perang Kemerdekaan dari tahun 1945-1950. Daerah operasi mereka mencakup Jawa dan Sumatra Selatan.
Meskipun masih sangat muda dan berstatus pelajar, para pelajar ini ikut terlibat aktif dalam medan perang. Mereka tercatat ikut serta dalam pertempuran-pertempuran penting seperti Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta dan Pertempuran Empat Hari di Solo.
Monumen Laskar Wanita Indonesia (Laswi)
Di sebelah Monumen Tentara Pelajar, berdiri patung lain yang berwarna sama. Patung ini berbentuk seorang wanita berseragam kemeja dan celana panjang serta memegang senapan dengan kedua tangannya. Patung ini adalah Monumen Laskar Wanita Indonesia (Laswi).
Monumen yang berdiri di pertemuan Jalan Stasiun Timur dan Perintis Kemerdekaan ini masih satu perancang dengan Monumen Tentara Pelajar, yaitu Sunaryo. Monumen ini pun sama-sama diresmikan pada tanggal 1 November 1981. Pembuatan monumen ini bertujuan untuk mengenang jasa Laswi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari Website Resmi Kota Bandung, Laswi adalah badan pergerakan kemerdekaan yang dibentuk di Bandung tanggal 12 Oktober 1945 atas prakarsa Ny. Sumarsih Yati Arudji Kartawinata. Seluruh anggotanya adalah wanita dari berbagai usia, tapi kebanyakan adalah wanita berumur 18 tahun.
Laswi dibentuk untuk membantu para pejuang melawan sekutu. Mereka ikut terjun ke medan perang bersama para pejuang pria. Di samping itu, kegiatan mereka mencakup kegiatan sosial bahkan intel.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Laswi, Laskar Wanita di Tengah Gempuran Agresi Militer Belanda
Kawan GNFI, demikian 4 monumen di Kota Bandung yang bisa Kawan kunjungi untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Dengan mengunjungi monumen-monumen ini, semoga kita bisa lebih menghargai jasa-jasa para pejuang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sumber:
- https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/sejarah-peristiwa-bandung-lautan-api
- https://www.bandung.go.id/news/read/6977/yuk-mengenal-monumen-perjuangan-jawa-barat
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Tentara_Pelajar
- https://www.bandung.go.id/features/detail/26/monumen-laskar-wanita-indonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News