Pengangguran merupakan salah satu masalah yang sensitif untuk dibahas, sebab bisa merusak segala aspek yang ada dalam sistem bernegara. Menurut Keynes, pengangguran selalu wujud dalam perekonomian. Hal ini dikarenakan permintaan efektif yang wujud dalam masyarakat/pengeluaran agrerat lebih rendah dari kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Berdasarkan laporan badan pusat statistic (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang pada Agustus 2023. Di mana jumlah ini berkurang sekitar 560 ribu orang atau 6,7%.
Dilihat dari data tersebut, ternyata Indonesia memiliki jumlah pengangguran yang relatif banyak meskipun terus berkurang setiap tahunnya. Sebenarnnya hal ini merupakan PR bagi pemerintah untuk terus memperhatikan tingkat pengangguran di indonesia, baik dari segi pandang masyarakat ataupun pemerintah.
Pengangguran ini terjadi bukan hanya karena ketidakmauan seseorang untuk mencari pekerjaan. Namun, faktor kuliah, masih sekolah, baru lulus sekolah dan ingin mecari pekerjaan, dan bahkan seseorang yang ingin mencari pekerjaan baru.
Pengangguran sangat berpengaruh bagi perekonomian bangsa. Jika seseorang tidak memiliki pekerjaan maka tidak akan mendapatkan pendapatan. Dengan tidak adanya pendapatan, eseorang tidak bisa melakukan transaksi.
Jika transaksi tidak bejalan, maka perputaran uang akan berhenti dan negara tidak akan mendapatkan pendapatan untuk pembangunan infrastruktu negara, gaji pejabat negara, dan gaji guru. Bahkan, bisa berakibat inflasi.
Apabila inflasi telah terjadi, maka kesejahteraan masyarakat akan terancam. Nilai mata uang akan menurun, masyarakat akan hidup individualisme, dan mereka akan memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa memperhatikan hidup orang lain yang ada di sekitarnya.
Pengangguran, Bisa Karena Faktor Alam?
Ternyata pengangguran juga bisa dipengaruhi oleh faktor alam, seperti petani yang tidak setiap hari mendapatkan penghasilan, meraka harus menunggu beberapa bulan untuk menikmati hasil tanam, dan pendapatan nelayan yang dipengaruhi oleh faktor iklim.
Bagi para mahasiswa, setelah lulus kuliah, tidak sedikit yang mungkin tidak mempunyai skill yang dibutuhkan dalam sebuah perusahaan. Bahkan, kalah saing oleh mereka yang memiliki koneksi orang dalam.
Negara yang memiliki pengangguan tinggi dapat berakibat pada kesenjangan umum, tingkat kriminalitas yang tinggi, dan berbagai macam ancaman yang lain.
Hal inilah yang memicu perpecahan di masyarakat baik di bidang budaya, agama, ekonomi, dan ideologi. Dilihat dari fenomena-fenomena tersebut, ternyata pengangguran sangat berpengaruh bagi keberlangsungan sebuah negara.
Peluang Pekerjaan di Masa Kini
Sebenarnya, banyak sekali peluang pekerjaan yang bisa diakses oleh seseorang. Di zaman modern ini misalnya, bekerja tidak harus keluar rumah.
Bekerja bisa dilakukan sembari minum kopi dan bersantai di teras. Yang paling penting di masa kini adalah peka terhadap peluang pekerjaan dan tekat yang tinggi dan optimisme.
Banyak peluang pekerjaan baru seperti content writer, social media specialist, influencer, content creator,dan community development yang bisa menjadi pilihan bagi anak muda untuk menjadi pekerjaan sampingan. Bahkan, bukan tak mungkin menjadi penghasilan utama.
Sebab, tidak menutup kemungkinan jika seseorang memang bergelut di satu bidang dan konsisten, maka kesuksesan akan datang. Yang terpenting adalah tekat untuk memulai.
Dengan kepekaan terhadap peluang yang ada, akan mengurangi tingkat pengangguran dan menurunkan kemungkinan-kemungkinan seseorang akan melakukan tindakan kriminalitas dan perekonomian dalam suatu sitem bernegara bisa membaik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
