mitos kali pemali di brebes yang dipercaya sebagai tempat tinggal siluman buaya putih - News | Good News From Indonesia 2024

Mitos Kali Pemali di Brebes yang Dipercaya Sebagai Tempat Tinggal Siluman Buaya Putih

Mitos Kali Pemali di Brebes yang Dipercaya Sebagai Tempat Tinggal Siluman Buaya Putih
images info

Kali Pemali merupakan salah satu sungai yang bisa Kawan jumpai di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Terdapat mitos yang berkembang di tengah masyarakat terkait sungai terpanjang yang ada di Kabupaten Brebes tersebut.

Menurut kepercayaan masyarakat, sungai yang memiliki panjang 125,4 kilometer tersebut merupakan tempat berdiam siluman buaya putih. Kepercayaan ini membuat Kali Pemali diyakini sebagai tempat yang keramat dan angker.

Bagaimana penjelasan lebih lanjut terkait mitos yang ada di Kali Pemali tersebut?

Mitos Masa Kecil Dulu yang Ternyata Ada Alasannya.

Sekilas Tentang Kali Pemali

Sebelum mengetahui lebih lanjut terkait mitos Kali Pemali, Kawan terlebih dahulu mesti mengetahui informasi terkait sungai yang satu ini. Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, Kali Pemali merupakan sungai terpanjang yang ada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Kali Pemali memiliki hulu yang berada di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Sementara itu, sungai ini nantinya bermuara di Laut Jawa.

Secara administratif, luas daerah aliran sungai Kali Pemali ini mencakup dua wilayah yang ada di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal. Kali Pemali juga memiliki anak sungai yang cukup besar, seperti Sungai Rambatan, Sungai Ciomas, Sungai Citara, dan lainnya.

Bagi masyarakat sekitar, Kali Pemali dimanfaatkan untuk berbagai macam aktivitas, seperti memancing, tambak ikan, dan sejenisnya. Selain itu, aliran air Kali Pemali yang cukup deras juga dimanfaatkan sebagai saluran irigasi dengan adanya bendungan di beberapa titik sungai tersebut.

Mitos dan Makna dalam Janur Kuning

Mitos Kali Pemali di Brebes

Dikutip dari artikel Leni Andariati yang berjudul "Relevansi Mitos Kali Pemali Dengan Etika Lingkungan Islam," disebutkan bahwa cerita dalam mitos Kali Pemali berkaitan dengan kisah masa lalu yang ada di wilayah tersebut. Menurut riwayatnya, dulunya di wilayah Kabupaten Brebes terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan sebutan Baribis.

Gunung ini memiliki mata air yang berhulu dari tempat tersebut dan bermuara di Laut Jawa. Kemudian sungai tersebut diberi nama Baribis, sama seperti gunung tempat berhulunya.

Sungai Baribis ini merupakan aliran air terbesar yang ada di pantai utara Jawa, khususnya di wilayah Kabupaten Brebes sekarang. Terdapat beberapa anak sungai yang berasal dari aliran tersebut dan menyebar di beberapa wilayah lain yang ada di sekitarnya.

Pada zaman dahulu, Sungai Baribis ini dianggap sebagai tempat yang disakralkan. Dulunya sungai ini menjadi rumah bagi banyak buaya yang ada pada periode waktu tersebut.

Dalam Serat Kandha disebutkan bahwa ketika terjadi sebuah peperangan, prajurit yang melewati sungai ini diyakini akan mengalami kekalahan. Keyakinan bahwa akan terjadi hal buruk inilah yang membuat nama Sungai Baribis kemudian dikenal dengan sebutan Kali Pemali atau Cipamali.

Legenda lain menyebutkan bahwa Kali Pemali juga menjadi tempat bermukim siluman buaya putih yang berwujud manusia. Siluman buaya putih ini dikenal dengan sebutan Ratu Nagamaesa yang menjadi penguasa di Kali Pemali.

Ratu Nagamaesa ini diyakini selalu meminta tumbal setiap tahunnya, yang membuat banyaknya korban jiwa yang tenggelam di sungai tersebut.

Namun tumbal ini merupakan orang-orang yang berasal dari luar daerah Brebes. Kemenangan salah satu tokoh dalam legenda tersebut, yakni Ki Gede Muniba yang bertarung dengan penguasa Kali Pemali menjadi alasan mengapa tumbal yang diambil setiap tahunnya berasal dari orang-orang di luar Brebes.

Setelah berhasil mengalahkan penguasa Kali Pemali, Ki Gede Muniba membuat kontrak dengan makhluk gaib tersebut untuk tidak mengambil tumbal dari warga pribumi asli daerah tersebut. Atas dasar mitos Kali Pemali inilah wilayah tersebut diyakini sebagai tempat angker dan disakralkan oleh masyarakat sekitar.

Sumber:
- Andariati, Leni. "Relevansi Mitos Kali Pemali Dengan Etika Lingkungan Islam." Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi) 5.2 (2019): 275-289.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.