Desa Muara Pantuan yang terletak di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur merupakan satu dari tiga desa laut yang berada di kawasan Delta Mahakam sekaligus sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara.
Mengingat berada di wilayah yang sangat strategis karena menghadap langsung ke Selat Makassar, Desa Muara Pantuan tentunya mendapatkan sejumlah keuntungan untuk dapat memanfaatkan hasil alam secara berkelanjutan.
Desa yang memiliki luas wilayah sebesar 37.279 hektare tersebut memiliki sejumlah hasil alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tersebut berasal dari laut lepas yang berada di Selat Makassar, dari tambak air payau milik masyarakat setempat, hingga dari mangrove yang berada di sepanjang Desa Muara Pantuan.
Untuk itu, masyarakat Desa Muara Pantuan mulai antusias untuk merambah dunia industri guna menghasilkan produk UKM yang memiliki kualitas tinggi. Bahkan, sampai saat ini, tercatat lebih dari 200 orang di Desa Muara Pantuan telah berprofesi sebagai pelaku UKM.
Kehadiran KKN UGM Merawi Pangeran dalam Membantu Digitalisasi UMKM di Desa Jetis dan Desa
Hal tersebut dikarenakan masyarakat Desa Muara Pantuan menyadari bahwa apabila terus-menerus berada di dalam dunia ekstraktif karena hanya berprofesi sebagai nelayan atau petambak saja, mereka tidak mampu untuk subsisten. Dengan demikian, hasil alam yang didapatkan perlu untuk diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Adapun produk yang telah dihasilkan oleh para pelaku UKM di Desa Muara Pantuan sudah beraneka ragam, seperti amplang, abon udang, kerupuk udang, kerupuk ikan bandeng, petis, terasi, dan keripik kepiting.
Produk yang diproduksi tersebut tentunya berasal dari bahan-bahan segar yang didapatkan langsung dari hasil alam di Kawasan Delta Mahakam.
Beberapa pelaku UKM di Desa Muara Pantuan pun telah mendapatkan pendampingan dan penyuluhan dalam memproduksi produk, mengemas produk, hingga memasarkan produk sehingga produk yang dihasilkan dapat berdaya saing tinggi. Bahkan terdapat suatu inovasi produk yang telah dihasilkan oleh para pelaku UKM di Desa Muara Pantuan berupa sirup dari buah mangrove dengan jenis sonneratia.
Mengingat Desa Muara Pantuan memiliki segenap potensi utama yang nyata dari sektor sumber daya alam, maka kehadiran tim KKN-PPM UGM Petualangan Mahakam 2024 berupaya untuk menghadirkan platform yang dapat menghimpun seluruh UKM di Desa Muara Pantuan melalui website desa yang terintegrasi dengan produk unggulan desa.
Potret UMKM Desa Tulakan, Inovasi dan Potensi Pengembangan Melalui KKN
Dalam hal ini, Gede Agung Krisna Ambara selaku Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (Kormanit) Tim KKN-PPM UGM Periode II Tahun 2024 Petualangan Mahakam, menyatakan bahwa website desa yang telah dibuat oleh Tim KKN-PPM UGM Petualangan Mahakam khususnya oleh Sub Unit Muara Pantuan.
Diharapkan, upaya ini mampu menjadi wahana yang inklusif. Dengan begitu, para pelaku UKM juga dapat memanfaatkan website tersebut untuk meningkatkan perekonomiannya.
“Hasil yang diharapkan dengan adanya website desa yang terintegrasi dengan UKM di Desa Muara Pantuan, yaitu agar produk khas Desa Muara Pantuan dapat dijangkau oleh khalayak publik secara luas sehingga para pelaku UKM mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” ujar Gede Agung Krisna Ambara. Ia sendiri merupakan mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan UGM sekaligus sebagai Kormanit Tim KKN-PPM UGM Petualangan mahakam.
Untuk itu, ke depannya, perlu adanya sinergitas secara bersama-sama baik dari pihak pelaku UKM, perangkat desa, hingga masyarakat di Desa Muara Pantuan untuk dapat mengembangkan branding desa.
Caranya adalah melalui website yang telah dikembangkan oleh tim KKN-PPM UGM Petualangan Mahakam 2024. Harapannya, produk UKM yang dihasilkan mampu dipasarkan hingga ke luar kawasan Delta Mahakam.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
