Tempel (21/07/2024) - Tepat tiga minggu sejak 1 Juli 2024, 13 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Tempel telah melakukan pengabdian di Desa Mororejo Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Embung Mororejo merupakan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) yang berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kalurahan Mororejo. Embung yang terletak di Padukuhan Domban tersebut menawarkan pemandangan asri dan suasana yang menenangkan dengan perpaduan semilir angin dan suara gemericik air.
Suasana ini mendukung pengunjung merasakan pengalaman terbaik untuk bersantai dan melepas penat. Embung Mororejo juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari taman bermain anak-anak, jogging track, aula serbaguna, gazebo, hingga pujasera yang dapat menunjang pengunjung bersantai dan beraktivitas di Embung Mororejo.
Selain menjadi tempat bersantai, Embung Mororejo juga dapat digunakan sebagai lokasi memancing ikan. Setiap bulan, terdapat kegiatan pelepasan ikan yang dilakukan untuk menunjang kegiatan memancing bagi warga sekitar.
Batu Cibuak di Rumah Gadang: Kearifan Lokal Minangkabau dalam Kebersihan
Namun, sangat disayangkan pengelolaan Embung Mororejo hingga kini masih belum optimal. Oleh karena itu, Sub-Unit Mororejo 2 KKN-PPM UGM berinisiatif untuk merancang strategi yang berfokus pada peningkatan manajemen dan pemanfaatan Embung Mororejo.
Langkah pertama dalam upaya meningkatkan manajemen dan pemanfaatan embung adalah dengan melakukan pembersihan menyeluruh di area embung dengan tujuan untuk meningkatkan kebersihan dan daya tarik embung bagi pengunjung.
Kegiatan pembersihan diikuti dengan pembuatan papan penunjuk arah yang bertujuan membantu para pengunjung, terutama pengunjung baru untuk menavigasi lingkungan embung dengan lebih mudah sehingga aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung di Embung Mororejo dapat meningkat.
Papan penunjuk arah ini akan memberikan informasi penting mengenai fasilitas yang tersedia di area embung seperti mushola, kamar mandi, aula, dan tempat parkir. Papan penunjuk arah ini nantinya akan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis di sekitar Embung Mororejo.
Lebih dari sekadar meningkatkan aksesibilitas fasilitas embung, keberadaan papan penunjuk arah yang jelas juga berperan dalam meningkatkan kualitas pengalaman pengunjung. Ketika pengunjung merasa lebih nyaman dan aman, mereka akan lebih menikmati kunjungan mereka dan merasa lebih puas.
Pengalaman positif ini akan mendorong mereka untuk kembali berkunjung di masa mendatang. Selain itu, papan penunjuk arah yang baik juga dapat memberikan kesan terawat dan tertata sehingga dapat meningkatkan citra Embung Mororejo sebagai destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Oleh karena itu, pemasangan papan penunjuk arah ini bukan hanya langkah kecil dalam meningkatkan pengelolaan fasilitas. Namun, juga investasi jangka panjang dalam membangun reputasi dan daya tarik Embung Mororejo sebagai tempat wisata yang menyenangkan dan ramah pengunjung.
BSU Tanjung Kulon Raih Kemenangan Gemilang dalam Lomba Kebersihan 2022
Selain melakukan kegiatan bersih-bersih embung dan pemasangan papan penunjuk arah, tim Sub-Unit Mororejo 2 KKN-PPM UGM juga memperkenalkan dan menyosialisasikan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran kepada pemilik UMKM di lingkungan sekitar embung.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi dalam bertransaksi bagi pengunjung. Dengan QRIS, pengunjung dapat melakukan pembayaran secara digital menggunakan smartphone, yang tidak hanya mempermudah proses pembayaran. Namun, juga mengurangi ketergantungan pada uang tunai. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi UMKM dalam pembayaran digital sehingga dapat meningkatkan inklusivitas pembayaran dan meningkatkan penjualan.
Untuk memastikan keberhasilan implementasi sistem pembayaran digital ini, tim Sub-Unit Mororejo 2 KKN-PPM UGM melakukan pelatihan dan pendampingan bagi pemilik UMKM tentang tata cara pendaftaran dan penginstalan beberapa software terkait.
Pemahaman tentang cara kerja QRIS dan platform e-wallet atau bank, cara mengatasi masalah teknis yang mungkin timbul seperti kode pembayaran yang tidak berfungsi atau transaksi ganda yang tidak terdeteksi oleh sistem, dan pola kerja sama antara penyedia layanan pembayaran akan menjadi dasar pengetahuan yang penting bagi pemilik UMKM yang akan mendaftar QRIS.
Dengan demikian, digitalisasi pembayaran tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi, tetapi juga menciptakan ekosistem bisnis yang lebih modern dan kompetitif, yang dapat meningkatkan kepuasan pengunjung dan memperkuat daya saing UMKM di sekitar Embung Mororejo.
Program-program yang dilakukan oleh Sub-Unit Mororejo 2 KKN-PPM UGM diharapkan dapat memberikan wajah baru yang lebih baik bagi Embung Mororejo. Melalui perbaikan dan penambahan sarana prasarana serta pemanfaatan teknologi dengan transaksi pembayaran QRIS kepada UMKM diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung Embung Mororejo sehingga semakin ramai dan memberikan manfaat bagi warga sekitar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News