revitalisasi lembah si cangkring pesona kuliner tradisional dengan sentuhan baru di desa banyurejo - News | Good News From Indonesia 2024

Revitalisasi Lembah Si Cangkring, Pesona Kuliner Tradisional dengan Sentuhan Baru di Desa Banyurejo

Revitalisasi Lembah Si Cangkring, Pesona Kuliner Tradisional dengan Sentuhan Baru di Desa Banyurejo
images info

Lembah Si Cangkring, yang terletak di dusun Jambeyan, Kalurahan Banyurejo, Tempel, Sleman, kini telah menjadi salah satu destinasi kuliner tradisional yang populer di kawasan perbatasan Sleman dan Magelang.

Setiap akhir pekan, tempat ini dipadati oleh pengunjung yang ingin menikmati berbagai kuliner khas Jawa di pinggir Sungai Krasak, dengan suasana pedesaan yang asri dan menenangkan.

Kuliner tradisional yang dijajakan di pasar ini menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung. Menu yang ditawarkan mulai dari bubur kricak, megono, gudeg pecel, hingga aneka minuman tradisional seperti wedang bajigur dan es jadeol, semuanya disajikan dengan harga yang sangat terjangkau.

Menparekraf Nikmati Pengalaman Makan Bedulang Bersama Warga Desa Wisata Cemaga Tengah Natuna

Namun, di balik popularitasnya saat ini, Lembah Si Cangkring dulunya hanyalah lahan sawah dan pekarangan milik Kalurahan Banyurejo.

Sebagai bentuk dukungan untuk mengembangkan potensi wisata kuliner di Lembah Si Cangkring, tim KKN PPM UGM kelompok YO-095 berkesempatan untuk memberikan rekomendasi penataan ulang.

Program ini memberikan sentuhan baru tanpa menyampingkan konsep tradisional yang telah menjadi identitas utama Lembah Si Cangkring.

Penataan Ulang dan Pengembangan Konsep Konsep Rustic Tradisional Jawa

Dalam rangka mendukung pengembangan Lembah Si Cangkring sebagai destinasi wisata kuliner yang lebih menarik, tim KKN UGM YO-095 memberikan beberapa rekomendasi penataan ulang dan perbaikan konsep.

Kami menekankan pada konsep vintage atau rustic tradisional Jawa, dengan menambahkan ornamen-ornamen kayu dan bambu untuk memperkuat kesan alami dan klasik di kawasan ini.

Meriahnya Arak-arakan Seni-Budaya Tradisional di Hari Jadi Desa Bulukerto

Salah satu rekomendasi utama yang kami ajukan adalah pemasangan plang (sign board) dan outdoorsignage. Penambahan plang ini dirancang untuk memudahkan pengunjung dalam menemukan stan-stan kuliner yang mereka inginkan, sekaligus memberikan tampilan yang lebih teratur dan estetis di sepanjang area kuliner.

Outdoor sign board yang terbuat dari kayu juga akan menambah nuansa tradisional dan meningkatkan daya tarik visual kawasan ini.

Selain itu, kami juga mengusulkan peningkatan fasilitas dan penambahan spot foto untuk menarik lebih banyak pengunjung. Misalnya, kami merekomendasikan penambahan tempat parkir sepeda dan hammock sebagai tempat bersantai.

Kami juga merancang spot-spot foto baru dengan dekorasi tradisional seperti vintage backdrop, mirror selfie, dan hanging lights yang dapat menambah keunikan Lembah Si Cangkring.

Perbaikan gerbang masuk (entrance gate) juga menjadi fokus penting dalam penataan ulang ini. Dengan menggunakan arch dari bambu-bambu, gerbang masuk akan memberikan kesan alami dan ramah lingkungan yang sesuai dengan tema rustic yang diusung.

Selain itu, pagar-pagar yang sebelumnya terlihat kurang rapi akan diganti dengan woodfence yang lebih teratur dan estetis, sejalan dengan konsep tradisional yang kami tawarkan.

Dekorasi tambahan seperti gerobak makanan, mirror selfie, dan hanging lights juga menjadi bagian dari rekomendasi kami. Elemen-elemen dekoratif ini tidak hanya akan mempercantik area Lembah Si Cangkring. Namun, juga memberikan daya tarik visual yang kuat bagi para pengunjung, terutama mereka yang ingin mengabadikan momen di tempat ini.

Desa Wisata Bromonilan, Desa Wisata Berkelanjutan Andalan Kalasan

Dengan demikian, kami berharap semua rekomendasi ini dapat meningkatkan daya tarik dan nilai estetika Lembah Si Cangkring sebagai destinasi wisata kuliner yang unik dan berkesan.

Moodboard Dekorasi Tradisional

Harapan dan Dampak Positif Program

Dengan diterapkannya rekomendasi-rekomendasi ini, kami berharap Lembah Si Cangkring dapat menjadi destinasi wisata kuliner yang lebih dikenal dan diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

Tidak hanya itu, pengembangan kawasan ini diharapkan juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui peningkatan kunjungan wisata dan penjualan produk-produk kuliner tradisional.

Program kerja KKN UGM di Desa Banyurejo ini merupakan salah satu upaya nyata untuk melestarikan budaya dan kuliner tradisional Jawa, sekaligus mengembangkan potensi lokal agar dapat bersaing di kancah wisata nasional.

Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa, dan mahasiswa, Lembah Si Cangkring akan semakin berkembang dan menjadi ikon wisata kuliner tradisional yang membanggakan bagi Desa Banyurejo.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KT
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.