kkn ppm ugm sambelia kenalkan pakan silase dan manajemen ternak di desa sugian - News | Good News From Indonesia 2024

KKN-PPM UGM Sambelia Kenalkan Pakan Silase dan Manajemen Ternak di Desa Sugian

KKN-PPM UGM Sambelia Kenalkan Pakan Silase dan Manajemen Ternak di Desa Sugian
images info

Kecamatan Sambelia, sebuah wilayah di Kabupaten Lombok Timur, memiliki populasi ternak yang cukup melimpah—terdapat 7.814 ekor ruminansia besar (sapi dan kerbau) dan 8.715 ekor ruminansia kecil (kambing dan domba), menurut data dari UPT Peternakan dan Puskeswan per Maret 2024.

Di tengah potensi besar ini, Desa Sugian menyumbang sekitar 5,6% dari total populasi ternak Kecamatan Sambelia, dengan konsentrasi terbesar berada di Dusun Dasan Baru. Meskipun memiliki sumber daya ternak yang melimpah, beberapa tantangan di lapangan memerlukan perhatian guna meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan peternak.

Untuk itu, tim KKN-PPM UGM Sambelia Unit NB-002 dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. merancang dua program kerja, yakni “Sosialisasi Manajemen Kandang, Deteksi Estrus, dan Manajemen Penyakit” serta “Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Pakan Silase.”

Pada Senin, 22 Juli 2024, program ini dilaksanakan di Pendopo Rumah Rinaldi, Dusun Dasan Baru, Desa Sugian sekitar pukul 16.30 WITA. Yuslikha Khaniif Anggita Sari selaku PIC bersama dengan tiga mahasiswa bantu, yaitu Nadira Avrilda Shailisa, Rahmadhani Nurlia Novitasari, dan Audi Ziyad Afkar Muhammad membawa pengetahuan baru ke masyarakat, khususnya peternak Desa Sugian.

Jadi Perbincangan, Memahami Persoalan Kandang Baterai Bagi Peternakan Ayam

Rinaldi selaku inseminator dari UPT Puskeswan dan Peternakan Kecamatan Sambelia serta sebagai Ketua Pemuda Dusun Dasan Baru, mendukung penuh kegiatan ini dengan menyediakan lokasi dan turut membantu pelaksanaan program.

Program dimulai dengan sesi praktik pembuatan pakan silase. Dengan menggunakan bahan sederhana seperti hijauan, molase, EM4, dan air, para peserta belajar cara membuat pakan yang tidak hanya tahan lama tetapi juga lebih bernutrisi dibandingkan hijauan segar, jerami kering, atau klobot jagung kering.

Campuran molase dan air dengan rasio 1:10 dicampur dengan sedikit EM4 lalu digabungkan dengan hijauan yang sudah dilayukan dan dipotong sepanjang 2—5 cm. Setelah fermentasi selama sekitar tiga minggu, pakan silase siap menjadi alternatif pakan yang berguna, terutama saat musim kemarau panjang dan musim hujan yang membuat hijauan sulit diperoleh.

Kegiatan berlanjut dengan sosialisasi terkait manajemen kandang, deteksi estrus, dan kesehatan ternak. Materi yang disampaikan dirancang untuk menangani beberapa kondisi yang ada di lapangan, seperti struktur dan kekuatan kandang, kebersihan kandang, serta penanganan kotoran dan urin ternak yang menumpuk.

Selain itu, peternak juga diberikan wawasan tentang manajemen pakan untuk mempercepat pertumbuhan ternak dan memahami tanda-tanda estrus untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi buatan atau kawin suntik. Materi mengenai penanganan penyakit seperti distokia, koreng, cacingan, abortus, dan mastitis juga dibahas. Selain itu, disampaikan juga dengan pentingnya sanitasi, vaksinasi, karantina atau isolasi, dan pengobatan suportif untuk melindungi ternak dari penyakit, baik penyakit infeksius maupun penyakit zoonosis.

Acara ini turut dihadiri oleh drh. Ayu Ratna dan drh. Linanda selaku tenaga medis serta Pak Sulaeman selaku inseminator dari UPT Puskeswan dan Peternakan Kecamatan Sambelia. Antusiasme terlihat dengan kehadiran 10 peternak dan 3 pemuda dari Desa Sugian.

Jadi Perbincangan, Memahami Persoalan Kandang Baterai Bagi Peternakan Ayam

Rinaldi menekankan bahwa pembuatan pakan silase dapat menjadi solusi efektif selama musim kemarau dan musim hujan ketika hijauan sulit ditemukan. drh. Ayu Ratna memberikan apresiasi atas materi yang disampaikan dan menyarankan agar leaflet pembuatan pakan silase dapat dibagikan pada pelaksanaan Posyandu Ternak di kemudian hari.

Secara keseluruhan, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis kepada peternak, tetapi juga membuka jalan untuk perbaikan berkelanjutan dalam pengelolaan ternak di Kecamatan Sambelia.

Kolaborasi antara tim KKN-PPM UGM dan masyarakat setempat menunjukkan kekuatan sinergi antara akademisi dan komunitas. Harapannya, informasi dan keterampilan yang dibagikan akan menjadi langkah awal menuju pengelolaan ternak yang lebih baik dan berkelanjutan, serta memajukan kesejahteraan peternak di wilayah Desa Sugian.

Penulis: Yuslikha Khaniif Anggita Sari

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.