garuda muda angkat besi di olimpiade thio ging hwie pembuka medali emas rizki juniansyah - News | Good News From Indonesia 2024

Garuda Muda Angkat Besi di Olimpiade, Thio Ging Hwie Pembuka Medali Emas Rizki Juniansyah

Garuda Muda Angkat Besi di Olimpiade, Thio Ging Hwie Pembuka Medali Emas Rizki Juniansyah
images info

Agustus 2024 memang menjadi momok yang membahagiakan untuk semua orang. Bagaimana tidak, ajang Olimpiade musim panas yang diselenggarakan 4 tahun sekali ini bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Keikutsertaan Indonesia kali ini menjadi langkah yang ke 17 kali sejak tahun pertama, yaitu Agustus 1952 menginjakkan kaki di Olimpiade musim panas di Helsinki, Finlandia.

Tentu tahun 2024 ini banyak hadiah manis bagi Indonesia setelah Rizki Juniansyah menorehkan medali emas dalam cabang olahraga (cabor) angkat besi dalam Olimpiade Paris 2024 ini. Tepat 17 tahun dan 17 Agustus menjadi hadiah yang membanggakan bagi Indonesia.

Terlepas dari hal itu semua, ternyata angkat besi merupakan salah satu olahraga pertama yang Indonesia bawa di Olimpiade Helsinki 1952. Tahun 1952, Indonesia hanya mengirimkan 3 atlet dari Cabor yang berbeda dan salah satunya Angkat Besi oleh Thio Ging Hwie.

Pembuka Jalan Garuda Muda

Thio Ging Hwie (Paling kanan) dengan atlet Indonesia lainnya di Olimpiade 1952.
info gambar

Thio Ging Hwie atau nama lainnya adalah Wibowo Susetio menjadi salah satu atlet pertama yang membawa nama Indonesia di kancah Olimpiade 1952 waktu itu. Thio Ging Hwie juga menjadi peranakan Tionghoa pertama yang mewakili Indonesia di Internasional. Sekaligus pembuka jalan Indonesia untuk maju di Olimpiade selanjutnya.

Olimpiade 1952 bagi Indonesia memang langkah baru yang sulit. Walaupun pulang tidak membawa medali apapun saat itu, setidaknya itu menjadi awalan yang menakjubkan.

Hal ini dibuktikan dari masuknya nama Thio Ging Hwie dalam 10 besar peringkat klasemen cabor angkat besi pada Olimpiade 1952 waktu itu. Dia menorehkan namanya pada peringkat delapan di kelas ringan (Lightweight) putra nomor 60 – 67,5 kg.

Baca juga: Sejarah Hari Ini (3 Agustus 1952) - Lifter Indonesia Thio Ging Hwie Unjuk Gigi di Olimpiade Helsinki

Hal ini tentu menjadi berita pertama yang baik untuk Indonesia sebelum peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Mengingat Thio Ging Hwie tidak memiliki pendamping seperti pelatih (Coach) untuk memberikan bantuan-bantuan teknis dalam Olimpiade waktu itu, pernyataan ini tertuang dalam Majalah Star Weekly |16 Agustus 1952|penulis Ong Thian Hwa.

Walaupun tidak membawa pulang medali apapun, tetapi Thio Ging Hwie setelahnya menyumbangkan perunggu untuk Indonesia dalam ajang Asian GamesManila, Filipina tahun 1954.

Jalan terbuka terus untuk Indonesia dalam cabor angkat besi. Medali perak pertama Indonesia dalam angkat besi di Olimpiade ditorehkan oleh Raema Lisa Rumbewas dalam Olimpiade Sydney, Australia tahun 2000.

Sejak saat itu, banyak sekali prestasi gemilang oleh para atlet angkat besi dari Indonesia yang menorehkan medali pada ajang Olimpiade.

Prestasi Olahraga Angkat Besi di Olimpiade

Rasa syukur atas berhasilnya Rizki Juniansyah dalam Olimpiade Paris 2024 | Sumber: IWF
info gambar

Berdasarkan data Olympedia, Semenjak Indonesia mulai melangkah di Olimpiade 1952 hingga sekarang. Cabang olahraga angkat besi menjadi nomor 2 sebagai penyumbang terbanyak medali untuk Indonesia, yaitu sebanyak 15 medali dengan urutan pertama adalah cabor badminton.

Olimpiade Tahun 2020 juga menjadi tahun berharga bagi atlet angkat besi Indonesia, setelah Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Begitu pula ditorehkannya medali perunggu oleh Rahmat Abdullah dan Windy Cantika Aisyah, sehingga menambah medali untuk Indonesia.

Hingga puncaknya angkat besi dari Indonesia menorehkan medali emas di Olimpiade. Dalam penantian 17 tahun yang panjang, akhirnya emas pertama cabor angkat besi untuk nomor 73 kg putra di Olimpiade Paris 2024 untuk Indonesia oleh Rizki Juniansyah. Sekaligus menambah koleksi medali emas Indonesia di Olimpiade yang awalnya hanya sembilan medali emas menjadi 10 medali emas.

Tidak lepas dari harapan dan doa, pembuka jalan lain bagi Rizki Juniansyah adalah dukungan dan doa yang kuat dari kedua orang tuanya. Diketahui kedua orang tuanya juga merupakan atlet Angkat Besi. Terutama ayahnya yang Bernama Mohammad Yasin sempat berprestasi dalam SEA Games pada tahun 1983–1993.

Sementara itu, ibu dari Rizki juga adalah seorang atlet Angkat Besi dari daerahnya. Peran besar kedua orang tuanya membuat Rizki berkembang terus hingga sampai pada titik emas sekarang.

Dengan segala keterbatasan pada masa nya, Thio Ging Hwie patut menjadi sosok pelopor keberhasilan Indonesia di ajang Olimpiade, khususnya olahraga angkat besi dan menjadi sosok penyemangat untuk para atlet-atlet angkat besi lainnya di Indonesia.

Sumber:

  • https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2020/08/03/sejarah-hari-ini-3-agustus-1952-lifter-indonesia-thio-ging-hwie-unjuk-gigi-di-olimpiade-helsinki
  • https://www.olympedia.org/countries/INA/sports/WLF.1
  • https://goodnewsfromindonesia.pages.dev/2024/08/09/rizky-juniansyah-anak-ajaib-yang-menorehkan-tinta-emas-di-olimpiade-paris-2024
  • https://www.suara.com/lifestyle/2024/08/09/145211/silsilah-keluarga-rizki-juniansyah-pantas-sukses-rebut-medali-emas-di-debut-perdana-olimpiade

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.