Salah satu kelompok mahasiswa KKN-T Inovasi IPB 2024 berhasil membuat website interaktif mengenai profil Desa Bulak menggunakan StoryMaps ArcGIS.
Pembuatan StoryMaps ini merupakan salah satu program kerja yang diusung oleh Tim KKN IndramayuKab04 yang mengabdi di Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
StoryMaps merupakan salah satu platform storytelling berbasis online yang dapat memunculkan denah suatu daerah dan bertujuan untuk menyampaikan informasi serta sebagai sarana edukasi.
Pesan dari Belajaraya 2024: Menyongsong Masa Depan Pendidikan dengan Inovasi dan Kepemimpinan Gen Z
Salah satu keuntungan dari StoryMaps adalah kita dapat membuat peta interaktif yang diselipkan cerita menarik. StoryMaps menggunakan metode berbeda dalam penyampaian pesan kepada pengguna secara langsung yang berbasis geospasial.
Inovasi pembuatan StoryMaps Desa Bulak ini berawal dari sulitnya mencari website yang menjelaskan informasi mengenai desa tersebut. Padahal, di era globalisasi dengan teknologi yang sudah maju ini, sudah sepatutnya penjelasan mengenai suatu informasi mudah diperoleh.
Dengan adanya pembuatan StoryMaps Desa Bulak, diharapkan menjadi kemudahan bagi orang-orang untuk mengakses informasi mengenai Desa Bulak. Selain itu, tampilan interaktif juga dapat menjadi branding desa tersebut.
"Penyusunan StoryMaps dimulai dengan mengumpulkan informasi mengenai Desa Bulak dengan observasi secara langsung. Kegiatan pengumpulan informasi ini dimulai sejak hari Sabtu, 13 Juli 2024. StoryMaps yang dibuat menceritakan mengenai sejarah hingga potensi Desa Bulak", terang Rafi, sebagai penanggung jawab program kerja ini.
Kehadiran Situs Buyut Banjar dan keindahan hamparan sawah yang hijau menjadi potensi untuk pengembangan Desa Bulak. Nilai historis serta kesan mistis yang dimiliki Situs Buyut Banjar membuat tempat ini berpotensi menjadi tempat wisata religi.
Dengan adanya peninggalan sejarah yang otentik dan cerita-cerita yang menyertainya, situs ini dapat memberikan pengalaman yang edukatif dan mendalam bagi pengunjung yang ingin belajar lebih jauh tentang sejarah dan budaya Desa Bulak.
Hal yang menarik dari tempat ini yaitu adanya kehadiran monyet yang dipercayai oleh masyarakat setempat sebagai prajurit yang dikutuk di zaman Pangeran Suryanegara. Selain itu, adanya pemakaman menjadikan tempat ini ramai dikunjungi pada waktu tertentu seperti malam Jumat Kliwon, Hari Raya Idulfitri, dan Hari Raya Iduladha.
GoPay Merchant, Inovasi Anak Bangsa untuk Menjawab Tantangan Digitalisasi UMKM
Area persawahan yang luas menjadi salah satu daya tarik setelah Situs Buyut Banjar dan menjadi simbol keberlanjutan serta kekayaan alam yang dimiliki Desa Bulak. Persawahan tidak hanya menjadi sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk desa dalam menanam padi.
Namun, dapat dikembangkan menjadi potensi pada sektor agrowisata dan memperluas mata pencaharian masyarakat setempat. Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dari hiruk pikuk kota.
Potensi yang dimiliki Desa Bulak serta sejarah yang tertuang dalam StoryMaps diharapkan menjadi poin menarik bagi orang-orang yang mengakses website tersebut dan berkeinganan untuk mengunjungi langsung Desa Bulak.
Selain menarik wisatawan, adanya aplikasi ini juga dimaksudkan untuk menarik perhatian para stakeholders yang mungkin ingin berinvestasi atau bekerja sama dengan Desa Bulak.
Media StoryMaps bersifat digital dan dapat diakses di mana pun menggunakan smartphone atau laptop.
Perangkat lunak tersebut dapat diakses melalui link berikut ini. Selain itu, kami membuat dan mencetak poster yang berisi QR Code dan link StoryMaps untuk diserahkan kepada pihak Desa Bulak sebagai inventarisasi dan memudahkan masyarakat yang berkunjung langsung ke Kantor Kuwu Desa Bulak untuk mengakses StoryMaps tersebut.
Tim KKN UGM Kenalkan Inovasi Ember Tumpuk untuk Memanfaatkan Limbah Jambu Air di Pandeyan
Publikasinya juga dilakukan dengan cara menyebarkan QR Code dan link StoryMaps melalui berbagai media sosial seperti Instagram.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
