Kawah Tekurep merupakan peninggalan sejarah yang berada di Kota Palembang. Tetapi tidak banyak yang tahu, tempat ini merupakan tempat peristirahatan terakhir khusus para raja, abdi dalem serta keturunannya.
Dimuat dari Indonesia.go.id, Kawah Tekurep berasal dari kata kawah yang menyerupai wadah untuk menanak nasi, sedangkan tekurep memiliki padanan makna terbalik. Jadi berarti wadah terbalik yang digunakan sebagai makam.
5 Makam di Indonesia yang Menjadi Tujuan Wisata Ziarah
Makam ini berlokasi di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan llir Timur II Palembang. Lokasinya sekitar 100 meter dari tepian Sungai Musi. Secara umum, makam ini masih ada kaitannya dengan Kesultanan Palembang yang berdiri pada abad 17.
Kawah Tekurep dibangun pada tahun 1728 bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung Palembang. Pembangunan makam ini dengan menggunakan tiga unsur yaitu kapur pasir, putih telur, dan batu.
Atas perintah raja
Makam Kawah Tekurep dibangun atas perintah Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo. Kemudian untuk kubahnya dilanjutkan di area pemakaman oleh Sultan Ahmad Najamuddin I Adi Kesumo.
Secara umum, makam Kawah Tekurep memiliki luas mencapai 1 hektare yang terdiri dari 6 bangunan makam yang diperuntukkan bagi sultan dan orang-orang terdekatnya. Sedangkan makam yang di dalam bangunan utama diperuntungkan untuk para raja.
Melihat Lebih Dekat Makam Unik di Tengah Jalan Purwokerto
Arsitektur makam ini perpaduan antara gaya etnis Melayu, India, dan China. Dengan kombinasi tiga gaya arsitektur yang berbeda membuat bangunan ini terlihat unik dan kental dengan budaya khas masing-masing.
Bagian pintu masuk kompleks makam berbentuk gapura yang menghadap Sungai Musi. Di dalamnya ada empat makam atau cungkup, terdiri dari cungkup makam para sultan, serta pejabat dan abdi dalem.
Tempat ziarah
Di Kawah Tekurep ini terdapat beberapa sosok yang dimakamkan mulai dari Sultan Mahmud Badaruddin beserta empat istrinya. Selain itu, ada juga Imam Sayid Al Idrus yang merupakan guru besar bagi Sultan Mahmud Badaruddin.
Makam ini sekarang sudah menjadi wisata religi bagi masyarakat Karena itu setiap hari makam Kawah Tengkurep dikunjungi oleh para peziarah yang bahkan datang dari luar Palembang untuk berdoa dan belajar sejarah.
Berkunjung ke Makam Sunan Bonang, Wisata Religi di Tuban yang Tak Boleh Dilewatkan!
“Pengunjung yang datang bukan untuk meminta pada kuburan, itu syirik. Mereka datang mendoakan para sultan, Insha Allah, para sultan juga akan mendoakan kita,” jelas Ichsan, juru kunci makam.
Ichan menambahkan setiap tahun di bulan Syaban, kota Palembang menggelar kegiatan haul besar yang dinamakan ziarah kubro. Kegiatan tersebut diikuti oleh para ulama dari seluruh Indonesia maupun luar negeri.
“Mereka berkumpul untuk mendoakan para alim ulama dan pejuang negara yang telah wafat dan dikebumikan di makam Kawah Tengkurep ini,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News