Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat tidak hanya lekat dengan pusat kebudayaan Sunda. Daerah ini sejak lama telah memiliki peradaban kuno yang meramaikan Sungai CItarum sebagai pusat perdagangan tradisional.
Merujuk dari Youtube, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, dari masa pra sejarah, Purwakarta sudah memiliki tempat tujuan perdagangan Nusantara. Peradaban tersebut dihidupkan oleh mereka yang bermukim di sekitar Sungai Citarum.
Pemerintah Bangun PLTS Groundmounted Terbesar di Indonesia Berkapasitas 100 MWp
Dahulu wilayah ini pernah berdiri sebuah pelabuhan sebagai salah satu pusat perdagangan rempah dan hasil bumi. Wilayah ini juga terkenal sebagai lokasi pembuatan perahu kayu yang terkenal sebagai transportasi utama masa itu.
“Saat Belanda masuk dan mulai menanam jalur-jalur kereta api. Lalu Daendels juga membangun jalur transportasi darat, sehingga transportasi air di Citarum Purwakarta ini tidak terpakai lagi dan mengalami kemunduran,” terang Arkeolog BRIN, Nanang Saptono.
Tempat perjuangan
Dinukil dari Purwakarta.go.id, Munculnya Purwakarta tidak lepas dari sejarah perjuangan melawan pasukan VOC. Daerah ini dikenal sebagai pusat perjuangan yang ditandai dengan Sultan Mataram yang mengirimkan pasukan untuk menundukan Banten pada abad ke-17.
Tetapi saat menuju Banten, pasukan ini bentrok dengan VOC sehingga harus kembali. Tak lama kemudian, Sultan Mataram mengirimkan ekspedisi kedua yang dipimpin oleh Adipati Ukur, penguasa Priangan.
Tantangan Anugerah Waterpark Bunder agar jadi Destinasi Favorit Purwakarta
Daerah yang pernah jadi bagian dari Kabupaten Karawang ini juga dijadikan lumbung pangan pasukan Mataram untuk menyerang Batavia pada abad-18. Pada era itu, Purwakarta juga menjadi pusat penyebaran Agama Islam.
Salah satu jejaknya berasal dari namanya dulu yaitu Sindangkasih yang berarti ramah tamah dan kasih sayang. Salah satu tokoh penyebar agama Islam di Purwakarta adalah RH Moch Yusuf pada era 1800-an.
Jadi tempat pensiunan
Kabupaten Purwakarta terkenal sebagai pusat kebudayaan Sunda. Di sini terdapat patung Raja Kerajaan Pajajaran yakni Prabu Siliwangi. Selain itu, wisata budaya juga bisa ditemukan di Bale Indung Rahayu hingga Galeri Wayang.
Belakangan Purwakarta juga memiliki julukan lain yaitu kota pensiunan. Julukan ini mulai muncul pada tahun 1980-an silam. Hal ini karena tata kotanya yang nyaman serta jauh dari hiruk pikuk sehingga jadi pilihan para purnawirawan.
Menong, Kerajinan Unik nan Cantik Khas Plered Purwakarta
Selain itu wilayah Purwakarta juga masih teduh dan banyak ditanami pepohonan dan berada di kawasan dataran tinggi yang membuat suasana tenang. Belum lagi posisi Purwakarta yang berada di tengah-tengah antara Jakarta dan Bandung.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
