Perdagangan berjangka komoditas (PBK) di Indonesia telah menunjukkan peningkatan, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp25.680 triliun pada tahun 2023. Angka ini turut memberikan pertumbuhan yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Sebagaimana dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kasan, dalam acara pembukaan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (BPK) di Bandung pada 5 Agustus 2024, bahwa sektor perdagangan merupakan sektor kedua setelah industri pengolahan yang mempengaruhi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Perdagangan berperan sebagai penopang utama perekonomian, dan Kasan menekankan pentingnya semua lapisan masyarakat untuk turut serta dalam meningkatkan kinerja perdagangan guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal.
"Selain mendorong kinerja perdagangan yang kita semua menjadi bagian di dalamnya, kita juga mencatat beberapa perkembangan khususnya di transaksi perdagangan berjangka komoditi. Secara nasional, nilainya mencapai Rp25.680 triliun. Ini angka yang cukup besar dan tentunya ini adalah kondisi yang terus kita ingin pastikan bahwa iklim bisnis PBK tetap kondusif dan akan melibatkan banyak pihak," ujar Kasan.
Kontribusi perdagangan terhadap PDB nasional tercatat sebesar 12,94 persen pada 2023, menunjukkan bahwa sektor ini memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Peningkatan transaksi PBK ini mencerminkan optimisme bahwa sektor ini akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Optimisme dan masa depan perdagangan berjangka komoditas
Untuk memastikan pertumbuhan sektor PBK yang berkelanjutan, Bappebti menegaskan komitmennya untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif. Hal ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
"Kita ingin memastikan bahwa iklim bisnis PBK tetap kondusif dan akan melibatkan banyak pihak," tegas Kasan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, sektor PBK diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Perdagangan berjangka komoditas juga memiliki peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan kontribusi yang signifikan terhadap PDB nasional, sektor ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Peningkatan literasi dan partisipasi masyarakat dalam PBK akan memperkuat fondasi ekonomi nasional, menciptakan peluang baru, dan mendorong inovasi dalam sektor perdagangan.
Pertumbuhan signifikan dalam perdagangan berjangka komoditas mencerminkan optimisme akan masa depan sektor ini. Dengan nilai transaksi yang mencapai Rp25.680 triliun pada 2023, PBK telah membuktikan diri sebagai salah satu penopang utama perekonomian nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News