Sri Mulatsih, S.Pd., adalah sosok inspiratif yang telah menjadi motor penggerak ekonomi di Dukuh Padakan, Desa Janti. Berkat kegigihannya, kehidupan masyarakat di dukuh tersebut mengalami perubahan signifikan.
Sebagai Ketua RW selama 20 tahun, Ibu Sri, begitu ia biasa dipanggil, telah mengabdikan dirinya untuk kemajuan dan kesejahteraan warga desanya, terutama dalam memberdayakan kaum perempuan. Keresahan Sri Mulatsih bermula dari kondisi sosial-ekonomi ibu-ibu di Dukuh Padakan.
Banyak dari mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan latar belakang ekonomi yang kurang mendukung. Melihat situasi ini, Ibu Sri tidak tinggal diam. Ia yakin bahwa perubahan besar bisa terjadi jika perempuan-perempuan di dukuhnya diberdayakan dengan baik. Berbekal semangat dan optimisme, Ibu Sri memulai berbagai kegiatan positif untuk mengubah kondisi tersebut.
Langkah awal yang diambil oleh Ibu Sri adalah mengadakan pelatihan keterampilan bagi ibu-ibu di dukuhnya. Ia menyadari bahwa dengan memberikan keterampilan baru, perempuan-perempuan ini bisa mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik. Mulai dari keterampilan memasak, menjahit, hingga kerajinan tangan, berbagai pelatihan diselenggarakan secara rutin.
Inovasi Lokal untuk Pertanian Modern: Kisah Local Heroes Pegiat Hidroponik KKN Umbulharjo
Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kebersamaan di antara mereka.
Usaha keras Sri Mulatsih berbuah manis dengan terbentuknya Lokabatari yang diresmikan pada 5 Maret 2023, sebuah perkumpulan UMKM yang berkonsep tradisional. Nama Lokabatari sendiri diberikan oleh mahasiswa KKN UGM yang terinspirasi oleh semangat kebersamaan dan kearifan lokal yang ada di dukuh tersebut.
Lokabatari menjual berbagai macam makanan dan produk tradisional dengan nuansa yang sangat kental akan budaya lokal. Produk-produk ini tidak hanya menarik bagi warga lokal tetapi juga bagi pengunjung dari luar desa. Perjalanan menuju kesuksesan Lokabatari bukanlah hal yang mudah. Banyak warga yang awalnya skeptis terhadap ide berjualan di tengah desa yang terpencil. Namun, Ibu Sri tidak menyerah.
Dengan dukungan suaminya, Herianto, ia terus mendorong anggota Lokabatari untuk tetap semangat dan konsisten. Mereka terus memperbaiki kualitas produk, memperluas jaringan pemasaran, dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Pada awalnya, Lokabatari hanya memiliki enam penjual dan peminat yang sedikit. Namun, perlahan tapi pasti, usaha mereka mulai menarik perhatian.
Melalui berbagai promosi dan acara yang digelar di dukuh, jumlah pengunjung meningkat. Produk-produk Lokabatari mulai dikenal luas dan dicari banyak orang. Kini, belasan penjual menggantungkan kehidupannya pada Lokabatari, dan perekonomian di Dukuh Padakan pun berkembang pesat.
Kesuksesan Lokabatari membawa dampak positif yang besar bagi perempuan-perempuan di Dukuh Padakan. Mereka yang tadinya tidak memiliki penghasilan kini bisa mendapatkan pendapatan yang lumayan bahkan tergolong besar. Perputaran ekonomi di dukuh tersebut menjadi lebih baik, dan dukuh yang dulunya sepi dan kurang produktif kini menjadi salah satu dukuh yang paling maju di Desa Janti.
Selain aspek ekonomi, Lokabatari juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Kebersamaan dan kerjasama di antara warga semakin erat. Mereka saling mendukung dan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Rasa kebanggaan akan budaya lokal juga semakin meningkat dengan adanya produk-produk tradisional yang dihasilkan
Sosok Ira Puspadewi, Perempuan yang Ahli di Bidang Transportasi
Kesuksesan Lokabatari tidak luput dari perhatian berbagai pihak. Hingga suatu hari, Ibu Sri Mulatsih diwawancarai oleh Radio Republik Indonesia (RRI). Wawancara tersebut mengangkat nama Lokabatari ke tingkat yang lebih tinggi dan memberikan inspirasi bagi banyak orang. Pengakuan ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi Ibu Sri dalam membangun dukuhnya.
Perjalanan Sri Mulatsih, S.Pd., dalam memberdayakan perempuan dan menggerakkan ekonomi di Dukuh Padakan adalah contoh nyata bahwa dengan semangat, dedikasi, dan kerja keras, perubahan besar bisa terjadi.
Melalui Lokabatari, ia tidak hanya memberikan penghasilan tambahan bagi warganya tetapi juga menghidupkan kembali budaya lokal yang hampir terlupakan. Dukungan dari suaminya, Herianto, serta kerja sama dari seluruh warga dukuh membuat mimpi Ibu Sri menjadi kenyataan yang indah.
Kisah Sri Mulatsih adalah inspirasi bagi banyak orang bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah kecil di lingkungan terdekat. Dengan memberdayakan perempuan dan memanfaatkan potensi lokal, kesejahteraan bersama bisa tercapai. Lokabatari kini menjadi simbol kebangkitan ekonomi dan kebersamaan di Dukuh Padakan, Desa Janti.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News