optimalisasi pertanian tim kkn ugm bersama kelompok tani cendono sari pelajari metode awd untuk lahan padi sawah - News | Good News From Indonesia 2024

Tim KKN UGM dan Kelompok Tani Cendono Sari Pelajari Metode AWD untuk Lahan Padi Sawah

Tim KKN UGM dan Kelompok Tani Cendono Sari Pelajari Metode AWD untuk Lahan Padi Sawah
images info

Sukoharjo, 29 Juli 2024 – Tim KKN UGM Grogol Berkarya dan Kelompok Tani Cendono Sari mengadakan edukasi bersama terkait pengenalan Alternating Wetting and Drying (AWD) di lahan padi sawah.

Acara ini dihadiri oleh beberapa petani lokal yang antusias untuk belajar teknik baru dalam pengelolaan lahan pertanian mereka.

Pengenalan AWD, Teknik Inovatif untuk Pengelolaan Air

AWD merupakan metode pengelolaan air sederhana yang memperkenalkan siklus basah dan kering pada lahan sawah yang dapat diamati dengan mudah melalui tabung pengamatan. Cara ini bertujuan untuk menghemat penggunaan air tanpa mengurangi hasil panen.

Dalam sesi edukasi, Tim KKN UGM mengenalkan langkah-langkah praktis membuat dan menerapkan AWD. Materi yang disampaikan mencakup cara mengukur kadar air tanah, menentukan waktu yang tepat untuk mengairi sawah, serta manfaat jangka panjang dari metode ini.

"Padi bukan tanaman air, tetapi tanaman yang membutuhkan air. Penggunaan AWD selain dapat menghemat air, juga dapat meningkatkan kualitas tanah dan mengurangi emisi gas rumah kaca karena lahan bergantian diberi perlakuan basah dan kering" ujar Beny, mahasiswa dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM yang memimpin sesi edukasi tersebut.

"Kami berharap petani dapat menerapkan metode ini ini untuk keberlanjutan pertanian mereka” lanjutnya.

Cara Pembuatan Tabung Pengamatan AWD

Tabung pengamatan AWD dapat dibuat menggunakan pipa atau bambu. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan pipa PVC seukuran 40 cm dengan diameter 4 inch. Bagian bawah tabung dilubangi sepanjang 25 cm dengan mata bor diameter lubang sekitar 5 mm untuk memudahkan pengamatan kadar air tanah.

Langkah selanjutnya, yaitu siapkan sebatang kayu yang telah dipasang pelampung dari karet pada bagian bawahnya. Batang kayu tersebut digunakan sebagai alat ukur jumlah ketersediaan air di dalam tanah.

Pipa AWD dipasang di area dekat pematang sawah sejauh 1 meter. Setelah pipa dipasang, sawah diairi sampai tergenang dengan ketinggian air sekitar 5—7 cm di atas permukaan tanah. Monitoring ketinggian air dilakukan dengan membiarkan air menyusut secara alami dan rutin memeriksa ketinggian air di pipa AWD setiap hari.

Apabila air dalam tabung AWD turun hingga 15 cm di bawah permukaan tanah, maka petani dapat mengairi sawahnya kembali hingga ketinggian 5—7 cm di atas permukaan tanah.

Manfaat Penerapan AWD

Penerapan metode Alternate Wetting and Drying (AWD) dalam sistem irigasi sawah memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun produktivitas.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa AWD dapat mengurangi penggunaan air irigasi hingga 30% sehingga membantu dalam konservasi sumber daya air.

Efisiensi penggunaan air tersebut berdampat pada berkurangnya emisi metana yang dihasilkan oleh sawah yang tergenang secara terus-menerus sehingga lebih ramah lingkungan.

Harapan di Masa Mendatang

Penerapan AWD diharapkan dapat membantu petani beradaptasi dengan kondisi iklim yang tidak menentu dan menjaga produktivitas pertanian di tengah tantangan perubahan iklim.

Dengan pengelolaan air yang lebih baik dan hasil panen yang lebih baik, diharapkan kualitas hidup petani dan komunitas pertanian secara keseluruhan dapat meningkat. Diharapkan metode AWD dapat diadopsi secara luas oleh petani di berbagai daerah, menginspirasi penerapan teknik irigasi berkelanjutan lainnya.

Secara keseluruhan, harapannya adalah metode AWD dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan pertanian modern, memastikan ketahanan pangan, melestarikan sumber daya alam, dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.