Globalisasi serta kemajuan teknologi dan komunikasi menjadi faktor utama yang mendorong perkembangan budaya populer di Indonesia. Masyarakat Indonesia, yang kini lebih modern dibandingkan dengan masa lalu yang lebih tradisional, dapat dikatakan sebagai konsumen yang terpengaruh oleh kedua hal tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa, budaya populer telah masuk ke Indonesia, terutama karena banyaknya masyarakat yang memiliki akses mudah ke media massa. Melalui berbagai tayangan yang disediakan oleh media massa, tanpa disadari masyarakat Indonesia terseret oleh arus budaya populer tersebut.
Akibatnya, budaya populer masuk dan berkembang pesat di Indonesia. Kini, masyarakat mengikuti budaya-budaya luar yang secara sengaja disajikan oleh media untuk meraih keuntungan dari tayangannya.
Budaya Populer di Indonesia sangat beragam dan terus berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh media massa yang menentukan budaya apa yang akan disajikan kepada masyarakat.
Lalu apa sebenarnya budaya populer itu?
Budaya populer atau budaya pop adalah jenis budaya yang paling banyak dipraktikkan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Budaya populer merupakan budaya massa yang dikonsumsi oleh khalayak umum sehingga masyarakat mulai menerapkan kebudayaan tersebut. Budaya ini menjadi dikenal luas karena pengaruh media massa dan berbagai faktor lainnya.
Secara etimologis, budaya pop (cultural popular) berasal dari bahasa Spanyol dan Portugis yang berarti unsur kebudayaan yang bersumber dari rakyat. Berdasarkan perspektif bahasa dan kebudayaan Latin, budaya populer lebih banyak mengarah pada adanya pemikiran tentang perkembangan kebudayaan dari kreativitas masyarakat umum.
Kebudayaan populer berhubungan dengan hal-hal keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Pengertian Budaya Populer Menurut Para Ahli
Menurut St. Sunarti
Budaya populer atau pop culture, sebagaimana dinyatakan oleh St. Sunarti (2003) dalam "Pengantar Menuju Budaya Populer," adalah budaya yang muncul dari dorongan media.
Menurut Fiske
Fiske menganggap bahwa budaya populer merupakan sebagai alat perlawanan terhadap budaya dominan.
Menurut Ben Agger
Menurut Ben Agger, budaya yang masuk ke dunia hiburan umumnya menjadikan unsur populer sebagai elemen utamanya. Budaya ini memperoleh kekuatannya melalui media massa.
Menurut Stuart Hall
Stuart Hall mendefinisikan budaya populer sebagai budaya yang menampilkan pertunjukkan sesuai dengan kesepakatan bersama dalam masyarakat, serta mengandung ketahanan yang kuat. Budaya pop merupakan arena penguasaan terhadap kelompok tertentu dengan nilai-nilai sosial yang disepakati oleh penguasa dominan.
Menurut Chris Barker
Chris Barker melihat kebudayaan pop sebagai makna dan praktik yang dihasilkan oleh audiens pop saat konsumsi, dan studi tentang kebudayaan pop berfokus pada bagaimana budaya tersebut digunakan.
Menurut Burhan Bungin
Burhan Bungin menyatakan bahwa kebudayaan populer berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kelompok tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya.
Menurut Ray B Browne
Ray B Browne dalam Mass Media Mass Culture (1995:5) mendefinisikan bahwa budaya populer merujuk pada aspek-aspek budaya yang melingkupi kehidupan sehari-hari kita di masyarakat, termasuk sikap, kebiasaan, dan perilaku. Ini mencakup segala sesuatu mulai dari cara kita berinteraksi dan alasan di balik sikap kita, jenis makanan yang kita konsumsi, serta berbagai struktur dan jalan yang ada di sekitar kita. Budaya populer juga mencakup hiburan, olahraga, politik, agama, praktik pengobatan, kepercayaan, aktivitas, serta berbagai bentuk pengendalian sosial.
Contoh Budaya Populer di Indonesia
Berikut merupakan contoh dari budaya populer yang berkembang di Indonesia.
Berbelanja (Shopping)
Berbelanja (Shopping), merupakan salah satu aktivitas pengisi waktu luang yang paling digemari oleh masyarakat modern. Seiring dengan perkembangan zaman, kita bisa melihat semakin banyak mal, restoran atau food court, bioskop, persewaan atau penjualan video disk, tempat makan cepat saji, tempat hiburan, butik, dan berbagai tempat lainnya yang menjamur. Aktivitas berbelanja tidak hanya menjadi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga sebagai bentuk rekreasi dan hiburan bagi banyak orang.
Demam Korea (Korean Wave)
Demam Korea (Korean Wave), komponen-komponen budaya populer Korea memiliki pengaruh yang relatif besar di berbagai negara Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyebaran budaya nasional yang bersifat populer dari Korea dimulai dengan penayangan beberapa drama Korea pada awal tahun 2000-an. Drama-drama ini dengan cepat menarik perhatian masyarakat, dan sejak saat itu, berbagai elemen budaya Korea mulai diterima dan diadopsi, seperti musik, fashion, dan gaya hidup.
Korean Pop (K-Pop)
Korean Pop (K-Pop), setelah keberhasilan drama Korea dalam menguasai pasar Indonesia dan memikat hati masyarakat luas, Korea mulai mengembangkan sektor lain dalam budayanya, yaitu musik. Korean Pop, yang lebih dikenal dengan sebutan K-Pop, adalah genre musik populer yang berasal dari Korea Selatan. K-Pop tidak hanya menghadirkan musik yang catchy, tetapi juga mengusung gaya visual yang menarik dan penampilan panggung yang spektakuler, sehingga berhasil menarik perhatian penggemar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Pemahaman tentang budaya populer dan contoh-contohnya di Indonesia memberikan wawasan mengenai bagaimana budaya ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Budaya populer tidak hanya mencerminkan tren terkini dan preferensi masyarakat, tetapi juga menunjukkan cara masyarakat berinteraksi dengan media dan menyerap inovasi budaya dari berbagai sumber.
Dengan mengenal dan memahami budaya populer, Kawan GNFI dapat lebih menghargai dinamika sosial yang membentuk kebudayaan kita saat ini dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada pembentukan identitas masyarakat yang beragam.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News