17 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI). Momen ini sekaligus untuk memperingati peristiwa dibacakannya proklamasi oleh Sang Proklamator Indonesia, yaitu Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta, 79 tahun silam di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.
Tradisi untuk memperingati Hari Kemerdekaan 17 Agustus ini cukup beragam di Indonesia. Mulai dari upacara bendera yang dilakukan di sekolah atau instansi pemerintah, serta adanya berbagai perlombaan yang dihelat di sekitar tempat tinggal atau di lingkungan kerja.
Pada saat upacara bendera, ada satu lagu yang tidak boleh ketinggalan untuk dinyanyikan oleh para peserta upacara. Lagu apa itu, Kawan? Ya, lagu berjudul Hari Merdeka!
Pencipta Lagu Hari Merdeka
Kawan, apa kalian sudah tahu siapa yang menciptakan lagu Hari Merdeka ini? Mungkin sebagian hanya tahu namanya saja, ya? Lagu Hari Merdeka ini diciptakan oleh komponis bernama bernama lengkap Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad Al-Muthahar atau yang lebih dikenal dengan Husein Mutahar.
Husein Muthahar lahir pada tanggal 5 Agustus 1916. Pria yang lahir di Jawa Tengah ini merupakan seorang tokoh negarawan di awal masa-masa kemerdekaan Indonesia. Namanya terkenal sebagai salah satu komponis Indonesia untuk kategori kepanduan dan lagu nasional.
Baca Juga: 30 Pantun Kemerdekaan 17 Agustus 2 Bait dan 4 Bait, Lucu tapi Penuh Makna
Perjalanan Karier H. Mutahar
Selain menciptakan lagu Hari Merdeka di tahun 1946, setahun sebelumnya yakni di tahun 1945, H. Mutahar juga menciptakan lagu populer berjudul Hymne Syukur pada bulan Januari.
H. Mutahar pernah menjabat sebagai seorang ajudan Presiden Republik Indonesia. Di tahun 1946, Mutahar mendapat tugas untuk menyusun upacara pengibaran bendera merah putih sebagai momentum ulang tahun pertama Republik Indonesia.
Saat itu, ia punya pemikiran bahwa sebaiknya pengibaran bendera merah putih juga turut dilakukan oleh para pemuda di masing-masing daerah. Saat itu, dipilihlah 3 laki-laki dan 2 perempuan asal Yogyakarta sebagai wakil daerah mereka.
Di tahun 1967 saat dirinya menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka, ia diminta oleh Presiden Indonesia kedua, yaitu Presiden Soeharto, untuk menyusun tata cara pengibaran bendera pusaka. Ia mempunyai inisiatif untuk membuat susunan pengibaran bendera pusaka menjadi tiga kelompok.
Mutahar membagi tiga kelompok untuk pengibaran bendera merah putih dengan formasi kelompok 17 sebagai pengiring atau pemandu, kelompok 8 sebagai inti, dan kelompok 45 sebagai pengawal.
Pembagian ke dalam tiga kelompok ini menjadi simbol dari tanggal proklamasi Indonesia.
Kehidupan Pribadi Seorang H. Mutahar
Di balik kariernya yang sukses menjadi seorang komponis, ajudan presiden, dan Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka, ternyata Mutahar selama hidupnya, ia tidak pernah menikah dengan wanita manapun.
Meskipun demikian, pria keturunan Arab-Indonesia yang masuk kelompok Sayyid ini memiliki 8 orang anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 2 perempuan.
Sebagian anak-anaknya ini merupakan serahan dari ibu (yang menjanda) atau bapaknya sebelum meninggal dunia. Di tanggal 9 Juni 2004, Mutahar menghembuskan nafas terakhirnya akibat penyakit tua.
Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sebelum meninggal, ia sempat menciptakan lagu yang berjudul "Dirgahayu Indonesiaku" yang menjadi lagu resmi Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-50.
Baca Juga: 75+ Tema 17 Agustus yang Kreatif, Unik, dan Menarik. Cek Yuk!
Lagu Populer yang Diciptakan H.Mutahar
Hari Merdeka 17 Agustus 1945
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Hymne Syukur
Dari yakinku teguh Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
KehadiratMu Tuhan
Dari yakinku teguh
Cinta ikhlasku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakinku teguh
Bakti ikhlasku penuh
Akan azas rukunmu
Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hanjukkan
Kehadapanmu tuan
Itulah sedikit profil tentang H. Mutahar, sosok di balik lagu Hari Merdeka. Semoga bermanfaat ya, Kawan!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News