Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini juga merupakan sebuah kebutuhan yang mampu menunjang kehidupan manusia nanti untuk masa kini hingga masa depan.
Setiap daerah pasti memiliki tempat pendidikan seperti sekolah ataupun lainnya yang mampu member ilmu. Pemerataan setiap pendidikan di seluruh wilayah selaras dengan UUD 1945. Desa bululawang merupakan salah satu daerah pelosok yang berada dalam lingkup Kabupaten Blitar.
Bululawang Apakah Telah Terdapat Pemerataan Pendidikan?
Di desa Bululawang, terdapat dua sekolah dasar, yakni SDN 1 Bululawang dan SDN 2 Bululawang. Dengan adanya kedua SD tersebut, diharapkan mampu adanya pemerataan pendidikan di desa.
Namun, kenyataannya, sistem yang dianut keduanya memiliki kesenjangan yang cukup signifikan. Letak SDN 1 Bululawang terletak di pusat desa, yang mana aksesnya mudah untuk dilalui. Sedangkan SDN 2 Bululawang berada di dekat pantai yang aksesnya cukup sulit untuk dijangkau. Meskipun begitu, SDN 2 Bululawang dekat dengan tempat yang indah, yakni Pantai Pasur. Cukup banyak wisatawan yang datang ke sana.
Larung Sesaji, Upaya Pelestarian Kultur yang Melegenda di Desa Bululawang, Blitar
SDN 2 Bululawang kental dengan budaya masyarakat setempat. Ketika ada upacara adat di desa tersebut, sekolah ini selalu dilibatkan, misalnya pengisi tarian, menyanyi, dan lainnya. Kesimpulannya, siswa SDN 2 Bululawang memang selalu dijadikan sebagai wadah untuk melestarikan upacara adat yang ada di masyarakat tersebut.
Tantangan yang Perlu Dihadapi
Pendidikan dasar di desa merupakan pondasi penting bagi pendidikan anak-anak. Di berbagai desa, pendidikan dasar sering kali menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan dengan di perkotaan, seperti keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan, kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas, dan minimnya sumber daya pendidikan.
Memang adanya kedua SD tersebut mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya sebuah pendidikan. Segala aspek yang terlihat dari SDN 1 Buluwang dan SDN 2 Bululawang terlihat jelas, mulai dari sistem birokrasi, sistem pengajaran, dan sebagainya.
Komposisi murid dan guru tidak bisa dikatakan seimbang, sebab sudah banyak yang mengundurkan diri karena tidak bisa diangkat menjadi PNS. Dorongan tersebut ada karena adanya perangkat desa yang tidak menyetujuinya, sistem dari pusat yang cukup membingungkan, dan sebagainya.
Alhasil, pendidikan yang ada di Desa Bululawang tidak bisa maksimal, bahkan tertinggal dari desa lainnya. Tentunya, ini merupakan sebuah tantangan bagi semua pihak yang harus segera diselasaikan, karena pendidikan merupakan investasi SDM yang unggul.
Inovasi Pendidikan di Flores, Unimof Terapkan Pembayaran UKT dengan Hasil Bumi
Upaya dan Strategi Pemerataan Pendidikan
Dengan adanya permasalahan tersebut, tentuya berbagai pihak harus bisa menemukan langkah strategis yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Peningkatan infrastruktur pendidikan merupakan salah satu cara strategis karena dengan membangun dan memperbaiki fasilitas sekolah mampu memberikan tempat layak dan nyaman untuk proses belajar mengajar. Sehingga mampu memberikan pendidikan yang maksimal.
Peningkatan sumber daya pendidikan juga penting, dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung proses pembelajaran, seperti melalui pembelajaran daring atau e-learning.
Peningkatan kualitas guru merupakan hal harus difokuskan karena banyak guru yang tidak berkualitas bukan dari diri mereka sendiri, melainkan karena tidak mendapatkan upah yang layak.
Partisipasi masyarakat dan pemerintah juga tidak kalah penting untuk menyokong dunia pendidikan. Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan agar pendidikan di wilayah pelosok yang selain yang dijelaskan di atas.
Mengulas Pengelolaan Pendidikan di Indonesia, Semakin Meningkat atau Justru Meredup?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News