kerupuk upil dan macam kerupuk lainnya khas kediri - News | Good News From Indonesia 2024

Kerupuk Upil dan Macam Kerupuk Lainnya Khas Kediri

Kerupuk Upil dan Macam Kerupuk Lainnya Khas Kediri
images info

Kerupuk upil, yang dikenal juga sebagai kerupuk pasir, memiliki sejarah yang menarik. Walaupun nama "upil" berarti "kotoran hidung," kerupuk ini tidak terkait sama sekali dengan hal tersebut.

Kerupuk upil dibuat dari campuran tepung tapioka, bawang putih, dan garam, kemudian digoreng dengan pasir bersih.

Nama "upil" diambil karena rasa asin dari kerupuk ini, meskipun tidak ada hubungannya dengan kotoran hidung, warga dahulu menamainya demikian karena tak lepas dari bentuk nya yang unik pula.

Baca Juga:
Bukan dengan Minyak, Desa di Daerah Batang Ini Goreng Kerupuk Gunakan Pasir

Kerupuk upil adalah camilan yang berasal dari Kediri, Jawa Timur. Kerupuk upil tersedia dalam berbagai varian rasa, termasuk rasa asin, bawang, manis, pedas, pedas manis, terasi, rujak, seledri, dan ubi.

Pembuatan nya pun juga unik, lho! Ada beberapa cara penggorengan kerupuk upil ini!

Yaitu dengan cara dimasak menggunakan minyak atau yang paling ikonik adalah dimasak dengan menggunakan pasir! Wah, bagaimana yaitu?

Cara memasak Kerupuk dengan menggunakan pasir ini disebut dengan sangrai.

Kerupuk upil digoreng menggunakan pasir sungai dengan saringan 10 mesh, 14 mesh, dan 18 mesh. Waktu penggorengan ideal ditemukan selama 60 detik pada suhu 200ºC, menghasilkan kualitas yang sangat baik.

Namun, penggorengan selama 50 detik pada suhu yang sama juga memberikan hasil yang sangat bagus.

Baca Juga: Kerupuk Pasir Kediri, Oleh-Oleh Lebaran Rendah Kolesterol

Menurut laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, kerupuk dari Kediri ini dimasak menggunakan pasir yang diambil dari Sungai Brantas.

Kerupuk pasir ini sudah ada sejak tahun 1920-an. Pada awalnya, penggunaan pasir untuk menggoreng kerupuk disebabkan oleh kesulitan memperoleh minyak goreng akibat depresi ekonomi pada masa penjajahan.

Sejak tahun 2014, kerupuk pasir dari Kediri telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.

Kerupuk ini dibuat dari terigu dan pati ketela pohon, dan penggunaan pasir saat menggorengnya bertujuan untuk menghasilkan bentuk kerupuk yang mengembang.

Baca Juga:8 Jenis Kerupuk Tradisional Indonesia untuk Pelengkap Makanan dan Camilan

Di Indonesia, ada beberapa jenis kerupuk pasir yang populer. Selain kerupuk upil, apa saja kah itu?

- Kerupuk Pasir Premium: Terkenal karena kualitasnya yang tinggi dan rasa gurihnya.

- Kerupuk Upil: Terbuat dari tepung tapioka, garam, dan bawang putih, memberikan rasa asin dan renyah.

- Kerupuk Melarat: Diproses dengan penggorengan menggunakan pasir panas, menghasilkan tekstur yang renyah dan gurih.

- Kerupuk Miskin: Varian kerupuk pasir dengan rasa yang lebih sederhana dan renyah.

Semua jenis kerupuk ini memiliki rasa khas dan tekstur renyah, menjadikannya camilan favorit di Indonesia.

Harga kerupuk ini bervariasi tergantung pada jenis dan ukuran. Berapa saja ya harganya?

Dalam beberapa kemasan, kerupuk, berikut harga yang biasanya ditawarkan di pasar:

- Kerupuk Pasir Rasa Bawang, kemasan 100 gram: Rp17.000.

- Kerupuk Pasir Rasa Original, kemasan 100 gram: Rp10.000.

- Kerupuk Pasir / Kerupuk Sangrai, kemasan 200 gram: Rp15.000.

Dengan demikian, perhitungan harga per gram adalah:

- Kerupuk Pasir Rasa Bawang: Rp17.000 / 100 gram = Rp0,17 per gram.

- Kerupuk Pasir Rasa Original: Rp10.000 / 100 gram = Rp0,10 per gram.

- Kerupuk Pasir / Kerupuk Sangrai: Rp15.000 / 200 gram = Rp0,075 per gram.

Jadi, harga kerupuk pasir per gram berkisar antara Rp0,075 hingga Rp0,17.

Gimana nih, Kawan GNFI? Tertarik untuk mencoba kerupuk ini atau sudah pernah nyobain?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.