Soto menjadi salah satu hidangan yang cukup favorit bagi masyarakat Indonesia. Di masyarakat Betawi ada soto tangkar yang sudah menjadi santapan yang lumrah sejak zaman kolonial Belanda.
Hal yang menarik soto tangkar lahir saat masa-masa sulit penjajahan, di mana saat itu warga Betawi kesulitan membeli daging sapi. Karena itu mereka mengolah bagian-bagian yang murah dan mudah didapatkan, seperti jeroan dan tulang iga sapi.
Menikmati Akulturasi Budaya ketika Menyantap Semangkuk Soto Padang
Ada juga versi mengatakan bahwa para meneer atau tuan Belanda pernah mengadakan pesta memasak makanan mewah yang dibuat dari daging sapi. Sementara bagian tangkar atau iga, kepala, dan jeroan sapi diberikan kepada pribumi.
“Bagian-bagian ini kemudian dimanfaatkan menjadi banyak sajian lezat dengan bumbu tradisional, salah satunya soto tangkar,” tulis Syifa Nur Khairunnisa dan Yuharraini Aisyah dalam artikel Sejarah Soto Tangkar Khas Betawi, Lahir karena Daging Hanya untuk Penjajah dinukil dari Kompas.
Percampuran budaya
Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan soto tangkar sebagai bagian dari kuliner Betawi juga mengalami percampuran budaya antara banyak bangsa yang datang ke Betawi pada zaman itu.
“Ada beberapa ya (silang budaya) seperti ragam soto betawi dan tangkar yang mana itu notabene perserapan dan kebudayaan Tionghoa. Kemudian sudah melokal dan menjadi kebudayaan Betawi,” ucapnya.
5 Masakan Tradisional Indonesia, Sejarah dan Filosofinya yang Wajib Diketahui!
Fadly menyebut tidak hanya budaya Tionghoa, soto tangkar juga mengalami percampuran budaya India dan Arab yang masuk melalui penggunaan minyak samin dalam soto tangkar dan betawi.
“Artinya percampuran selera Betawi dan lokal, pengaruh Tionghoa, Arab, dan India menyatu padan di semangkuk soto,” ujarnya.
Cara membuat
Penamaan tangkar berasal dari bahan utama pembuatannya yakni daging tulang iga. Untuk membuatnya, tulang iga utuh dimasak bersama bumbu rempah seperti kayu manis, bawang merah, bawang putih, cabai, daun salam, santan, asam jawa hingga jahe.
Rempah dari jahe membuat sajian soto tangkar membuat hangat di tubuh, terlebih dengan tambahan kayu manis dengan aroma yang harum. Biasanya soto tangkar nikmat dimakan bersama nasi hangat atau irisan lontong maupun ketupat.
Ketika Kuliner Nusantara Es dan Soto Segarkan Musim Panas di Tokyo
Secara rasa, soto tangkar cukup lengkap karena ada rasa gurih, manis, asin, hingga segar. Semuanya berkat beberapa rempah yang menjadi isiannya, seperti jahe dan asam jawa. Kedua rempah ini menciptakan rasa nikmat yang mampu mengobati rasa lapar.
Ditambah isian daging dari tulang iga yang gurih dan empuk, serta jeroan yang tidak amis. Soto tangkar jadi kuliner khas Betawi yang tak boleh dilewatkan saat ke Jakarta dan kota-kota di sekitarnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News