Selama hampir tiga tahun merantau di Pulau Jawa, bertemu banyak orang dari berbagai daerah, penulis banyak menemukan fakta menarik tentang Bengkulu, sebagai daerah di mana penulis lahir, hidup, dan dibesarkan.
Banyak yang mengira kalau Bengkulu adalah daerah yang terletak di Pulau Kalimantan, ada yang mengira di Sulawesi, dan ada pula yang ternyata masih tidak tahu bahwa ada sebuah provinsi yang bernama Bengkulu.
Ini adalah hal yang memprihatinkan. Tidak hanya soal mengapa Bengkulu ternyata masih belum banyak diketahui oleh publik. Namun, ini menandakan perlunya perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat agar lebih kompak bekerja sama untuk memperkenalkan Bengkulu dengan segala keberagamannya di kancah nasional, atau bahkan internasional.
Ya, Bengkulu adalah provinsi yang kaya. Kaya akan sumber daya alamnya, kaya akan potensi mineralnya. Pariwisata, baik pegunungan, pesisir pantai, maupun pulau-pulau kecil yang indah, ada di Bengkulu. Keberagaman budaya, seni, dan sejarah juga dimiliki oleh Bengkulu.
Legenda Danau Dendam Tak Sudah di Bengkulu, Menceritakan Kisah Cinta yang Berakhir Pahit
Banyak penelitian dan tulisan ilmiah yang menjelaskan "isi" kekayaan dari Provinsi Bengkulu. Akan tetapi, mengapa masih banyak orang yang tidak mengetahui di mana letak Provinsi Bengkulu? Mungkin karena tingkat literasi di Indonesia masih rendah, atau framing dalam menyampaikan isi pesan yang harus lebih disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Itu adalah otokritik bagi bangsa kita, tidak hanya Bengkulu, tetapi juga Indonesia. Mengapa? Keterbukaan informasi di era modern ini ternyata tidak menjamin keterbukaan wawasan kepada setiap manusianya.
Di era digital ini, akses informasi memang sangat mudah dan cepat. Dengan adanya internet, media sosial, dan berbagai platform digital lainnya, setiap orang dapat dengan mudah mengakses berita, pengetahuan, dan berbagai konten dari seluruh dunia. Namun ironi yang terjadi adalah, meskipun informasi berlimpah, tidak semua individu memanfaatkannya dengan bijak.
Banyak dari kita yang terjebak dalam filter bubble, yaitu kondisi di mana seseorang hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan dan kepercayaan mereka sendiri. Terlebih algoritma sosial media yang hanya akan mengarahkan audiens kepada konten-konten yang sesuai dengan apa yang mereka sukai. Akibatnya, wawasan dan pemahamannya menjadi terbatas dan kurang beragam.
Fakta yang relevan menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Menurut data UNESCO pada tahun 2022, indeks literasi digital Indonesia berada pada peringkat yang cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ini menunjukkan bahwa meskipun akses ke teknologi dan informasi sudah tersedia, kemampuan untuk memproses, menganalisis, dan menggunakan informasi tersebut secara kritis masih menjadi tantangan besar.
Potensi Wisata Desa Fajar Baru, Kawasan Transmigrasi Lagita, Bengkulu
Penting bagi kita sebagai bangsa untuk tidak hanya membuka akses terhadap informasi, tetapi juga membangun kemampuan kritis dalam mengolah informasi tersebut. Menyajikan pesan dan informasi dengan cara cara yang kreatif menjadi bagian dari upaya agar publik dapat mencerna setiap pesan yang disajikan.
Dengan demikian, keterbukaan informasi bisa benar-benar diiringi dengan keterbukaan wawasan, sehingga kita bisa menjadi masyarakat yang lebih kritis, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.
Jika kembali ke topik pembahasan, kita akan membayangkan bahwa masih banyak pihak yang belum tahu bahwa Presiden pertama Indonesia, sang proklamator Soekarno, pernah diasingkan di Bengkulu. Masih banyak yang tidak tahu bahwa yang menjahit Bendera Indonesia adalah putri daerah dari Bengkulu.
Masih banyak yang belum tahu bahwa tradisi Tabut diselenggarakan pada setiap tanggal 1—10 Muharram di Bengkulu. Masih banyak yang belum tahu bahwa di antara 10 provinsi dengan cadangan batubara terbesar, salah satunya ada di Bengkulu.
Ini memerlukan perhatian khusus dari pihak yang bersangkutan, terutama pemerintah daerah Provinsi Bengkulu dan seluruh pemerintahan kabupaten yang ada di provinsi Bengkulu.
Tidak hanya pemerintahan, tetapi juga masyarakatnya harus lebih kompak dalam mengampanyekan kebanggaan akan tanah kelahiran, tempat tinggal, tanah nenek moyangnya dengan beragam cara yang relevan dengan realitas zaman modern yang ada hari ini.
Kecintaan terhadap daerah kelahiran harus terus dibangun. Peningkatan sumber daya manusia untuk memunculkan daya saing, yang didukung oleh pengenalan wilayah kepada pihak luar, akan membuka banyak potensi kemajuan karena akan menjadi pusat perhatian.
10 Makanan Khas Bengkulu yang Lezat dan Terkenal, Ikan Pais jadi Primadona!
Maju ekonominya, maju pendidikannya, maju penyerapan tenaga kerjanya, isu sosial yang ada di dalamnya, termasuk kelayakan seluruh infrastruktur publik yang ada, akan menjadi sorotan banyak pihak.
Bengkulu merupakan sebuah provinsi di pesisir barat daya Pulau Sumatra, memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Provinsi ini dikenal sebagai tempat pengasingan Bung Karno, Presiden pertama Indonesia, pada tahun 1938-1942. Di Bengkulu, Bung Karno menghabiskan waktunya untuk belajar, menulis, dan merumuskan ide-ide perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, Bengkulu juga menjadi saksi berdirinya Fort Marlborough, benteng peninggalan Inggris yang dibangun pada abad ke-18. Benteng ini merupakan salah satu bukti penting kolonialisme Inggris di Indonesia sebelum diserahkan kepada Belanda melalui Traktat London 1824.
Secara geografis, Bengkulu memiliki keindahan alam yang memukau dengan pantai-pantai yang memanjang di sepanjang pesisir barat Sumatra. Pantai Panjang, salah satu pantai terpanjang di Indonesia, menawarkan pasir putih dan ombak yang indah. Selain itu, Taman Nasional Kerinci Seblat yang sebagian wilayahnya berada di Bengkulu, menyimpan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, termasuk harimau Sumatra yang langka dan bunga Rafflesia Arnoldii yang terkenal sebagai bunga terbesar di dunia.
Keanekaragaman hayati ini harusnya menjadikan Bengkulu sebagai tujuan wisata alam yang menarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News