mengenal apa itu virtual assistant profesi yang berkembang pesat di era digital - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Apa Itu Virtual Assistant, Profesi yang Berkembang Pesat di Era Digital

Mengenal Apa Itu Virtual Assistant, Profesi yang Berkembang Pesat di Era Digital
images info

Perkembangan teknologi digital turut memengaruhi profesi dalam dunia kerja. Ada beberapa posisi dan tugas manusia yang disebut-sebut akan dengan mudah digantikan seiring berkembangnya teknologi, terutama sistem kecerdasan buatan (AI).

Akan tetapi, perkembangan teknologi juga justru menghadirkan berbagai peluang baru yang justru dibutuhkan belakangan ini, misalnya virtual assistant. Bahkan, hasil riset Business Insider mengungkapkan, pasar profesi virtual assistant diproyeksikan terus meningkat setiap tahun dari US$2,5 miliar pada 2021 akan tumbuh signifikan menjadi US$10 miliar pada 2027.

Seperti namanya, “virtual” akan memberikan keleluasaan seseorang untuk bekerja secara independen atau biasa disebut sebagai freelancer untuk membantu pekerjaan klien secara jarak jauh (remote) sehingga tidak perlu hadir secara fisik di kantor.

Tugas virtual assistant hampir sama dengan tugas asisten konvensional yang telah kita pahami. Seorang virtual assistance sama halnya seperti sekretaris yang menyiapkan dan mengelola jadwal, mengelola email, hingga mengelola sosial media.

Ada di Google Arts & Culture, BRIN Rilis Gambar Cadas Prasejarah Via Virtual

Akan tetapi, profesi virtual assistant tidak hanya terbatas pada urusan administrasi. Berkembangnya teknologi juga menuntut seorang virtual assistant untuk memahami secara lebih mendalam mengenai teknologi itu sendiri. Oleh karena itu, virtual assistant membutuhkan seseorang dengan kemampuan hard skill dan soft skill yang andal.

“Profesi asisten yang pada awal abad 20 fokus dalam mendukung administrasi, kini sudah berkembang menjadi virtual assistant dengan tugas-tugas yang juga jauh berkembang. Penerapan artificial intelligence dan otomatisasi pada 2010 membuat virtual assistant menjadi suatu profesi yang membutuhkan skill dengan tugas-tugas penting,” jelas Muhammad Awaluddin, Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF), dalam webinar The Future of Virtual Assistants: Job Opportunities and Building Effective Working Relationship with Clients.

Ia menambahkan, keberadaan posisi virtual assistant ini disebut menguntungkan dua belah pihak. Keduanya akan lebih menghemat waktu, tenaga, hingga biaya operasional yang harus ditanggung saat melakukan kerja di kantor.

“Digitalisasi mendorong profesi virtual assistant terus berkembang, karena teknologi dan digitalisasi membuat pekerjaan bisa dilakukan secara jarak jauh atau remote working. Dan, remote working ini memberikan keuntungan bagi perusahaan/klien serta virtual assistant itu sendiri,” jelas Muhammad Awaluddin.

Memperbaiki Sektor Wisata di Indonesia Melalui Wisata Virtual

Tugas Virtual Assistant dan Skill yang Dibutuhkan

Jika kita kilas balik, pekerjaan sistem remote atau work from anywhere (WFA) ini mulai diimplementasikan sekitar lima tahun yang lalu, yakni saat pandemi Covid-19 melanda yang mengharuskan seluruh masyarakat membatasi interaksi secara langsung.

Rupanya, sistem ini memberikan keuntungan bagi perusahaan maupun pekerja (freelancer) itu sendiri. Keduanya dapat saling berkoneksi walaupun berada di tempat yang sangat jauh. Bahkan, sistem ini memungkinkan kerja sama dilakukan antarnegara.

Platform WonderVerse Diluncurkan, Sarana Promosi Virtual untuk Wisata dan Ekonomi Kreatif

Lantas, apa saja tugas virtual assistant yang dapat dikerjakan dari jarak jauh?

Virtual assistant erat kaitannya dengan tugas administrasi dan pengelolaan data. Seorang virtual assistant harus memiliki skill atau kemampuan, baik soft skill maupun hard skill.

Dari segi hard skill, seorang virtual assistant harus memiliki kemampuan dalam mengoperasikan berbagai teknologi aplikasi, terutama Microsoft. Kemampuan Microsoft menjadi salah satu skill utama yang dibutuhkan untuk menjalani berbagai tugas seorang, misalnya microsoft word untuk keperluan administrasi, microsoft excel untuk mengelola data, microsoft power point untuk presentasi, dan jenis aplikasi lainnya.

Kemudian, soft skill yang harus dimiliki seorang virtual assistant ialah kemampuan mengelola berbagai hal, detil, teliti, komunikasi, dan tentu saja manajemen waktu yang baik (disiplin).

Selain berhubungan dengan administrasi, virtual assistant juga berkaitan erat dengan bidang-bidang lainnya. Muhammad Awaluddin, Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF) memaparkan bahwa pekerjaan lain yang bisa dilakukan oleh seorang virtual assistant antara lain social media manager, customer service, content creator, project management, human resources dan lain sebagainya.

Virtual Tour: Pengalaman Menjelajahi Dunia di Era Digital

Jadi Bagaimana, Apakah Kawan Tertarik Menjadi Virtual Assintant?

Bagi Kawan GNFI yang tertarik untuk menjadi virtual assistant, tidak perlu khawatir karena sebentar lagi akan ada platform yang menjadi wadah bagi para asisten virtual.

Indonesia akan segera memiliki platform yang akan menjembatani para asisten virtual untuk dapat menemukan perusahaan yang akan menjadi mitra kerja atau klien. Nantinya keduanya akan dipertemukan melalui platform ASAH.

Tidak hanya bertemu dengan klien dalam negeri, platform ini disebut akan mampu menjangkau hingga ke seluruh dunia.

“Pada era digital saat ini, perkembangan profesi virtual assistant secara pesat juga didorong oleh adanya berbagai platform digital yang mempertemukan perusahaan-perusahaan atau calon klien dengan para virtual assistant secara global,” jelas BA Hadisantoso.

Virtual Account, Digitalisasi Sistem Keuangan dengan Berbagai Kemudahan

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.